Kenalan dengan Rumah Dunia, Tempat Asyik Bagi Anak-anak di Serang untuk Mengenal Buku dan Belajar Menulis
Rumah dunia jadi salah satu contoh gerakan literasi yang konsisten di Indonesia
Rumah dunia jadi salah satu contoh gerakan literasi yang konsisten di Indonesia
Kenalan dengan Rumah Dunia, Tempat Asyik Bagi Anak-anak di Serang untuk Mengenal Buku dan Belajar Menulis
Di Komplek Hegar Alam Nomor 40, Kampung Ciloang, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, terdapat wadah berliterasi bagi masyarakat bernama Rumah Dunia.
Di sini, masyarakat bisa belajar untuk mengenal aneka bahan bacaan sampai belajar menulis dengan baik dan benar.
Tempat ini dibangun oleh pasangan suami istri yakni Gol A Gong dan Tias Tantaka, dengan misi menyebarkan pendidikan non formal di wilayah Serang dan lebih luasnya Banten.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Apa buku termahal di dunia? Codex Leicester oleh Leonardo da Vinci merupakan buku termahal di dunia yang dibeli oleh Bill Gates.
-
Bagaimana Rumah Rungko dibangun? Rumah Rungko ini dibangun menggunakan kayu pilihan dan proses penebangannya memakan waktu hingga bertahun-tahun. Hal ini disebabkan masyarakat Kluet menggunakan parang untuk menebang pohon. Apabila parang tersebut terjatuh, maka tidak boleh dilanjutkan karena tidak diizinkan oleh Tuhan.
-
Kapan Hari Roh Manusia Sedunia dirayakan? Hari Roh Manusia Sedunia adalah hari yang diperingati setiap 17 Februari untuk mendorong kesadaran pentingnya meditasi dan koneksi batin.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
Disampaikan Tias Tantaka, Rumah Dunia menjadi tempat yang asyik untuk mengenalkan anak-anak dan masyarakat terhadap kegiatan literasi secara konsisten.
Siapapun yang datang ke sini akan mendapat berbagai aneka bacaan mulai dari pengetahuan umum sampai sastra.
“Rumah dunia ini memang sudah menjadi cita-cita kami (Tias dan Gol A Gong) sebagai tempat belajar bagi siapapun yang datang ke situ,” kata dia, mengutip Youtube Pemprov Banten
Rumah Dunia
Gambar: Youtube Pemprov Banten.
Dulunya Tempat Pembacaan Dongeng
Di awal-awal mendirikan pada 2002, Tias bersama suami membuka rumahnya bagi siapapun yang ingin membaca buku secara gratis.
Ketika itu anak-anak banyak datang ke rumah mereka untuk membaca buku pada sore hari, setelah mereka pulang sekolah.
Agar semakin menarik, Tias kemudian membacakan dongeng yang digemari anak-anak agar mereka tertarik dengan dunia seputar buku.
Dari kegiatan itu, kemudian mulai banyak anak-anak yang tertarik datang ke Rumah Dunia dan mendalami untuk mengenal buku secara utuh.
Jadi Wadah Berbagi Ilmu
Tias berkeyakinan, jika konsistensinya bersama sang suami di awal membuat Rumah Dunia terus berkembang.
Dari yang semula sebagai perpustakaan gratis, kini menjadi tempat untuk menggambar, menulis sampai berbagi informasi tentang dunia pendidikan, sosial dan kemasyarakatan.
Sejak itu, dirinya kemudian berkolaborasi dengan pegiat literasi lainnya seperti Toto St. Radik, dan Abdul Salam HS, serta beberapa kelompok yang fokus bergerak di bidang literasi.
“Jadi tak sekedar membaca, tapi bisa berbagi ilmu dan memperoleh ilmu juga di sini. Itulah cikal bakal Rumah Dunia yang kemudian kami dirikan bersama beberapa orang teman, hingga banyak yang mulai bergabung,” tambahnya
Adakan Kelas Menulis Rutin
Dalam pengelolaannya, Gol A Gong yang merupakan seorang novelis memiliki program kelas menulis berita, essay, fiksi, sastra dan lainnya yang dibantu oleh rekan-rekannya sesama sastrawan.
Agar rumah dunia bisa terus berkembang, mereka kemudian menggalang dana, mendirikan perpustakaan dan mengadakan berbagai kegiatan workshop terkait literasi.
Mimpi Gol A Gong, Tias beserta para pegiat di Rumah Dunia adalah ingin memberikan akses sebesar-besarnya bagi anak-anak dan masyarakat di Kota Serang, Banten dan wilayah lain seputar informasi dan edukasi.
Mereka menggalang dana, mendirikan perpustakaan, dan menyelenggarakan berbagai acara literasi. Visi mereka adalah memberikan akses yang lebih luas dan peluang yang lebih baik bagi anak-anak dan remaja untuk menjelajahi dunia literasi.
Sederet Fasilitas di Rumah Dunia
Sejumlah fasilitas bisa didapatkan di Rumah Dunia terkait literasi, seperti perpustakaan, auditorium untuk kegiatan bedah buku hingga pemutaran film, pendopo, teater terbuka, rumah baca, kafe dan taman bermain anak.
Rumah Dunia Serang, Banten, berupaya menunjukkan bagaimana komitmen untuk meningkatkan literasi sehingga dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Ada banyak orang-orang yang sukses berkarir di bidang kepenulisan setelah mengikuti serangkaian workshop di Rumah Dunia.
“Rumah Dunia ini jadi tempat untuk terus berupaya konsisten dalam menggerakkan kegiatan seputar literasi,” tambah Tias