Kisah Haru Penjual Pastel Keliling Jalan Pakai Tongkat, Berjuang dengan Keterbatasan
Konon, manusia memang tidak ada yang sempurna. Ada juga manusia yang kekurangan dalam hal fisik. Tak semuanya sudah kurang sempurna sejak lahir, ada juga beberapa orang yang harus kehilangan anggota tubuhnya karena kecelakaan. Kisah haru penjual pastel keliling jalan pakai tongkat, berjuang dengan keterbatasan.
Konon, manusia memang tidak ada yang sempurna. Setiap orang hampir bisa dipastikan memiliki kekurangan dalam hal-hal tertentu. Namun ada juga manusia yang kekurangan dalam hal fisik.
Tak semuanya sudah kurang sempurna sejak lahir, ada juga beberapa orang yang harus kehilangan anggota tubuhnya karena kecelakaan. Seperti Pak Heri, penjual pastel keliling yang berjualan dibantu dengan tongkat.
-
Apa yang dilakukan pada acara Kirab Tebu Temanten? Kirab tebu temanten dimulai dari Gedung Madu Candia, kemudian diarak mengelilingi kompleks pabrik gula. Sebelum diarak mengelilingi kompleks pabrik, sepasang tebu temanten yang diberi nama Kyai Buda dan Nyai Manis singgah di Masjid An-Nur untuk melaksanakan prosesi ijab qobul selayaknya pasangan temanten manusia.
-
Kapan Jharna dan Husen bertunangan? Jharna bilang dia udah dilamar pas tanggal 14 Februari 2023. Sekarang mereka mau nikah.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka? Harun Masiku akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020 bersama Wahyu Setiawan, Agustiani Tio Fridelina, dan Saeful Bahari.
-
Di mana Harun Kabir ditembak? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia. Sekitar pukul 04.00 WIB subuh, satu pleton pasukan Belanda tiba-tiba mengepung kediamannya di wilayah pelosok Cianjur.
Meski fisiknya kini tidak sempurna, Pak Heri tetap semangat berjualan pastel keliling setiap harinya. Perjuangan penjual pastel keliling ini membuat para warganet haru dan merasa salut.
Jual Pastel Keliling
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Di awal video, saat sedang membeli bakso ia melihat seorang pria menjual pastel dengan berjalan dibantu tongkat. Rupanya, bapak ini memiliki keterbatasan fisik. Bisa dilihat, ia hanya berjalan dengan satu kaki dan tongkat.
Jualan dari Habis Ashar
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Menurut penjelasan pemilik video, bapak ini selalu berjualan pastel setiap hari. Ia mulai berjualan pastel dari habis Ashar hingga pastel jualannya habis. Itu berarti, tidak tentu ia akan berjalan sampai seberapa jauh dan seberapa lama.
Untung Rp500 Tiap Satu Pastel
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Namun, pastel-pastel ini rupanya bukan buatannya sendiri. Ia hanya mengambil di orang dengan harga Rp2.000 per satu pastel. Ia menjual pastel tersebut dengan harga Rp2.500. Itu artinya, ia hanya mengambil untuk Rp500 tiap satu pastelnya terjual.
Bawa 100 Pastel Setiap Hari
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Saat pria ini membeli pastel milik Pak Heri, pastelnya masih dalam keadaan hangat karena tampaknya baru selesai digoreng. Setiap harinya, Pak Heri membawa 100 buah pastel untuk dijual.
Selalu Bersyukur
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Jika pastelnya terjual habis, itu artinya Pak Heri akan mendapat keuntungan Rp50.000. Namun jika tidak, penghasilannya sangat mungkin kurang dari itu. Namun, Pak Heri mengaku bahwa ia selalu bersyukur berapapun penghasilan yang ia peroleh.
Kehilangan Kaki saat Tertabrak Truk
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Pak Heri juga menceritakan bahwa ia kehilangan satu kakinya karena kecelakaan. Di tahun 2012 silam, penjual pastel keliling ini mengaku mengalami kecelakaan karena tertabrak truk. Saat itu, menurut ceritanya, kaki Pak Heri langsung copot di tempat dan bukan karena diamputasi.
Tetap Semangat Bekerja
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Meski kehilangan salah satu kakinya dan berjalan dibantu dengan tongkat, Pak Heri tak kehilangan semangat. Ia bahkan tetap mencari nafkah setiap hari untuk istri dan anaknya. Video ini menjadi viral dan menuai banyak komentar warganet.
“Bpk ini sering nongkrong nya di halte Tendean guys,aku jg sering beli di BPK ini..kadang aku borong semua aku bagi"in ke orang2. Krna aku ga bs bantu,” tulis @Echa_caca.
“Semangat terus bapak.. semoga sehat selalu semakin lancar rezekinya,” tulis @katarani.
“Rapih bgt si mas yg jualan.. branding diri meskipun tak sempurna.. subhanallah,” tulis @selfihippy.
“Bpk yg hebat....terus berjuang ya Pak. Tuhan senang liat umatnya yg rajin...pasti selalu ada rejeki buat Bpk dan Keluarga,” tulis @TinaSetiadi622.