Kabupaten Ciamis Akan Ganti Nama jadi Galuh, Ini Sederet Faktanya
Sebabnya pergantian nama ini juga didukung nilai sejarah, serta arti dari Galuh yang dianggap mewakili pesona dan potensi yang ada di kabupaten tersebut. Berikut sederet faktanya.
Kabupaten Ciamis telah lama dikenal sebagai nama salah satu daerah di selatan Jawa Barat. Wilayah itu dulunya merupakan sebuah kerajaan bernama Galuh dan cukup besar di Pulau Jawa. Sebentar lagi nama ini akan digunakan sebagai pengganti dari Kabupaten Ciamis.
Penggantian nama daerah ini sempat disampaikan oleh Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya pada 14 Oktober 2022 lalu. Saat ini, perubahan nama dari Ciamis menjadi Galuh terus dimatangkan karena sudah dinantikan oleh masyarakat di sana.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama âMataram Courantâ dan satunya lagi bernama âBintang Mataramâ.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Sebabnya pergantian nama ini juga didukung nilai sejarah, serta arti dari Galuh yang dianggap mewakili pesona dan potensi yang ada di kabupaten tersebut. Berikut sederet faktanya.
Galuh Jadi Ikon Kuat di Kabupaten Ciamis
Alun-alun Ciamis ©2022 YouTube Sunda Katresna/ Merdeka.com
Dalam sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga di Aula Setda Ciamis, Selasa (27/12) disampaikan bahwa Galuh telah menjadi ikon penting dari Kabupaten Ciamis.
Hal ini ditandai dengan digunakannya Galuh sebagai nama tempat-tempat penting di sana, seperti sarana olahraga, institusi pendidikan sampai tim sepak bola karena makna filosofi, harfiah dan jejak historinya yang kuat.
Beberapa unsur masyarakat turut hadir dalam FGD itu, seperti seniman, pegiat budaya, tokoh agama dan lainnya.
"Rasa bangga terhadap Galuh dapat kita lihat dalam setiap penamaan di Kabupaten Ciamis, seperti Stadion Galuh, Universitas Galuh, PDAM Tirta Galuh, bahkan tim sepak bola PSGC dan lain sebagainya," sebut dia, dikutip dari ANTARA
Membawa Semangat bagi Masyarakat
Menurut dia, masyarakat selama ini menganggap nama Galuh sebagai semangat yang diwariskan secara turun temurun. Bahkan, kerap tersampaikan di setiap ucapan atau ungkapan sehari-hari.
"Nama Galuh masih menjadi spirit bagi warga masyarakat kita, sehingga kata Tatar Galuh selalu tersampaikan dalam setiap ucapan atau ungkapan sehari-hari," katanya.
Sebelumnya, perubahan nama Ciamis menjadi Galuh itu terungkap usai dilaksanakannya debat terbuka saat pemilihan Bupati Ciamis oleh salah satu partisipan lomba.
Dari situ, bupati terpilih kemudian mencoba mewujudkannya melalui penerbitan surat keputusan Bupati Ciamis Nomor 060/KPTS.72-HUK/2022 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Perubahan Nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh.
"Alhamdulillah pada tahun ini kami di jalan Pemerintah Kabupaten Ciamis melaksanakan amanah tersebut sebagai salah satu bentuk pengabdian kami kepada Tatar Galuh Ciamis," kata Herdiat Sunarya.
Nama Ciamis Pemberian Belanda untuk Memecah Belah
Mengutip laman Pemkab Ciamis, nama Ciamis merupakan pemberian pemerintah Belanda saat menjajah Indonesia beberapa dekade lalu.
Disebutkan nama ini merupakan strategi untuk memecah belah masyarakat Sunda di wilayah yang dahulunya bernama Galuh.
Disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan, dasar perubahan nama daerah harus mengacu pada Permendagri Nomor 30 Tahun 2014 yang menjelaskan Pedoman Pemberian Nama Daerah, Pemberian Nama Ibu Kota, Perubahan Nama Daerah, Perubahan Nama Ibu Kota, dan Pemindahan Ibu Kota.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan tanggapan yang dapat menghasilkan kesepakatan terkait rencana pengembalian nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh," katanya.
Kerajaan Galuh Telah Berdaulat Sejak Lama
Sementara dari laman Galuh Virtual Pemkab Ciamis, sekitar tahun 1916, perubahan nama dari Galuh menjadi Ciamis dilakukan oleh Bupati Raden Tumenggung Sastra Winata.
Sebelumnya nama Galuh telah digunakan oleh kerajaan besar di wilayah itu yang berhasil menanamkan kekuasannya hingga ke beberapa daerah di Pulau Jawa oleh rajanya yang berhasil membawa kejayaan serta kemakmuran di kalangan masyarakat.
Berdasarkan naskah Carita Parahyangan, beberapa raja yang membawa keberhasilan saat memimpin kerajaan Galuh di antaranya Sri Baduga Maharaja (yang juga Raja Pajajaran) dan Prabu Niskala Wastu Kancana.
Kedua raja ini mampu mengimplementasikan nama Galuh yang berdasarkan bahasa Sansekerta berarti kerajaan batu permata yang indah gemerlapan, subur makmur gemah ripah loh jinawi, aman tentram kertaraharja.