Kuesioner adalah Instrumen untuk Mengumpulkan Data, Ketahui Jenis dan Kelebihannya
Kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
Kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Kuesioner dapat dianggap sebagai wawancara tertulis. Cara ini dapat dilakukan dengan tatap muka, melalui telepon, komputer atau bahkan pos.
Kuesioner adalah cara pengumpulan informasi dalam jumlah besar yang relatif murah, cepat dan efisien. Dengan kuesioner kita juga bisa mendapatkan data dari sampel orang banyak. Pengumpulan datanya juga relatif cepat karena peneliti tidak perlu hadir pada saat pengisian kuesioner. Hal ini berguna untuk meneliti populasi besar, di mana wawancara bukanlah pilihan yang praktis.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Bagaimana Pegi Setiawan dibebaskan dari tahanan Polda Jabar? Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Bandung Eman Sulaeman mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan oleh pihak pemohon yakni Pegi Setiawan terhadap Polda Jabar.
-
Apa yang dimaksud dengan Jaranan Pegon? Jaranan Pegon merupakan jaranan tradisional yang gerakannya lebih lemah lembut dibandingkan Jaranan Jawa dan Jaranan Sentherewe.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang menggugat Polda Jabar dalam sidang praperadilan tersebut? Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan tim kuasa hukum Pegi Setiawan.
Namun, metode ini tetap memiliki kekurangan. Masalah pada kuesioner adalah bahwa responden bisa saja memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan karena keinginan sosial. Hal ini tidak lepas dari keinginan orang untuk menampilkan citra diri yang positif sehingga responden bisa saja berbohong atau membengkokkan kebenaran agar jawabannya terlihat bagus.
Terlepas dari kekurangan tersebut, kuesioner adalah alat yang efektif untuk mengukur perilaku, sikap, preferensi, pendapat, dan niat dari subjek dalam jumlah yang relatif besar dengan biaya yang lebih murah dan cepat, jika dibandingkan dengan metode lain.
Dalam artikel kali ini, merdeka.com akan membahas mengenai kuesioner yang meliputi jenis-jenis kuesioner, ciri kuesioner yang baik, serta kelebihan dan kekurangan pada metode kuesioner.
Jenis Kuesioner
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjelaskan bahwa kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, yang memiliki tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos.
Dalam penerapannya, kuesioner terbagi menjadi beberapa jenis. Setidaknya ada tiga jenis kuesioner, yaitu kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan kuesioner campuran. Dari laman dosensosiologi.com, penjelasan ketiga jenis kuesioner adalah sebagai berikut:
- Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan yang memberi kesempatan pada responden untuk menuliskan pendapat mengenai pertanyaan yang diberikan peneliti, sehingga dalam jenis kuesioner ini proses mendapatkan datanya bisa dibilang memerlukan keahlian penelitian dalam memberikan pertanyaan yang mudah untuk di pahami. - Kuesioner Tertutup
Kuesioner tertutup adalah daftar pertanyaan yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti. Cara ini sering dianggap efektif dengan alasan karena responden hanya perlu memberikan tanda centang (√) dalam kolom yang disediakan. - Kuesioner Campuran
Kuesioner campuran adalah perpaduan antara jenis kuesioner terbuka dan tertutup. Bisanya teknik ini dipergunakan selain mengetahui topik yang mendalam guna mendapatkan serangkaian data-data penelitian berupa angka.
Karakteristik Kuesioner yang Baik
Dari questionpro.com, desain survei Anda bergantung pada jenis informasi yang perlu Anda kumpulkan dari responden. Kuesioner kualitatif digunakan ketika ada kebutuhan untuk mengumpulkan informasi eksplorasi untuk membantu membuktikan atau menyangkal hipotesis.
