Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Penting untuk mengenali jenis kanker yang umum menyerang anak agar orang tua bisa lebih waspada dengan kondisi buah hatinya.
Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Menurut data dari International Agency for Research on Cancer (IARC), sekitar 300.000 anak di bawah usia 19 tahun didiagnosis menderita kanker setiap tahunnya di seluruh dunia. Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 10.000 kasus kanker anak-anak setiap tahunnya.
-
Apa saja jenis kanker yang umum dialami anak? Kanker pada anak dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu kanker darah dan kanker padat (tumor).
-
Bagaimana cara mengenali gejala kanker darah pada anak? Anak yang menderita kanker darah dapat menunjukkan gejala seperti demam, infeksi, pendarahan, nyeri tulang, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
-
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru pada anak? Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru pada anak: 1. Hindari paparan asap rokok: Salah satu faktor risiko utama kanker paru-paru adalah merokok atau terpapar asap rokok. Jadi yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat lingkungan bebas dari asap rokok. Larang merokok di dalam rumah atau mobil, dan hindari juga mengizinkan anak menghirup asap rokok pasif.
-
Dimana kanker padat dapat muncul pada anak? Tumor padat ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti otak, mata, kepala dan leher, ginjal, tulang, dan hati.
-
Apa saja penyebab kanker paru-paru pada anak yang perlu diwaspadai? Meskipun penyebab pasti kanker paru-paru pada anak masih belum dipahami sepenuhnya, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru pada anak. Berikut beberapa kanker paru-paru pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain: 1. Paparan Asap Rokok Salah satu penyebab utama kanker paru-paru pada anak adalah paparan asap rokok. Anak-anak yang tinggal bersama orang-orang yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker paru-paru. Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang dapat merusak sel-sel paru-paru dan menyebabkan perkembangan sel-sel kanker.
-
Kanker apa saja yang paling sering dialami oleh anak muda? Kanker kolorektal, pankreas, dan payudara adalah jenis kanker yang paling umum di antara orang muda, tetapi kanker pada usus buntu dan saluran empedu intrahepatik, yang jarang terjadi pada usia muda, juga mengalami peningkatan signifikan.
Jenis kanker yang menyerang anak-anak bisa berbeda dengan jenis kanker yang menyerang orang dewasa.
Pada artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang jenis kanker yang umum menyerang anak-anak serta gejala, penyebab, dan cara mencegahnya.
Leukemia
Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sel darah putih. Ada empat jenis leukemia yang menyerang anak-anak, yaitu leukemia limfoblastik akut, leukemia mieloblastik akut, leukemia limfositik kronis, dan leukemia mieloid kronis.
Gejala leukemia pada anak-anak antara lain anemia, demam, perdarahan, nyeri tulang dan sendi, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak, mencapai sekitar 30-55 persen dari semua kasus kanker anak-anak di Indonesia.
Tumor otak dan sumsum tulang belakang
Ini adalah kanker yang menyerang sel-sel saraf atau sel-sel pendukung di dalam otak atau sumsum tulang belakang. Ada banyak jenis tumor otak dan sumsum tulang belakang, dan pengobatannya bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor.
Gejala tumor otak dan sumsum tulang belakang pada anak-anak antara lain sakit kepala, muntah, gangguan penglihatan, kejang, lemah, dan kesulitan berbicara atau bergerak.
Tumor otak dan sumsum tulang belakang adalah jenis kanker paling umum kedua pada anak-anak, mencapai sekitar 26 persen dari semua kasus kanker anak-anak.
Neuroblastoma
Jenis kanker ini menyerang sel-sel saraf yang belum matang, yang biasanya terdapat di sekitar sumsum tulang belakang atau di kelenjar adrenal.
Neuroblastoma bisa menyebar ke organ lain, seperti hati, paru-paru, tulang, atau kulit.
Gejala neuroblastoma pada anak-anak antara lain benjolan di perut, nyeri perut, penurunan nafsu makan, sesak napas, batuk, pembengkakan kaki atau wajah, dan tekanan darah tinggi.
Neuroblastoma adalah jenis kanker yang paling sering menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Tumor Wilms
Ini adalah kanker yang menyerang ginjal, biasanya hanya pada satu sisi. Tumor Wilms bisa menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, hati, atau otak.
