Kerennya Perguruan Silat Tadjimalela dari Bandung, Eksis Sejak 1974 dan Kini Mendunia
Keunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Keunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Kerennya Perguruan Silat Tadjimalela dari Bandung, Eksis Sejak 1974 dan Kini Mendunia
Tanggal 4 Agustus 1974 merupakan tahun terbentuknya perguruan pencak silat Tadjimalela di Bandung, Jawa Barat.
Perguruan bela diri ini diketahui tak sekedar lahir sebagai seni, melainkan juga mengenalkan jurus-jurus praktis yang bisa digunakan saat mendapati situasi mengancam.
Kehebatan inilah yang membuatnya bisa dikenal hingga ke mancanegara.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Kapan Silat Pelintau diciptakan? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa itu Silat Perisai? Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
-
Di mana Silat Perisai berasal? Silat Perisai ini memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Bagaimana Silat Perisai dimainkan? Mereka akan saling beradu satu sama lain sampai tak mampu bertahan lagi dan bahkan hingga terbunuh.
Kemudian, lahirnya seni silat Tadjimalela juga berangkat dari keprihatinan dan ketidakpuasan akan seni bela diri yang telah berkembang kala itu.
Sang pendirinya, Kang Djadjat ingin menjadikan seni bela diri silat sebagai sebuah metode antisipasi yang turut bermanfaat dengan kearifan lokalnya.
Berikut sepenggal kisah tentang perguruan silat Tadjimalela yang melegenda di Jawa Barat dan Indonesia.
Lahir dari Ketidakpuasan
Perguruan Tadjimalela telah terbentuk selama 50 tahun setelah diinisiasi oleh Kang Djadjad Paramour yang memiliki nama asli R. Djadjat Koesoemahdinata.
Gambar: Ig Tadjimalela
Saat itu, dirinya sempat merasa tidak puas dengan ilmu silat yang telah diperoleh kala awal mempelajarinya.
Mengutip tradisipencaksilat.id, Kang Djadjad hanya mendapati ilmu silat yang didominasi oleh ngibing atau sisi seninya. Padahal, ia ingin mendapatkan ilmu yang bisa dilangsung dipakai jika terjadi kondisi yang membahayakan.
Beralihlah Kang Djadjad dan memilih mendalami tradisi silat lain sehingga harapannya akan tradisi bela diri khas Indonesia ini bisa didapatkan.
Melawan Dominasi Bela Diri Asing
Di tahun-tahun itu, akses global memang sangat mudah masuk ke Indonesia termasuk di komunitas bela diri. Salah satu yang ramai diperbincangkan dan menarik perhatian khalayak adalah masuknya seni beladiri asing.
Kang Djadjad merasa resah lantaran masuknya bela diri asing membuat bela diri dalam negeri dilupakan.
Dari sana, Kang Djadjat memiliki mimpi untuk mengembangkan seni bela diri lokal pencak silat yang sudah lama ada di Indonesia dan ingin menjadi seorang pengajar silat di masa mendatang.
Agar ilmu yang didapat maksimal, Kang Djadjat sampai harus bertapa ke tempat khusus sehingga keilmuannya bisa diamalkan bersama masyarakat.
- Mengenal Pencak Silat Beksi, Bela Diri Tradisional Jadi Media Dakwah Islam yang Melegenda
- Mengelola Spiritualitas Bisa Memberi Manfaat Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- Dukung Pameran Kriyanusa 2024, BRI Dorong UMKM Kerajinan dan Seni Kriya Naik Kelas
- Ciptakan SDM Unggul, Lazis ASFA Gandeng Al-Azhar Kairo Gelar Pelatihan Kader Ulama
Ajarkan Ilmu Gerak sampai Spiritual
Keunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan yang tak sekedar di kesenian gerakan tubuh, melainkan juga fisik dan pengelolaan mental serta spiritual.
Karena lengkapnya materi dan ilmu yang diajarkan oleh Kang Djadjat, pencak silat Tadjimalela pun resmi bergerak di bawah induk orgasnisasi pencak Silat Indonesia yakni Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Dari sana, para pegiat awal mulai meneruskan tradisi silat yang berbeda dari kebanyakan perguruan ini.
Tujuan utamanya adalah memaknai kehidupan, sehingga muncul upaya untuk membangun kehidupan yang harmonis sesame makhluk ciptaan Tuhan.
Ajak Manusia untuk Tidak Sombong
Nama Tadjimalela diambil dari salah satu nama Raja/Prabu di kerajaan Sumedang Larang, Jawa Barat.
Pemilihan nama ini dikarenakan R. Djadjat Koesoemahdinata memiliki hubungan keluarga dengan raja tersebut menurut silsilah keluarganya. Selain itu, nama Tadjimalela juga diperoleh melalui proses tafakur dan munajat kepada Allah SWT.
Perguruan Tadjimalela mengusung falsafah yang disebut Panca Dharama Tadjimalela, yang merupakan implementasi dari pesan kehidupan dan hubungan vertikal dengan agama.
Berikut adalah Panca Dharama Tadjimalela:
1. TA - Taklukkan nafsu jahat dalam diri.
2. DJI - Jiwa murni adalah pangkal keluhuran budi.
3. MA - Mantapkan rasa penyerahan diri kepada Tuhan.
4. LE - Lekatkan keberanian pada kebenaran.
5. LA - Lapangkan rasa rendah hati di hadapan kesombongan.
Disegani Dunia
Nama Tadjimalela sendiri sudah disegani di dunia bela diri internasional.
Atlet, pelatih, dan juri dari Tadjimalela disebut mampu membawa tim asal Indonesia meraih gelar juara umum dan mengalahkan tim-tim dari negara pesaing.
Atlet, pelatih, dan juri dari Tadjimalela disebut mampu membawa tim asal Indonesia meraih gelar juara umum dan mengalahkan tim-tim dari negara pesaing.
Tak sedikit atlet asal Indonesia yang membawa banyak medali emas di PON, SEA Games, dan kejuaraan silat dunia lainnya.
Perguruan Silat Tadjimalela