Kuesioner kuantitatif digunakan untuk memvalidasi atau menguji hipotesis yang dibuat sebelumnya. Namun, sebagian besar kuesioner mengikuti beberapa karakteristik penting, antara lain:
- Keseragaman: Kuesioner sangat berguna untuk mengumpulkan informasi demografis, pendapat pribadi, fakta, atau sikap dari responden. Salah satu atribut terpenting dari sebuah formulir penelitian adalah desain dan standarisasi yang seragam, di mana setiap responden melihat pertanyaan yang sama. Ini akan membantu dalam pengumpulan data dan analisis statistik dari data ini. Misalnya, templat kuesioner untuk mengevaluasi toko ritel, akan berisi pertanyaan untuk mengevaluasi pengalaman toko ritel. Pertanyaan terkait dengan nilai pembelian, ragam pilihan untuk pemilihan produk, dan kualitas barang dagangan. Pertanyaan ini seragam untuk semua pelanggan.
- Eksplorasi: Ini harus eksplorasi dalam mengumpulkan data kualitatif. Tidak ada batasan pada pertanyaan yang ada di kuesioner Anda. Misalnya, Anda menggunakan kuesioner pengumpulan data dan mengirimkannya ke seorang ibu rumah tangga untuk memahami kebiasaan belanja dan cara menabungnya terkait dengan pendapatan rumah tangga. Pertanyaan terbuka memberi Anda lebih banyak wawasan dan memungkinkan responden untuk menjelaskan penerapan mereka. Daftar pertanyaan yang sangat terstruktur dapat membatasi pengumpulan data.
- Urutan Pertanyaan: Kuesioner biasanya mengikuti aliran pertanyaan yang terstruktur untuk meningkatkan jumlah respons. Urutan pertanyaan ini adalah pertanyaan saringan, pertanyaan pemanasan, pertanyaan transisi, pertanyaan lewati, pertanyaan menantang, dan pertanyaan klasifikasi. Misalnya, template kuesioner ‘motivasi dan pengalaman membeli’ mencakup pertanyaan demografis dan kemudian menanyakan waktu yang dihabiskan di bagian toko dan alasan di balik pembelian.
Kelebihan dan Kelemahan Kuesioner
Kelebihan dari kuesioner adalah:
- Memberikan waktu kepada responden untuk mempertimbangkan tanggapan mereka dengan hati-hati tanpa gangguan.
- Kuesioner dapat diberikan kepada banyak orang secara bersamaan.
- Setiap responden menerima pertanyaan yang sama. Dengan pertanyaan bentuk tertutup, tanggapan distandarisasi, sehingga dapat membantu penafsiran dari sejumlah besar responden.
- Dapat menangani sejumlah besar masalah dan pertanyaan yang menjadi perhatian dengan cara yang relatif efisien, dengan kemungkinan tingkat respons yang tinggi.
- Seringkali, kuesioner dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban atas pertanyaan diberi skor, yang kemudian skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan ukuran keseluruhan dari sikap dan pendapat responden.
- Kuesioner mengizinkan adanya anonimitas. Dengan diizinkannya anonimitas, akan memperbesar tingkat tanggapan dan menurunkan potensi jawaban yang tidak benar.
Sedangkan kelemahan dari kuesioner adalah:
- Sulit untuk mendapatkan tingkat respons yang baik. Seringkali tidak ada motivasi yang kuat bagi responden untuk merespon.
- Kuesioner adalah instrumen yang kompleks dan, jika tidak dirancang dengan baik, dapat menyesatkan.
- Kuesioner adalah metode evaluasi yang tidak sesuai jika Anda perlu penyelidikan, karena biasanya tidak ada kemungkinan untuk menindaklanjuti jawaban.
- Kualitas data mungkin tidak sebaik metode pengumpulan data alternatif, seperti wawancara pribadi.
Proses Pembuatan Kuesioner yang Baik
Kuesioner adalah alat yang digunakan dalam penelitian atau survei untuk mengumpulkan data secara sistematis dari responden. Biasanya berbentuk daftar pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh informasi tertentu dari individu atau kelompok yang disurvei.
