Jawa Barat Siapkan Lahan Seribu Hektare untuk Digarap, Cari Petani Muda Milenial
Pada tahun 2021 mendatang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan melakukan terobosan baru di bidang pertanian. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini akan mencari 1.000 petani muda untuk menggarap seribu hektare lahan tak produktif di Jawa Barat.
Pada tahun 2021 mendatang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan melakukan terobosan baru di bidang pertanian. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini akan mencari 1.000 petani muda untuk menggarap seribu hektare lahan tak produktif di Jawa Barat.
Menurut penjelasan Ridwan Kamil, masing-masing petani muda tersebut akan menggarap satu hektare lahan.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Tahun depan saya meminta dinas untuk menyiapkan 1.000 petani milenial di mana nanti akan saya serahkan satu orang satu hektare lahan untuk digarap dan ditanami komoditas unggul," ujar Ridwan Kamil pada acara pelepasan ekspor komoditas sayuran ke Singapura oleh PT Momenta Agricultura dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar di Lembang, Rabu (11/11) seperti dilansir dari jabarprov.go.id.
Untuk mewujudkan program ini, Ridwan Kamil dan jajarannya tengah melakukan berbagai persiapan, salah satunya melakukan pendataan aset lahan milik Pemprov Jawa Barat.
Mendapatkan Pelatihan hingga Modal dari Pemerintah
Ilustrasi petani di sawah
©2018 Merdeka.com
Ridwan Kamil mengungkapkan jika para generasi milenial yang tertarik mengikuti program ini akan diberi berbagai fasilitas, mulai dari pelatihan hingga modal untuk mengembangkan lahan tersebut.
“Nantinya mereka akan memanfaatkan lahan kosong di pedesaan khususnya lahan tidur yang menjadi aset pemerintah, dan akan mendapatkan pelatihan dari dinas pertanian juga bantuan modal dari bank bjb," ujarnya.
Inovasi ini, lanjutnya, merupakan salah satu upaya agar generasi muda bisa memajukan pertanian di Jawa Barat dan tidak memilih untuk mencari nafkah di kota.
Meningkatkan Produksi Pangan di Jawa Barat
Menurutnya, terobosan ini akan mendorong produksi pangan di Jawa Barat sehingga bisa memenuhi kebutuhan lokal atau bahkan bisa diekspor.
Ia berharap nantinya akan ada kerja sama yang saling menguntungkan antara petani sebagai produsen dan pembeli atau eksportir. Komoditas yang ditanam juga akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Mengenalkan Potensi Pertanian di Jawa Barat
Jika program ini bisa berjalan sesuai rencana, Ridwan Kamil menargetkan negara tujuan ekspor komoditas andalan Jawa Barat bisa meningkat 10 kali lipat.
"Kalau tadi ekspor untuk tiga negara, saya targetkan naik 10 kali lipat atau menjadi ekspor ke 30 negara. Produksi beras pun harus naik 100 persen," jelasnya.
Saat ini Ia juga terus aktif melakukan lobi-lobi dengan para buyer di luar negeri agar ekspor Jawa Barat bisa meningkat, termasuk ke negara-negara yang sebelumnya belum melakukan kerja sama.
"Dubes-dubes harus mempromosikan potensi Jabar keluar negeri," pungkasnya.