Kebun Binatang Pertama Indonesia ada di Jakarta, Dulu Dilengkapi Bioskop sampai Kolam Renang
Pembukaannya langsung disambut meriah oleh masyarakat Batavia yang ketika itu juga ditinggali masyarakat Eropa dan Tionghoa.
Pembukaannya langsung disambut meriah oleh masyarakat Batavia yang ketika itu juga ditinggali masyarakat Eropa dan Tionghoa.
Kebun Binatang Pertama Indonesia ada di Jakarta, Dulu Dilengkapi Bioskop sampai Kolam Renang
Wilayah Batavia pada zaman penjajahan Belanda memiliki taman hiburan terkenal bernama Kebun Binatang Cikini. Pada masa itu, fasilitasnya sudah amat lengkap sampai dianggap melampaui zaman.
Destinasi ini pun disebut jadi kebun binatang pertama di Indonesia.
Namun keberadaan Kebun Binatang Cikini agaknya masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat, bahkan di Jakarta sendiri.
-
Apa yang menjadi tempat legendaris di Jakarta yang dulunya dikenal sebagai Zwembad Tjikini? Kolam renang Cikini yang berlokasi di kompleks perhotelan Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi salah satu tempat yang legendaris di ibu kota.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Di mana lokasi kebun buah kelengkeng yang menjadi daya tarik wisata baru di Sukoharjo? Di Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, ada sebuah kebun buah kelengkeng yang belum lama dibuka.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Jakarta yang memiliki penjara bawah tanah? Menariknya, di bawah museum fatahilah ini terdapat berbagai penjara bawah tanah yang bisa kamu kunjungi dan dapat merasakan bagaimana di dalam penjara tersebut.
-
Apa saja destinasi wisata alam yang ditawarkan Jakarta? Nggak hanya punya deretan gedung tinggi menjulang saja, Jakarta juga menyimpan destinasi wisata dengan keindahan alam penuh pesona. Apa saja? Destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam pertama di Jakarta adalah Kepulauan Seribu. Yup, kepulauan seribu merupakan wisata bahari andalan kota Jakarta dengan gugusan pulau dan pantai pasir putih yang akan memanjakan mata wisatawan.
-
Kapan Taman Nasional Siberut pertama kali ditetapkan sebagai kawasan lindung? Pemanfaatan potensi yang ada di Taman Nasional Siberut ini dimulai pada tahun 1976 silam. Pemerintah melalui program konservasi di Pulau Siberut itelah menetapkan kawasan lindung pertama yang dibentuk sebagai Suaka Margasatwa bernama 'Suaka Margasatwa Tai-Taibatti'.
Saat ini orang-orang lebih mengenal Kebun Binatang Ragunan sebagai wisata edukasi untuk mengenalkan hewan-hewan dan aneka tumbuhan.
Seiring berkembangnya zaman, sisa-sisa kejayaan Kebun Binatang Cikini memang telah hilang dan hanya sekadar cerita di kalangan tertentu. Sebenarnya bagaimana eksistensi Kebun Binatang Cikini di masa lampau? Berikut informasinya.
Eksis Sejak 1864
Mengutip Jakarta.go.id, Kebun Binatang Cikini diresmikan pada 1864.
Pembukaannya langsung disambut meriah oleh masyarakat Batavia yang ketika itu juga ditinggali masyarakat Eropa dan Tionghoa.
Saat akhir pekan, kunjungannya cukup tinggi terutama di kalangan warga Belanda dan Eropa yang tinggal di sana.
Namun saat awal diresmikan, tempat ini masih menggunakan nama “Planten en Dierentuin” atau tanaman dan kebun binatang. Ini dikarenakan wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai pengetahuan seputar tanaman.
Hasil Hibah Pelukis Terkenal Raden Saleh
Siapa yang menyangka jika pelukis Hindia Belanda (Indonesia) terkenal saat itu Raden Saleh memegang peranan penting dalam berdirinya Kebun Binatang Cikini. Seniman itu menghibahkan tanahnya demi berdirinya Kebun Binatang Cikini.
