Istiqomah adalah Sikap Konsisten dalam Mengerjakan Sesuatu, Ketahui Keutamaannya
Istiqomah adalah suatu usaha untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah, secara konsisten dan tidak berubah.
Mungkin Anda sudah pernah mendengar, atau bahkan mengucapkan istilah istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Istilah istiqomah sendiri sering dikaitkan dengan suatu aktivitas, khususnya dalam hal ibadah. Meski sering diucapkan oleh banyak orang, sebagian mungkin masih belum mengetahui makna dari istiqomah, atau hanya menerka-nerka arti istiqomah.
Untuk baca Alquran klik di sini
-
Apa arti dari Istiqomah? Arti istiqomah adalah selalu berada di jalan yang lurus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsisten.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
-
Apa arti dari "Ya Jabbar" dalam konteks Asmaul Husna? "Ya Jabbar" adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna, yang merupakan nama-nama baik dan indah Allah SWT dalam Islam. "Ya Jabbar" berarti "Wahai Tuhan yang Maha Perkasa" atau "Maha Gagah".
-
Apa arti dari jamak takhir? Jamak takhir adalah bentuk rukhsah atau keringanan dalam menjalankan ibadah dalam agama Islam. Islam menyediakan keringanan-keringanan dalam beribadah kepada umatnya. Salah satu bentuk keringanan dalam ibadah salat adalah jamak.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat jamak qashar? Sholat Jamak Qashar adalah sebuah keringanan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya dalam kondisi tertentu, seperti saat melakukan perjalanan jauh. Jamak Qashar berarti menggabungkan dua sholat fardhu sekaligus dengan meringkas jumlah rakaat.
Pengertian istiqomah adalah berasal dari Bahasa Arab yang artinya lurus. Istiqomah adalah suatu usaha untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah, secara konsisten dan tidak berubah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
Rasulullah SAW juga menyinggung tentang istiqomah ini dalam salah satu hadistnya,
"Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Sebagai umat muslim, tentu kita berharap bisa istiqomah dalam setiap ibadah dan perbuatan baik yang kita lakukan. Namun, menerapkan istiqomah dalam ibadah dan perbuatan baik tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk memperdalam ilmu kita tentang istiqomah, berikut, telah kami rangkum dari rumaysho.com, ulasan tentang istiqomah dan keutamaan yang bisa kita dapatkan dari istiqomah.
Istiqomah
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Menurut Ibnu Rajab Al Hambali, istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama.
Allah SWT juga berfirman dalam surat Hud ayat 112,
"Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan."
Dilansir dari dream.co.id, Abu Bakar Ash-Shidiq berpendapat bahwa istiqomah adalah perilaku seseorang yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik. Kemudian menurut Umar bin Khatab R.A., istiqomah adalah suatu hal yang harusnya bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang dilarang.
Sedangkan Usman bin Affan R.A., menyebutkan istiqomah memiliki arti ikhlas. Dan menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib, istiqomah adalah melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah Swt.
Kesulitan dalam Istiqomah
©2020 Merdeka.com
Dalam sebuah proses, kegagalan adalah hal yang biasa terjadi. Kita bisa menjadikan kegagalan ini sebagai motivasi dan pelecut semangat untuk menjadi lebih baik. Begitu pula ketika seseorang yang mencoba untuk istiqomah.
Meskipun jalan yang ditetapkan untuk tetap istiqomah hanya berupa jalan lurus, banyak orang justru tergelincir atau menyimpang dari jalan lurus tersebut. Ini adalah suatu hal yang biasa terjadi ketika kita mencoba berubah menjadi lebih baik. Oleh karena itu, Anda perlu memperkuat niat dan kembali ke jalan yang lurus tersebut.
Allah SWT pun juga berfirman dalam masalah ini,
“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka tetaplah istiqomah pada jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (Q.S. Fushilat: 6).
Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan terkait ayat tersebut, bahwa “Istiqomahlah dan mintalah ampun kepada-Nya” merupakan isyarat bahwa seringkali ada kekurangan dalam istiqomah yang diperintahkan. Yang menutupi kekurangan ini adalah istighfar (memohon ampunan Allah). Istighfar itu sendiri mengandung taubat dan istiqomah (di jalan yang lurus).
Keutamaan Istiqomah
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Istiqomah memiliki peran yang penting bagi setiap umat Islam dalam menjalankan ibadah. Itulah kenapa, istiqomah juga memiliki keutamaan-keutamaan yang bisa didapatkan bagi siapa pun yang menjalankannya.
Allah pun berfirman dalam salah satu ayatnya mengenai keutamaan istiqomah ini,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (Q.S. Fushilat: 30).
Selain itu, masih ada ayat lain yang menjelaskan salah satu keutamaan dari istiqomah ini dapat memberikan jaminan surga bagi setiap orang yang menjalankannya,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Al Ahqaf: 13-14).
Amalan yang dilakukan secara istiqomah juga menjadi amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Tidak peduli apakah amalan tersebut berupa perbuatan kecil, jika dilakukan secara konsisten atau terus menerus, akan lebih baik dibandingkan amalan besar yang jarang dilakukan.
Hal ini sesuai dengan salah satu hadist Rasulullah SAW yang berbunyi,
"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari).