Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Siswi itu mengatakan, alasan menunggak karena kedua orang tuanya belum memiliki uang sehingga belum bisa dilunasi.
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
Beredar video menjelaskan siswi SMA di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditolak pihak sekolah untuk mengikuti ujian lantaran masih menunggak uang komite sebesar Rp50.000. Kisah itu viral di media sosial.
Siswa diketahui bernama D itu duduk di sebuah pintu masuk pada saat ujian di sekolah sedang berlangsung. Wanita yang merekam siswa itu kemudian bertanya perihal dia tidak mengikuti ujian.
Dengan polos, siswa ini menjawab bahwa tidak diperbolehkan mengikuti ujian karena terkendala uang sekolah yang masih ditunggak Rp50.000, dengan alasan kedua orang tuanya belum memiliki uang sehingga belum bisa dilunasi.
"Saya sudah bilang kepada orang tua tapi cuman mama mereka bilang uangnya belum ada. Mama bilang kalau bisa ikut ujian saja dulu, nanti ujian habis atau besok lusa baru bisa kasi uang," kata D dalam video.
Walaupun sudah dijelaskan kepada para guru, namun Dian tetap tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian.
"Sudah sampaikan ke sekolah tapi pak mereka bilang harus selesaikan semua dulu, baru bisa masuk sekolah atau ikut ujian," ungkap D.
Ternyata selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP. Akibatnya mereka pun tak diberi kesempatan mengikuti ujian akhir.
Wakasek Bidang Kurikulum Kesiswaan SMAN 2 Maumere, Hendrikus Hadir kepada wartawan mengatakan, puluhan siswa itu dipulangkan bukan hanya karena tunggak uang sekolah. Tetapi sebagian siswa lainnya dipulangkan karena belum menyelesaikan karya tulis.
Menurut dia, pemulangan siswa itu sebagai strategi pihak sekolah untuk menyadarkan orang tua siswa agar segera menyelesaikan tugasnya.
"Tunggakan ini sudah diinformasikan ke orang tua siswa sebelumnya, tapi banyak yang abai, bahkan ada juga yang tunggak sejak tahun lalu," jelas Hendrikus Hadir, Jumat (17/4).
Walau demikian, siswa-siswi yang dipulangkan itu akan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan.
"Ada yang orang tuanya datang dan lunasi, setelah itu anaknya kita beri ujian susulan. Pihak sekolah tak bermaksud menyulitkan siswa, tapi ini strategi sekolah untuk menyadarkan orang tua siswa," tutup Hendrikus Hadir.