Melihat Mesin Cetak Alquran Braille di Yayasan Wyata Guna, Tertua di Indonesia
Boleh dikatakan alat tersebut masuk kategori tertua di Indonesia dan tersimpan di salah satu ruangan Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG), di Pasirkaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.
Mesin pencetak Alquran bagi disabilitas netra masih beroperasi dengan baik kendati usianya sudah 71 tahun. Boleh dikatakan alat tersebut masuk kategori tertua di Indonesia dan tersimpan di salah satu ruangan Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG), di Pasirkaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sehari-harinya, mesin ini dioperasikan oleh satu atau dua pegawai yang bertugas untuk memasukkan kertas dan mengambilnya saat sudah berbentuk huruf braille. Sejak pertama kali digunakan medio 1952, mesin ini masih berfungsi dengan baik untuk membantu pemenuhan kitab suci Alquran khusus itu.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Selain membantu kalangan umat muslim disabilitas netra, di awal penggunaannya, mesin ini juga membantu geliat literasi sehingga transfer informasi di kalangan mereka agar bisa terpenuhi dengan baik.
Sejarah Mesin Cetak Alquran Braille di Bandung
©2023 YouTube Syarif Pulloh Anwari/Merdeka.com
Dikutip dari ANTARA, mulanya mesin ini merupakan hibah dari Yayasan Helen Keller Internasional yang bergerak untuk membantu pendidikan kalangan berkebutuhan khusus. Saat awal kedatangannya, mesin ini langsung ditempatkan di Badan Grafika Jakarta.
Berjalan 10 tahun, mesin ini kemudian dipindahkan ke Bandung, Jawa Barat untuk pemenuhan buku-buku berhuruf braille hingga beberapa tahun setelahnya YPWG memfokuskan untuk mencetak Alquran.
Alasan pemindahan di Bandung lantaran Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu pernah memiliki komunitas Blind Institute yang didirikan oleh tokoh asal Belanda. Mesin pencetak itu diketahui merupakan pabrikan Thompson.
Mencetak hingga 150 Alquran
©2023 YouTube Syarif Pulloh Anwari/Merdeka.com
Selama puluhan tahun itu juga, mesin ini mampu mencetak hingga 150 kitab suci Alquran dengan sempurna dan bisa bermanfaat bagi kalangan yang membutuhkan.
Turut dibenarkan oleh Kepala Sekretariat Yayasan Penyantun Wyata Guna, Ayi Ahmad Hidayat, bahwa semakin ke sini kemampuan mesinnya sudah tidak semaksimal dahulu, akhirnya diputuskan untuk mengurangi jumlah produksi.
Dirinya juga menyampaikan jika mesin ini sudah beberapa kali dilakukan perbaikan, sehingga agar kegiatan produksi bisa tetap berjalan, perawatan khusus harus terus dilakukan.
“Jadi mesin press ini dulunya memiliki kemampuan kerja yang maksimal. Saat jam produksinya ditambah hingga malam hari, mesin ini bisa menghasilkan hingga 150 set Alquran. Namun saat ini kapasitasnya kami kurangi sehingga hanya bisa hingga 100 Alquran saja,” kata Ayi Ahmad Hidayat.
Perawatannya Harus Hati-Hati
©2023 YouTube Syarif Pulloh Anwari/Merdeka.com
Ayi menjelaskan lebih lanjut bahwa mesin tersebut sudah memasuki usia tua, sehingga beban produksinya perlu dikurangi agar pencetakan bisa berjalan maksimal.
Walau digunakan dengan perawatan khusus, bukan berarti mesin lawas ini tidak pernah rusak. Ia menyebut bahwa salah satu yang pernah mengalami kerusakan adalah bagian pengatur seher yang berfungsi untuk menerima respons cetakan dari sumber tanaga mesin.
Kata Ayi, penggantian tuas pengatur seher itu harus diganti secara perlahan dan manual, atau dilepas dan pasang satu persatu agar tidak mengubah kinerja mesin.
“Jadi saat ini memang kami kurangi, dari sebelumnya 150 Alquran kan ya, karena mesinnya sudah tua. Ini juga pernah dilakukan penggantian stang seher ya beberapa kali, padahal penggantiannya harus dilakukan secara manual sehingga memang agak berat dan dalam satu bulan kami batasi produksinya,” katanya.
Umat Muslim Disabilitas Netra Terbantu
©2023 YouTube Syarif Pulloh Anwari/Merdeka.com
Adapun mesin ini masih terus berjasa membantu kalangan disabilitas netra untuk mempelajari ilmu Agama Islam melalui Alquran. Sejumlah penggunanya merasa lebih nyaman menggunakan versi huruf braille cetak, daripada versi digital.
Salah satu yang merasa bahagia bisa mempelajari Alquran menggunakan versi cetak mesin adalah Yudi Winarmoko. Dirinya mengakui senang dan dipermudah dengan hadirnya Alquran versi huruf braille.
Dengan hadirnya Alquran braille ini juga bisa membantunya meneruskan pola membaca yang stabil sesuai yang diajarkan di Pondok Pesantren sejak dirinya kanak-kanak dahulu.
“Awalnya memang sulit, karena saya belajarnya huruf alfabet. Namun karena saya belajar di pesantren dulu, akhirnya terbiasa,” katanya.
Yudi juga menambahkan bahwa saat ia kecil hingga remaja sempat merasa kesulitan untuk mendapatkan Alquran braille. Namun saat ini, kitab suci dengan jenis tersebut sudah dengan mudah ditemukan di yayasan-yayasan terkait. Bahkan banyak juga yang membagikannya secara gratis.