Kisah Barbershop Sawargi yang Legendaris di Bandung, Presiden Pertama Indonesia sampai Jenderal Ahmad Yani Pernah Cukur di Sini
Barbershop bernama Sawargi ini menyimpan kisah sejarah yang unik
Barbershop bernama Sawargi ini menyimpan kisah sejarah yang unik
Jenderal Ahmad Yani sampai Soekarno Pernah Cukur di Sini, intip Kisah Barbershop Sawargi yang Legendaris di Bandung
Tak sulit rasanya menemukan tempat cukur rambut atau barbershop di Kota Bandung, Jawa Barat. Banyak di antaranya yang menawarkan konsep unik nan modern, sehingga mampu menarik minat kalangan anak muda.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Apa saja tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mencari wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mungkin Anda dapat mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata baru di Bandung berikut ini.
-
Apa saja tempat wisata yang Instagramable di Bandung? Dalam beberapa waktu terakhir tempat wisata Bandung pun semakin berkembang. Bahkan, kini semakin banyak tempat wisata baru yang unik dan sangat Instagramable.
-
Dimana lokasi air panas ciater yang menjadi salah satu tempat wisata di Bandung? Air panas ciater sendiri terletak di Jalan Raya Ciater, Nagrak, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Di mana lokasi Chingu Kafe di Bandung? Berlokasi di Jalan Sawunggaling No. 10 Tamansari, Kota Bandung, Ching Kafe bisa dijadikan tujuan hangout bareng penggemar Korea, termasuk kekasih tercinta.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Di salah satu sudut Jalan Saad, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, terdapat sebuah barbershop tertua yang masih eksis hingga saat ini bernama Sawargi.
Menurut pengelola, banyak tokoh sejarah yang telah merapikan rambutnya di sini seperti Jenderal Ahmad Yani sampai presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Lokasi ini kemudian menarik untuk dikunjungi sebagai salah satu saksi sejarah kota berjuluk Paris Van Java di masa silam. Berikut selengkapnya.
Berdiri tahun 1949
Mengutip tulisan Nasrulloh Fajar di laman widyatama.ac.id, barbershop Sawargi ini pertama kali berdiri tahun 1949.
Dahulu tempat cukur ini didirikan oleh seorang ahli potong rambut bernama H. Ero Saefullah. Ketika itu Ero pernah bekerja di salon milik orang Jepang.
Kemudian paska kemerdekaan, dia mendirikan Sawargi dengan konsep yang lebih menarik banyak kalangan. Alhasil, tempat cukur tersebut berhasil mendatangkan banyak orang.
Sudah modern di zamannya
Menurut generasi ketiga yang mengelola barbershop Sawargi, Risyad Erawan (44), tempat cukur milik kakeknya ini sudah terbilang modern di zamannya.
Di masanya, tukang cukur belum banyak yang memiliki tempat praktik, dan tak sedikit yang membuka lapak di bawah pohon pinggir kota.
Mendirikan bangunan lantas menjadi ide yang brilian lantaran banyak pengunjung yang merasa nyaman saat dicukur hingga mampu mendatangkan berbagai kalangan.
Alasan di Balik Nama Sawargi
Diungkapnya Risyad, penamaan Sawargi secara tak langsung akan memberikan rasa betah untuk mencukur di tempatnya.
Ini karena pengunjung bisa lebih santai, tidak merasa diburu-buru layaknya di rumah sendiri. Belum lagi pelayanan yang ramah juga menambah rasa dekat antara sang pemilik dengan pelanggan.
Dalam bahasa Sunda, Sawargi artinya satu keluarga, atau satu persaudaraan yang memiliki ikatan kuat.
- Sejarah Akmil Magelang, Tempat Para Jenderal TNI Digembleng
- Istana Buka Suara soal Jokowi Minta Sultan HB X Jembatani Pertemuan dengan Megawati
- Merasakan Nikmatnya Sate Sapi Pak Kempleng, Salah Satu Kuliner Legendaris di Kabupaten Semarang
- Merasakan Segarnya Es Sagwan, Kuliner Legendaris Tegal yang Diwariskan Turun-Temurun
Masih pertahankan benda antik
Sampai saat ini, barbershop tersebut masih mempertahankan alat cukur sejak pertama dirintis, seperti tempat bedak, gunting, mesin cukur, alat semprot sampai kursi klasik.
Mempertahankan benda-benda bersejarah itu menjadi salah satu cara untuk mempertahankan originalitas dari barbershop Sawargi.
Cara lainnya dalam mempertahankan sejarah adalah dengan tidak membuka cabang di tempat lain, lantaran dikhawatirkan mengecewakan pelanggan lewat alat yang berbeda.
Banyak tokoh yang mencukur di sini
Sisi legendaris barbershop Sawargi semakin kuat setelah sejumlah tokoh penting silih berganti mencukur di tempatnya.
Beberapa tokoh penting yang pernah dibuat klimis di Sawargi adalah Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Ibrahim Adjie sampai Presiden Soekarno. Kemudian para pejabat wali kota dan gubernur juga pernah merapikan rambut di sini.
Dahulu, para pelanggannya juga banyak dari tokoh-tokoh di Pangdam Siliwangi, karena H. Ero dahulunya merupakan pejuang kemerdekaan. Sampai saat ini, tempat tersebut masih mempertahankan harga murah yakni Rp35 ribu untuk dewasa