Ketika itu, Raden Saleh memiliki tanah seluas 10 hektare di Jalan Cikini Raya No 73. Kemudian, lahan dihibahkan dan dijadikan lokasi Planten en Dierentuin, Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.
Selain lahan, yang menjadi bahan hibah dari Raden Saleh adalah hewan-hewan peliharaannya yang kemudian menjadi koleksi Kebun Binatang Cikini.
- Ketika Bioskop Pertama Hadir di Bandung, Tampilkan Film Bisu dengan Suara Orang Asli di Dalam Bioskop
- Jejak Bioskop di Kota Banda Aceh, Sudah Ada sejak Tahun 1930-an
- Mengunjungi Museum Bioskop Jambi, Punya Koleksi Film Lawas Terlengkap di Asia Tenggara
- Bioskop Keren dan Unik di Dunia, Tawarkan Area Outdoor hingga Fasilitas Berendam
Dilengkapi Bioskop sampai Kolam Renang
Dalam sumber sejarah lain, dikatakan bahwa kebun binatang ini terus dikembangkan menjadi destinasi wisata populer.
Pemerintah residen setempat yang mengelola kemudian menambahkan sejumlah fasilitas menarik.
Di masa itu, kebutuhan akan lokasi wisata terbilang tinggi mengingat Hindia Belanda dan Batavia menjadi pusat perdagangan dari banyak negara.
Fasilitas seperti bioskop dan kolam renang dibangun di sana untuk menarik minat kunjungan di tahun 1930-an.
Alhasil, Kebun Binatang Cikini menjadi tempat yang indah dengan hamparan taman berlampu klasik, kolam renang, bioskop dengan beberapa fasilitas lainnya yang nyaman dikunjungi oleh keluarga Belanda dan Eropa.
Dipindahkan ke Ragunan Pada 1960-an.
Eksistensi kebun bintang ini terus bertahan sampai paska kemerdekaan. Di tahun 1940-an, kebun binatang makin ramai dan dikembangkan hingga kondisi lahan yang makin berkurang.
Sampai dengan 1960-an, pemerintah di Jakarta mempertahankan Kebun Binatang Cikini di tanah milik Raden Saleh, namun tahun 1964 karena kondisi lahan yang makin tidak layak bagi kehidupan satwa akhirna terpaksa dipindahkan di wilayah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Saat itu, pemerintah yang mengelola membawa lebih dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang Cikini. Hewan-hewan kemudian dipelihara dengan baik di kebun binatang baru.
Resmi Menjadi Kebun Binatang Ragunan Pada 1966
Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta, Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.
Lambat laun keberadaannya makin berkembang dan menjadi tujuan wisata dari berbagai daerah. Sampai pada 1974 Taman Margasatwa Ragunan dipimpin oleh Benjamin Galstaun direktur pertama waktu itu.
Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1983 lokasi ini kembali berubah namanya menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan, lalu diganti lagi menjadi Kantor Taman Margasatwa Ragunan tahun 2001.
Kebun Binatang Ragunan
Pada 2009, Taman Margasatwa Ragunan diubah menjadi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa Ragunan.
Setahun kemudian, pada 2010, namanya kembali diubah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Taman Margasatwa Ragunan.
Saat ini, Taman Margasatwa Ragunan mencakup area seluas 147 hektare dan memiliki koleksi 2.101 ekor satwa dari 220 spesies.
Pada tahun 2015, sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah, nama BLUD Taman Margasatwa Ragunan diubah menjadi Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan.
Sebelumnya, lokasi bekas Kebun Binatang Cikini sempat terbengkalai hingga kemudian dijadikan sebagai pusat seni dan kebudayaan nasional yang saat ini kita kenal sebagai Taman Ismail Marzuki.