Gejala tumor Wilms pada anak-anak antara lain benjolan di perut, darah dalam urine, nyeri perut, demam, dan tekanan darah tinggi. Tumor Wilms adalah jenis kanker ginjal yang paling umum pada anak-anak, terutama di bawah usia 5 tahun.
Limfoma
Limfoma adalah kanker yang menyerang sel-sel limfoid, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis limfoma yang menyerang anak-anak, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Gejala limfoma pada anak-anak antara lain pembesaran kelenjar getah bening, demam, berkeringat, penurunan berat badan, gatal, dan sesak napas. Limfoma adalah jenis kanker yang cukup sering menyerang anak-anak, terutama di usia 10-14 tahun.
Rhabdomyosarcoma
Ini adalah kanker yang menyerang sel-sel otot rangka, yang membantu menggerakkan tubuh. Rhabdomyosarcoma bisa terjadi di mana saja di tubuh, tetapi paling sering di kepala, leher, kandung kemih, atau alat kelamin.
Gejala rhabdomyosarcoma pada anak-anak antara lain benjolan atau pembengkakan, nyeri, perdarahan, atau gangguan fungsi organ. Rhabdomyosarcoma adalah jenis kanker otot yang paling umum pada anak-anak, terutama di bawah usia 10 tahun.
Penyebab Kanker pada Anak-anak
Penyebab kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu perkembangan sel kanker pada anak-anak. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Mutasi genetikIni adalah perubahan pada DNA sel yang menyebabkan sel tumbuh dan membelah secara tidak normal. Mutasi genetik bisa terjadi sejak anak masih dalam kandungan, atau akibat paparan radiasi, bahan kimia, atau virus. Mutasi genetik bisa bersifat turun-temurun, seperti sindrom Down, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Klinefelter, atau neurofibromatosis.
Beberapa infeksi yang berlangsung lama, seperti HIV, virus Epstein-Barr, dan malaria, bisa meningkatkan risiko kanker pada anak-anak. Infeksi ini bisa merusak sistem kekebalan tubuh, yang berfungsi melindungi tubuh dari sel kanker. Infeksi ini juga bisa menyebabkan peradangan kronis, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker.
Faktor lingkungan
Paparan dari bahan-bahan berbahaya di lingkungan, seperti asap rokok, insektisida, pestisida, atau polusi udara, bisa meningkatkan risiko kanker pada anak-anak. Bahan-bahan ini bisa merusak DNA sel, atau mengganggu fungsi hormon dan sistem kekebalan tubuh.
Cara Mencegah Kanker pada Anak
Cara mencegah kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, karena sebagian besar kanker pada anak-anak tidak disebabkan oleh faktor gaya hidup atau lingkungan. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengurangi risiko kanker pada anak-anak, antara lain:
- Tidak merokok. Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru dan kanker lainnya pada orang dewasa. Paparan asap rokok juga bisa berbahaya bagi anak-anak, karena bisa merusak perkembangan paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi. Orang tua harus menghindari merokok di depan anak-anak atau di dalam rumah.
- Makan makanan sehat. Makanan yang bergizi seimbang dan bervariasi bisa membantu menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah kegemukan. Makanan sehat harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Anak-anak juga harus mengonsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan, yang bisa melindungi sel-sel dari kerusakan. Hindari makanan yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis, atau bahan kimia lainnya.
- Berolahraga secara teratur. Olahraga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membakar kalori, dan menjaga berat badan ideal. Olahraga juga bisa mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur. Anak-anak harus berolahraga setidaknya 60 menit sehari, dengan aktivitas yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.
- Mendapatkan vaksinasi. Beberapa infeksi yang berlangsung lama, seperti HIV, virus Epstein-Barr, dan malaria, bisa meningkatkan risiko kanker pada anak-anak. Vaksinasi bisa mencegah anak-anak dari infeksi tersebut, atau mengurangi keparahannya. Anak-anak harus mendapatkan vaksinasi sesuai dengan jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh dokter.
- Hindari paparan sinar matahari. Sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet (UV), yang bisa menyebabkan kanker kulit. Paparan sinar matahari yang berlebihan bisa merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi. Anak-anak harus menghindari paparan sinar matahari langsung, terutama pada jam 10 pagi hingga 4 sore. Jika harus keluar rumah, anak-anak harus menggunakan tabir surya, topi, kacamata hitam, dan pakaian yang menutupi kulit.