Hukum Puasa Tapi Tidak Sholat, Berikut Penjelasannya
Bulan Ramadan atau bulan puasa merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu. Bulan puasa akan segera tiba, umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan penuh suka cita. Bulan puasa kerap diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebijakan menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya.
Bulan Ramadan atau bulan puasa merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu. Bulan puasa akan segera tiba, umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan penuh suka cita. Bulan puasa kerap diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebijakan menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya.
Maka benih yang harus ditabur adalah benih-benih yang mengantarkan kepada bersikap dan bersifat dengan sikap dan sifat Allah SWT, sehingga hal tersebut dapat menghiasi diri, mewarnai tingkah laku serta mempengaruhi cara berpikir seseorang.
-
Apa saja hal yang wajib dikerjakan agar ibadah puasa sah? Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan, dan bila ditinggalkan salah satunya maka ibadahnya tidak sah. Adapun rukun puasa terdiri dari dua, yakni: 1. Niat 2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
-
Mengapa sholat tahajud dianggap sebagai sebaik-baiknya sholat setelah sholat wajib? Sholat tahajud sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, seperti mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan mengharapkan rahmat-Nya. Sholat tahajud juga merupakan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu.
-
Kapan bacaan niat wudhu harus dibaca? Saat melakukan wudhu, kita hendaknya sudah mengetahui bacaan-bacaan doa yang diperlukan. Terlebih adalah bacaan niat wudhu dalam Latin dan Arab beserta artinya.
-
Siapa saja yang diwajibkan melakukan sholat Jumat? “Berangkat Jumat adalah kewajiban bagi setiap orang yang aqil baligh,” (HR An-Nasa’i dengan sanad sesuai standar syarat Imam Muslim).
-
Kapan niat puasa harus dibaca? Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Anda bisa berniat saat malam setelah salat Tarawih atau ketika selesai sahur sebelum imsak.
-
Kenapa niat sangat penting dalam ibadah haji? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di tengah menjalani ibadah puasa, salah satu godaan yang paling banyak dihadapi adalah perasaan malas untuk sholat lima waktu. Tak hanya telat, masih banyak dari kita pun yang menyepelekannya bahkan meninggalkan ibadah wajib tersebut.
Terkait demikian maka berikut ini lebih jauh informasi mengenai hukum puasa tapi tidak sholat, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui NU Online dan berbagai sumber lainnya pada Senin, (22/02/2022).
Hadits Terkait Pentingnya Mengerjakan Sholat
Sholat merupakan ibadah pokok dalam Islam dan wajib dikerjakan bagi orang yang sudah memenuhi persyaratan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sholat ialah amalan pertama yang dilihat (hisab) Allah di hari akhirat kelak (HR Ibn Majah).
Bahkan dalam hadits lain dikatakan, “Antara hamba (mukmin) dan kafir ialah meninggalkan shalat,” (HR Ibnu Majah). Maksudnya meninggalkan shalat dapat menjadi perantara seorang untuk menjadi kafir.
Dua hadits yang dikutip di atas menunjukkan betapa pentingnya mengerjakan shalat. Terlebih lagi, terdapat kesepakatan ulama (ijma’) bahwa sholat termasuk kewajiban yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Siapapun yang sudah memenuhi persyaratan, mesti mengerjakannya dalam keadaan apapun dan sesulit apapun. Selain puasa, haji dan zakat.
Hukum Puasa Tapi Tidak Sholat
Setelah mengetahui terkait hadits penting soal mengerjakan sholat, bagaimana jika ada pertanyaan bagaimana hukum puasa tapi tidak sholat? mengingat keduanya merupakan ibadah wajib bagi umat Islam.
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut hal pertama dan utama yang harus dilakukan adalah bertanya mengenai alasan seseorang meninggalkan sholat apakah karena mengingkari kewajibannya atau karena malas.
له حالتان: فتارة يتركها جحودا وتارة يتركها كسلا: إذا تركها جحودا، أي: معتقدا أنها غير واجبة هو كالمرتد........، إذا تركها كسلا: وذلك بأن أخرجها عن وقت الضرورة فهو مسلم
Artinya, “Ada dua kondisi orang yang meninggalkan shalat: meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya dan meninggalkan shalat karena malas. Orang yang masuk dalam kategori pertama, maka ia dihukumi murtad. Sementara orang yang meninggalkannya karena malas, hingga waktunya habis, maka ia masih dikatakan muslim.”
Berdasarkan pendapat ini, orang yang tidak mengerjakan shalat karena mengingkari kewajibannya, puasanya batal secara otomatis. Sebab dia sudah dianggap murtad dan keluar dari Islam termasuk hal yang dapat membatalkan puasa.
Sementara puasa orang yang tidak mengerjakannya karena malas atau sibuk, statusnya masih muslim dan puasanya tidak batal secara esensial. Kendati puasanya tidak batal secara esensial atau secara hukum fikih tidak dianggap batal dan tidak wajib qadha, namun puasanya tidak bernilai apa-apa dan pahalanya berkurang.
(mdk/nof)