Tujuan kuesioner bisa bermacam-macam, seperti untuk mengumpulkan pendapat, persepsi, atau informasi factual tentang subjek tertentu. Kuesioner sering kali menjadi instrumen penting dalam penelitian ilmiah, analisis pasar, evaluasi program, dan studi lainnya.
Berikut proses pembuatan kuesioner yang baik:
1. Menentukan Tujuan Penelitian
Sebelum mulai menyusun kuesioner, langkah pertama adalah menentukan tujuan penelitian. Ini melibatkan pengidentifikasian masalah yang ingin diteliti dan apa yang ingin diketahui dari responden. Tujuan yang jelas akan membantu dalam merumuskan pertanyaan yang tepat dan relevan untuk kuesioner.
2. Menentukan Populasi Target
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan populasi target. Ini mencakup identifikasi siapa yang akan menjadi responden kuesioner. Memahami karakteristik populasi target akan membantu dalam memilih jenis pertanyaan dan bahasa yang sesuai.
3. Membuat Daftar Pertanyaan
Selanjutnya, buatlah daftar pertanyaan yang ingin diajukan kepada responden. Pertanyaan harus relevan dengan tujuan penelitian dan mudah dipahami. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan responden untuk menjawab pertanyaan tersebut.
4. Menentukan Jenis Kuesioner
Pilih jenis kuesioner yang sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik populasi target. Beberapa jenis kuesioner termasuk:
- Kuesioner Tertutup: Memiliki pilihan jawaban yang telah ditentukan.
- Kuesioner Terbuka: Memungkinkan responden memberikan jawaban secara bebas.
- Kuesioner Skala Likert: Mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan tertentu.
5. Urutkan Pertanyaan Secara Logis
Susun pertanyaan dalam urutan logis dan mudah diikuti oleh responden. Sebaiknya, mulai dengan pertanyaan yang lebih sederhana sebelum beralih ke pertanyaan yang lebih kompleks. Ini membantu menjaga minat responden dan memudahkan mereka dalam menjawab.
6. Mengatur Skala Jawaban
Tentukan jenis skala jawaban yang akan digunakan, seperti skala Likert, nominal, atau ordinal. Pastikan skala ini konsisten di seluruh kuesioner untuk memudahkan analisis data di kemudian hari.
7. Uji Coba Kuesioner (Pilot Test)
Lakukan uji coba kuesioner pada sekelompok kecil responden yang representatif. Ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah pertanyaan dipahami dengan baik dan apakah data yang diperoleh sesuai dengan harapan. Hasil dari uji coba ini dapat digunakan untuk melakukan revisi pada kuesioner.
8. Revisi Kuesioner
Berdasarkan hasil uji coba, lakukan revisi pada kuesioner untuk memperbaiki pertanyaan yang kurang jelas atau menambah/menghapus pertanyaan sesuai kebutuhan. Proses ini penting untuk memastikan bahwa kuesioner siap digunakan secara luas.
9. Menyusun Instruksi Pengisian
Berikan petunjuk jelas mengenai cara mengisi kuesioner, termasuk informasi tentang tujuan penelitian dan pentingnya partisipasi responden. Instruksi ini harus mudah dimengerti agar responden dapat mengisi kuesioner dengan benar.
10. Distribusi Kuesioner
Tentukan metode distribusi kuesioner, apakah secara online, melalui pos, atau wawancara langsung. Pastikan bahwa metode tersebut dapat menjangkau target responden dengan efektif.
11. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Setelah kuesioner dibagikan dan diisi oleh responden, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data tersebut dan melakukan pengolahan data, termasuk pengkodean dan analisis statistik sesuai dengan tujuan penelitian.
12. Evaluasi dan Pelaporan
Akhirnya, evaluasi hasil analisis data dan susun laporan penelitian yang menyajikan temuan secara jelas dan mendalam, termasuk keterbatasan penelitian serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.