Kisah Oey Kiat Tjin, Kapitan Terakhir di Kota Tangerang yang Terlupakan
Setelah Oey Kiat Tjin wafat, tidak ada sosok kapitan lain yang menggantikannya.
Setelah Oey Kiat Tjin wafat, tidak ada sosok kapitan lain yang menggantikannya.
Kisah Oey Kiat Tjin, Kapitan Terakhir di Kota Tangerang yang Terlupakan
Seorang kapitan memegang peranan penting di masa kolonial Belanda, yakni untuk mengatur aktivitas sosial dari komunitas Tionghoa di suatu kota.
Seorang kapitan biasanya berwenang untuk mengelola kegiatan administrasi, politik, sampai keagamaan, hingga posisinya setara dengan camat atau wali kota.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Apa yang dibudidayakan oleh Oni Kurniawan di Tulungagung? Adalah Oni Kurniawan, yang memiliki usaha ternak kambing di Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol. Usaha ternak ini ia jalankan dengan memakai nama Oke Farm yang ditunjang oleh sejumlah pekerja. Di tempatnya, mayoritas kambing yang dibudidayakan adalah kambing yang menghasilkan susu.
-
Apa yang membuat Terasering Panyaweuyan terlihat kering dan mirip dengan dataran di Timur Tengah? Dalam tayangan yang diunggah oleh akun TikTok @andirivano_ ini terlihat luasan area di sana dalam kondisi kering dan berpasir.Padahal sebelum musim kemarau, bukit di kaki Gunung Ciremai ini begitu subur dan hijau karena ditanami bawang dan sayur-sayuran.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
Dengan peradaban Cina Bentengnya yang kuat di masa silam, Kota Tangerang, Banten pernah memiliki sosok kapitan yang berpengaruh bernama Oey Kiat Tjin. Dahulu, ia berjasa untuk mengangkat komunitas Cina Benteng agar setara dengan etnis lainnya di Tangerang.
Sayangnya, Oey Kiat Tjin merupakan sosok Cina Benteng terakhir yang pernah memimpin.
Sepeninggal dirinya, Kota Tangerang sudah tidak lagi memiliki seorang kapitan. Simak kisah selengkapnya.
Memimpin Selama Enam Tahun
Saat itu, Oey Kiat Tjin menjalankan kepemimpinannya untuk menggantikan kapitan yang telah wafat yakni Oey Djie San.
Oey Djie San merupakan ayah dari Oey Kiat Tjin, sehingga status kepemimpinannya dilakukan secara turun temurun.
Ia menjalankan posisi sebagai kapitan selama enam tahun, mulai 1928 sampai dirinya wafat pada 1934.
Merupakan Seorang Tuan Tanah
Di masa kolonial Belanda, seorang kapitan tidak boleh dipilih secara sembarangan.
Gambar: Makam Oey Kiat Tjin (YouTube Elsa Novia Sena)
Terdapat sejumlah aturan, seperti sosoknya yang harus berpengaruh terhadap komunitas dan sistem sosial, lalu memiliki strategi yang kuat sampai harus yang paling kaya.
Oey Kiat Tjin kemudian masuk dalam kriteria itu, sehingga dipilih. Bahkan, ia juga merupakan seorang tuan tanah di wilayah Karawaci. (Landheer Karawatji Kapitein der Chinezen Tangerang)
Jadi Kapitan Terakhir
Sayangnya, setelah ia wafat, sistem kapitan kemudian diputus sehingga tidak ada generasi penerus, baik dari etnis Tionghoa sendiri maupun etnis luar pribumi lainnya.
Dalam aturan, seorang kapitan memang tidak harus dari etnis Tionghoa, namun bisa dari etnis lainnya.
Oey Kiat Tjin mejadi sosok pemimpin etnis Tionghoa yang terkemuka dan berpengaruh di masanya.
- Terjaring OTT, Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso Tiba di Gedung KPK
- KPK: Uang yang Disita dari Rumah Tersangka Korupsi di Kementan Capai Rp400 Juta
- Tewaskan 15 Orang, Ini Fakta Tenggelamnya Kapal Penyeberangan di Buton Tengah
- Korban Terseret Ombak Pantai Panjang Malang Ditemukan Tewas di Tulungagung, Dua Masih Hilang
Terlupakan
Saat ini sosok Oey Kiat Tjin mulai terlupakan. Ini terlihat dari kondisi makamnya yang sempat terbengkalai dan tidak terurus. Kondisi kumuh dan kotor menghiasi makam Oey Kiat Tjin. Di sana juga terlihat banyak vandalisme sehingga tidak enak dipandang.
Melihat kondisi demikian, seorang kreator budaya Tionghoa, Elsa Novia Sena bersama komunitas Cide Kode Benteng tergerak untuk melakukan napak tilas.
Tak sampai di situ, mereka juga bergotong royong membersihkan makam sang kapitan terakhir yang terletak di Jalan Cinda RT 001/RW 003, Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Januari 2023 lalu.
Berharap Jadi Cagar Budaya
Sementara itu, Elsa menuturkan harapannya agar sosok Oey Kiat Tjin bisa menjadi salah satu inspirasi yang bernilai sejarah.
Lokasi makamnya juga bisa jadi salah satu destinasi edukasi bagi masyarakat Kota Tangerang, khususnya tentang peranakan Tiongha Cina Benteng yang sudah lama hadir.
"Mudah-mudahan, Makam Kapiten Oey Kiat Tjin dapat segera menjadi Cagar Budaya. Sehingga, jejak sejarah peranakan Tiongha Cina Benteng di Kota Tangerang dapat lestari dan menjadi edukasi bagi masyarakat Kota Tangerang," pungkas Elsa.
Sumber: laman Pemkot Tangerang