Menikmati Musim Durian di Badui, Wisatawan Bisa Cicipi Langsung di Rumah Warga
Mencicipi lezatnya buah durian langsung di rumah warga Suku Badui bisa menjadi kegiatan yang bisa Anda lakukan saat tengah berkunjung ke Banten. Saat ini masa panen buah bercita rasa legit itu masih berlangsung hingga keberadaannya menjadi buruan masyarakat luar daerah.
Mencicipi lezatnya buah durian langsung di rumah warga Suku Badui bisa menjadi kegiatan yang bisa Anda lakukan saat tengah berkunjung ke Banten. Saat ini masa panen buah bercita rasa legit itu masih berlangsung hingga keberadaannya menjadi buruan masyarakat luar daerah.
Puluhan sampai ratusan buah dikumpulkan warga di bale-bale atau halaman rumah panggung mereka. Ini akan memudahkan pembeli memilih buah durian sesuai keinginan. Ukurannya bervariasi, mulai dari kecil, sedang, sampai besar yang keseluruhannya memiliki cita rasa yang manis dan berdaging tebal.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Menurut salah satu penjual durian sekaligus warga lokal Kanekes bernama Kubil, wisatawan yang datang bisa menikmati durian sembari bersantai di rumahnya dan memilih-milih pernak-pernik khas Badui.
"Setiap musim durian tiba memang bisa membantu ekonomi keluarga," kata pria berusia 45 tahun itu, dikutip dari ANTARA.
Durian Tambah Nikmat saat Dicelup Kopi
©2023 YouTube Tediverdi/Merdeka.com
Satu keunikan yang bisa dirasakan penikmat durian di sini adalah bisa mencelupkan buah durian ke secangkir kopi hangat. Cara memakan ini buah durian ini merupakan warisan turun temurun warga Badui sehingga memunculkan sensasi unik rasa buah yang manis bercampur pahitnya kopi.
Untuk menambah rasa manis, wisatawan bisa mencicipi durian yang diaduk langsung bersama kopi dan diberi irisan gula aren. Perpaduan kopi yang pahit dengan manis gula aren dan legitnya durian akan menambah kenikmatan saat menyesapnya.
“Kopi dicampur durian ini, nikmatnya nggak ketulungan. Sampai gak bisa berkata-kata ini mah, pokoknya wonderfull,” kata salah seorang wisatawan saat mencicipi durian yang diaduk bersama kopi, dikutip dari kanal YouTube Angelick Vaulina, dilansir Merdeka, Senin (15/5).
Bisa Terjual hingga 500 Durian per Hari
©2023 YouTube Tediverdi/Merdeka.com
Kubil mengungkapkan jika dalam sehari, buah durian khas Badui bisa terjual hingga 500 buah. Keuntungannya pun berlipat ganda mulai Rp500 ribu sampai Rp2 juta. Buah durian ini biasanya berasal dari para petani maupun warga setempat yang memiliki kebun.
Selain dijual di bale-bale, durian juga dikumpulkan di Terminal Ciboleger yang kemudian akan diborong oleh tengkulak untuk dijual ke luar daerah.
Harga durian Badui dengan rasa legit, berdaging tebal, dan beraroma harum dijual mulai Rp25 ribu sampai Rp80 ribu/buah. Walaupun harganya terbilang murah, kualitas dan kesegarannya terjamin karena dipetik langsung dari pohon.
"Panen durian pada Mei 2023 ditampung oleh pengepul atau tengkulak, dengan harga Rp35 juta untuk 10 pohon itu," kata seorang petani durian di Baduy, Pulung.
Rela Rogoh Kocek Jutaan untuk Durian Badui
Kelezatan durian Badui membuat wisatawan ketagihan. Mereka bahkan rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah seperti yang dilakukan oleh Abdul.
Menurutnya, durian Badui memiliki kualitas unggul dengan rasa dan aroma yang disukai oleh penyuka durian. Bahkan ia juga memborongnya untuk dibawa ke rumah di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Tak hanya Abdul, penikmat durian Badui lainnya bernama Siti Samsiah warga wilayah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten juga tak segan mengeluarkan uang sebesar Rp Rp800 ribu untuk membeli durian langsung dari pengecer di sana.
Menikmati musim durian di Baduy memang memiliki kepuasan batin tersendiri bagi wisatawan. Duduk di bale-bale rumah adat panggung, sembari mengenal lingkungan masyarakat setempat jadi daya tarik kuatnya.
Kondisi ini membuat perekonomian masyarakat perlahan bangkit, terlebih penjualan pernak-pernik seperti pengikat kepala (lomar), baju kampret, tas koja, hingga kain tenun juga laris manis diburu wisatawan.