Kisah Inspiratif Warga Dago Bandung, Kelola Sampah Bisa Dapat Emas
Warga di RT 08, RW 05, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat patut dicontoh dalam upaya menjaga lingkungan. Melalui program pengelolaan sampah Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan) warga di sana bisa menabung termasuk mendapatkan emas.
Warga di RT 08, RW 05, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat patut dicontoh dalam upaya menjaga lingkungan. Melalui program pengelolaan sampah Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan) warga di sana bisa menabung termasuk mendapatkan emas.
Disampaikan salah satu penggerak, Agus Sukaryat, program ini bisa berjalan berkat aktivasi dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dago Barat Resik Hejo (Dabaresih) di lingkungannya. Warga yang memiliki sampah akan dibantu oleh tim untuk ditukarkan.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Sebelumnya inisiatif ini muncul di tahun 2020, setelah semakin banyaknya sampah di wilayah Kota Bandung.
"Kita melihat semakin banyak pemukiman, dan sampahnya makin banyak. Dari sana kita melakukan sosialisasi di tingkat keluarga agar mereka melakukan pemilahan sampahnya dari rumah," kata dia, dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung, Rabu (10/5).
Menabung Sampah
©2023 Dokumentasi Pemkot Bandung/ Merdeka.com
Program pengumpulan sampah di sini berjalan tiap Sabtu. Bagi warga yang bergabung, sudah disiapkan beberapa penunjang seperti buku tabungan, termasuk mengikutkannya di kegiatan bank sampah induk.
Dari situ warga bisa menukarkannya dengan emas, dan membayar cicilannya dengan sampah. Selanjutnya bank sampah RW 05 Dago juga menerima sampah anorganik seperti kardus, kertas, plastik sampai jelantah. Sampah organik juga bisa diolah di bank tersebut.
"Kita sediakan ember-ember. Sehingga masyarakat bisa mengumpulkan sisa makanan mereka ke ember tersebut dan kita jemput setiap Sabtu," terangnya.
Kolaborasi dengan Restoran Terdekat
Agus menerangkan, ke depan Dabaresih sebagai pengelola akan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang menghasilkan sampah rutin yakni restoran terdekat.
Selama tiga tahun berdiri, bank sampah ini bukannya tidak ada kendala. Menurut Agus, sosialisasi kepada masyarakat menjadi hal yang cukup sulit dilakukan sejauh ini. Namun perlahan warga mulai mengubah kebiasaannya dengan mengumpulkan sampah organik dan non organik.
Warga setempat juga saat ini sudah teredukasi dengan baik sehingga bisa bersama-sama kompak dalam peduli akan isu lingkungan melalui penerapan Kang Pisman.
"Kalau warga diperhatikan, diedukasi, mereka mau untuk memilah sampah. Tapi memang perlu kita monitoring. Tidak lepas dari monitoring pengurus RW, Lurah, Camat," tuturnya.
Ke depan, Dabaresih juga akan melakukan inovasi yakni dengan mengolah sampah menjadi energi terbarukan.
Hasilkan Bahan Bakar dari Sampah
Untuk memulai inovasi mengelola sampah menjadi energi terbarukan itu pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan salah satu organisasi pegiat lingkungan bernama Get Plastic. Dari situ akan hadir alat bernama Pirolisis yakni mesin konversi sampah menjadi solar.
"Satu kilogram sampah plastik dapat menjadi satu liter solar. Tentu ini merupakan inovasi luar biasa," ucapnya.
Demi memenuhi kebutuhan plastik yang kurang sekaligus menciptakan keindahan lingkungan, pihaknya juga akan memasang jaring di sungai kawasan RW 5 Dago.
Sampah yang tidak laku akan masuk ke mesin itu, sedangkan residunya bisa diubah menjadi BBM kainnya.
"Kita lakukan pendampingan, kita siapkan gudangnya, dan setelah mesin datang, kita bisa mulai. Pertengahan tahun ini kita pendampingan dulu. Semoga tahun ini bisa terealisasi," kata Agus.
Sampah Harus Selesai di Rumah Tangga
Bagi Agus, menyelesaikan sampah harus dilakukan secara kolektif karena ini merupakan masalah bersama. Upaya ini bisa dimulai dari rumah tangganya sendiri dengan memilah-milah sampah dari situ sampah rumah tangga akan selesai.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah. Tetapi tugas kita semua. Kita bisa memulai hidup minim sampah, dan melakukan pemilahan sampah sejak di rumah," katanya.
Salah satu warga setempat bernama Mike mengaku terbantu akan adanya program bank sampah ini.
"Dengan adanya program ini, saya terbantu. 60 persen sampah di rumah berkurang," ujarnya.
Selain itu, adanya bank sampah juga bisa menunjang kebersihan di rumah dan lingkungan, termasuk memiliki nilai ekonomi.
Saat ini di bank sampah tersebut sudah memiliki sejumlah alat, mulai dari pengolahan sampah organik, bata terawang, lodong dapur, drum komposter sampai wadah bekas makanan.
"Alam bakal ditempati anak cucu. Jadi mari kita jaga. Selain itu, sampah juga punya nilai ekonomis," tuturnya.