Memahami Mad Wajib Muttashil, Ketahui Cara Membaca dan Contohnya dalam Al Quran
Bacaan Mad yang sering kita temui ketika membaca Al Quran di antaranya adalah Mad Wajib Muttashil. Mad Wajib Muttashil berarti memanjangkan bacaan hingga empat atau lima hitungan atau ketukan.
Dalam pembacaan Al Quran, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah tajwid. Tajwid adalah seperangkat aturan linguistik dan pengucapan yang digunakan ketika membaca Al Quran agar bacaannya benar seperti yang dibacakan oleh Nabi Muhammad (SAW).
Dilansir dari madrasatelquran.com, tajwid adalah salah satu ilmu yang paling menonjol dari Al Quran. Ini adalah ilmu yang yang mengakar dari pembacaan lisan Al-Quran Nabi Muhammad (SAW) setelah ia mendengar wahyu dari Malaikat Jibril. Sederhananya, tajwid dapat diartikan sebagai seni menjaga lidah agar tidak salah dalam membaca kalam Allah SWT.
-
Bagaimana cara para qori membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Bagaimana anak-anak tunarungu belajar membaca Al-Qur'an di Masjid Raya Al Azhom? Dengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
-
Bagaimana cara membaca doa khatam Al Quran? Berikut bacaan doa dan artinya yang penuh makna:Shadaqallaahul 'aliyyul 'azhiim. Wa shadaqa rasuuluhun nabiyyul kariim. Wa nahnu 'alaa dzaalika minasy syaahidin wasy syaakirin. Walhamdulillahi rabbil 'aalamiin. Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii'ul 'aliim. Allaahummar zuqnaa bi-kulli harfin minal qur'aani halaawatan. Wa bikulli juz-in minal qur'aani jazaa-an.
-
Bagaimana santri di Ponpes Raudlotul Qur’an belajar Al-Qur'an? Di sana para santri harus menyetor hafalan Al-Qur’an kepada ustaz tiga kali sehari. Waktu yang diberikan pada para santri untuk menghafal Al-Qur’an hanya 3-4 tahun.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Bagaimana cara membaca doa khotmil Quran? Berikut bacaan doa khotmil Quran pendek dan artinya yang bisa diamalkan: Allhummarhamni bilqur’an. Wajalhu li imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allahumma dzakkirni minhu ma nasitu wa ‘allimni minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu aana-allaili waj’alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin.
Baca juga: Contoh Mad Wajib Muttasil Dalam Al Quran
Di salah satu ilmu tajwid, terdapat hukum bacaan Mad, yang artinya memanjangkan. Bacaan Mad yang sering kita temui ketika membaca Al Quran di antaranya adalah Mad Wajib Muttashil. Mad Wajib Muttashil berarti memanjangkan bacaan hingga empat atau lima hitungan atau ketukan.
Jika Anda memilih untuk memperpanjang bacaan yang terdapat Mad Wajib Muttashil selama empat hitungan, maka bacaan Anda terhadap Mad Wajib Muttashil harus tetap konsisten sepanjang Anda membaca Al Quran. Begitu juga jika Anda memilih untuk memperpanjang selama lima hitungan.
Bagi seorang muslim, mengetahui dan memahami Mad Wajib Muttashil sangat penting karena ilmu ini berpengaruh saat membaca Al Quran. Dalam artikel berikut, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang Mad Wajib Muttashil yang dikutip dari ilmutajwid.id.
Pengertian Mad Wajib Muttashil
Syaikh Athiyyah Qabil dalam kitab Ghayatu al-Murid Fi ‘Ilmi Tajwid mendefinisikan Mad Wajib Muttashil dengan pernyataan, "adanya hamzah setelah huruf mad yang muttashil (bersambung) dalam satu kata"
KemudianSyaikh Sulaiman al-Jamzuri dalam kitabnya Tuhfatul Athfal berkata, "Apabila ada mad thobi’i atau mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Maka ukuran panjang membacanya 4 sampai 5 harakat."
Mad Wajib, atau Mad Muttashil, atau yang seringkali disebut dengan Mad Wajib Muttashil, adalah salah satu bagian dari Hukum Mad Far’i dalam ilmu tajwid. Secara etimologi, Mad Wajib Mutthashil memiliki arti sebagai berikut :
- Mad artinya adalah panjang bacaan
- Wajib berarti harus
- Mutthashil berarti bersambung.
Hukum Mad Wajib Muttashil yaitu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf hijaiyah Mad Thobi’i yaitu Ya, Wau, dan Alif ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ), bertemu dengan huruf hijaiyah Hamzah dengan harakat Fathah (Fathatain), harakat Kasrah (Kasratain), atau dengan harakat Dhammah (Dhammatain) ( ءَ / ءً – ءِ / ءٍ – ءُ / ءٌ ).
Inti utama dari Mad Wajib Muttashil sendiri yaitu Huruf Mad Thobi’I yang bertemu Hamzah dan ini terjadi dalam satu kata atau bersambung.
Cara Membaca Mad Wajib Muttashil
Bagaimana cara membaca Mad Wajib Muttashil? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara membaca bacaan dari Hukum Mad Wajib Muttashil ini adalah dibaca panjang dengan empat atau lima hitungan atau harakat.
Empat hitungan kira-kira adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengucapkan “satu-dua-tiga” dengan kecepatan sedang. Sedangkan lima hitungan kira-kira adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengucapkan “satu-dua-tiga-empat” dengan kecepatan sedang.
Di dalam kitab suci Al Quran, Anda dapat menemukan tanda dari Mad Wajib Muttashil dengan bentuk garis yang melengkung tebal mirip seperti gambar pedang. Letak tanda ini ada di atas huruf Mad Thobi’i atau pun terletak di antara Huruf hijaiyah Mad Thobi’i dan huruf hijaiyah Hamzah.
Contoh Mad Wajib Muttashil
Ketika Anda sudah mengetahui dan memahami apa itu Mad Wajib Muttashil dan cara membacanya, Anda akan menyadari bahwa Mad Wajib Muttashil sangat sering kita jumpai saat membaca Al Quran. Beberapa contoh dari Mad Wajib Muttashil ini adalah sebagai berikut:
جَآءَ Jaaaaa a
اَلشِّتَآءِ Asyitaaaaa i
خُنَفَآءَ Khunafaaaaa a
عَآئِلاً ‘Aaaaaa ilan
اَلسَّآئِلَ Assaaaaa ila
اُولٰٓئِكَ Ulaaaaa ika
اَلْمَلٰٓئِكَةُ Almalaaaaa ikatu
وَجِيْٓئَ Wajiiiiia
قُرُوْٓءٍ Quruuuuu in
سُوْٓءُالدَّارِ Suuuuu uddaari
Dalam Al Quran, beberapa contoh Mad Wajib Muttashil dapat kita temui di antaranya:
Surat Al Baqarah ayat 6
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."
Surat Ad Dhuha ayat 10
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
"Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya)."
Surat Al Jinn ayat 16
وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ
"Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup."
Surat Quraisy ayat 2
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
"(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas."
Surat An Nasr ayat 1
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,"
(mdk/ank)