Jahit Sampai Subuh, Ini Proses Pembuatan Bendera Merah Putih yang Pecahkan Rekor Dunia
Dengan berat bendera hampir 1 ton, bendera ini pun harus digotong banyak orang untuk memasukkannya ke dalam kotak kayu.
Bendera dibentangkan di atas gunung yang berada di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL.
Jahit Sampai Subuh, Ini Proses Pembuatan Bendera Merah Putih yang Pecahkan Rekor Dunia
Proses Sekitar 10 Hari
Untuk membuat maha karya bendera terbesar yang akan memecahkan rekor dunia ini, prosesnya memakan waktu sekitar kurang lebih 10 hari. Proses pembuatannya juga tidak mudah dan penuh pengorbanan.
- Bendera Pusaka Dipindahkan dari IKN
- Proses Pengibaran Bendera Merah Putih saat HUT ke-79 RI Hanya di IKN
- Sedang Berkendara di Pegunungan, Ilmuwan Temukan Pohon yang Sudah Punah Ternyata Masih Hidup
- Potret Megah Bendungan Semantok, Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara yang Pembangunannya Telan Dana Rp2,5 Triliun
Jahit hingga Subuh
Mengerjakan bendera merah putih terbesar yang pernah ada, mereka harus menjahit dari pagi, siang, malam, bahkan hingga subuh. Dengan kondisi yang dingin belakangan ini, para penjahit rela kedinginan demi sang merah putih.
Tidak Mudah
Untuk membuat bendera terbesar yang akan memecahkan rekor dunia ini tidak mudah. Selain harus bekerja pagi hingga pagi lagi, ada banyak hal yang menghambat proses pembuatannya. Menurut video ini, angin kencang dan terik matahari di siang hari menjadi salah satu faktor alam yang menghambat pengerjaan bendera merah putih ini.
Dengan berat bendera hampir 1 ton, bendera ini pun harus digotong banyak orang untuk memasukkannya ke dalam kotak kayu.
Akhirnya Selesai
Setelah kurang lebih 10 hari membuat bendera merah putih yang akan memecahkan rekor dunia ini, proses pembuatan akhirnya selesai. Bendera berhasil dijahit dengan baik dan dimasukkan ke kotak. Mereka yang terlibat produksi tampak sangat senang.
Berangkat ke Timika
Setelah proses panjang selesai, tim produksi pun berangkat ke Timika, Papua. Di sanalah bendera ini akan dibentangkan di atas gunung yang berada di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL.
Tes Kesehatan
Sesampainya di bandara, mereka dijemput dengan bis anti peluru yang disiapkan Freeport Indonesia. Sebelum naik ke atas gunung, tim produksi juga harus menjalani tes kesehatan. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, apakah mampu naik ke atas atau tidak.
Naik Kereta Gantung
Untuk menuju tambang Grasberg, mereka menaiki kereta gantung yang memang sudah menjadi salah satu fasilitas di sana. Konon suhu di atas tambang sudah mencapai kurang lebih 3 derajat celcius.
Hambatan Lain
Sesampainya di atas, suhunya sudah mencapai angka 1 derajat celcius dan dikelilingi salju abadi. Dalam kondisi sedingin itu, masih ada hambatan lain. Bagaimana tidak, beberapa bagian bendera raksasa yang dijahit selama 10 hari itu robek karena tidak kuat menahan tarikan besi.
TikTok @ferlyfraya
Dijahit Manual
Akhirnya mau tidak mau, tim produksi menjahit manual bagian-bagian bendera yang robek. Meski suhu semakin dingin dengan kabut semakin tebal, mereka tetap melakukannya karena dikejar waktu. Namun tiba-tiba, angin kencang kembali merobek bendera dengan kerusakan yang makin parah. Mereka kembali menjahit manual bendera raksasa tersebut di atas ketinggian 4.285 MDPL.
Pecahkan Rekor Dunia
Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah selesai dibentangkan di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL, bendera merah putih raksasa berukuran 3.431,25 m² ini sukses memecahkan rekor dunia sebelumnya dengan ukuran 2.742,43 meter persegi. Momen ini dilakukan dalam rangka merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia.