Mengenal Apa Itu Cinta, Tanda, Jenis, dan Dampaknya dalam Hidup
Cinta adalah emosi dan perilaku yang ditandai dengan keintiman, gairah, dan komitmen. Rasa ini melibatkan kepedulian, kedekatan, ketertarikan, kasih sayang, dan kepercayaan.
Dari lagu, puisi, novel hingga film, cinta adalah salah satu subjek karya seni yang paling abadi selama berabad-abad. Ini adalah bentuk emosi yang membuat sebuah kisah menjadi begitu menarik untuk diikuti.
Setiap orang pasti pernah merasakan bagaimana rasanya sebuah cinta. Munculnya emosi ini membuat kita bisa merasakan banyak hal, misalnya seperti membuat pengidapnya merasa bahagia sekaligus gugup ketika orang spesialnya berada di dekatnya.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Jatuh cinta dengan seseorang bisa terasa mengasyikkan, bahkan bisa membuat kita bahagia meski saat sedang sendiri. Namun seiring waktu, perasaan ini mungkin menjadi sesuatu yang terasa sedikit berbeda. Cinta ini mungkin akan menjadi rasa yang lebih lembut atau tenang.
Cinta memang sebuah rasa yang unik. Apa itu cinta didefinisikan secara berbeda oleh masing-masing orang yang pernah mengalaminya. Anda pasti juga pernah mendengar atau membaca bagaimana gambaran cinta dari tokoh atau penyair serta lagu-lagu.
Kompleksitas dari apa itu cinta banyak berkaitan dengan pengalaman setiap orang yang berbeda-beda dan bagaimana hal itu dapat berubah seiring waktu. Dalam artikel kali ini, kami akan menyampaikan lebih dalam tentang apa itu cinta, yang bukan sekadar gambaran dari lagu atau puisi.
Apa Itu Cinta?
Rasa bahagia berbunga-bunga, jantung berdetak kencang, dan keringat gugup di telapak tangan mungkin menjadi ciri-ciri orang yang sedang mengalami jatuh cinta. Memang indah dan menyenangkan, bahkan juga bisa membuat orang kecanduan.
Lalu, apa itu cinta, rasa yang dapat mendominasi perasaan dan pikiran manusia?
Mengutip dari laman verywellmind.com, apa itu cinta adalah emosi dan perilaku yang ditandai dengan keintiman, gairah, dan komitmen. Rasa ini melibatkan kepedulian, kedekatan, perlindungan, ketertarikan, kasih sayang, dan kepercayaan.
Cinta dapat bervariasi dalam intensitasnya dan dapat berubah seiring waktu. Hal ini terkait dengan berbagai emosi positif, seperti kebahagiaan, kegembiraan, kepuasan hidup, dan euforia, meski juga dapat mengakibatkan emosi negatif seperti kecemburuan dan stres.
Meskipun menjadi salah satu perilaku yang paling banyak dipelajari, cinta masih menjadi sesuatu yang sulit untuk dipahami. Misalnya, para peneliti memperdebatkan apakah cinta adalah fenomena biologis atau budaya.
Ya, apa itu cinta kemungkinan besar dipengaruhi oleh biologi dan budaya. Meskipun hormon dan biologi memiliki peran penting, cara kita mengekspresikan dan mengalami cinta juga dipengaruhi oleh konsepsi pribadi tentang emosi tersebut.
Biologi atau budaya?
Beberapa peneliti berpendapat bahwa cinta adalah emosi dasar manusia, yang sama seperti rasa bahagia atau rasa marah, sementara yang lain percaya bahwa cinta adalah fenomena budaya yang muncul karena tekanan dan harapan sosial.
Penelitian telah menemukan bahwa cinta telah ada di setiap budaya, yang menunjukkan bahwa cinta memiliki komponen biologis yang kuat. Ini adalah bagian dari sifat manusia untuk mencari dan menemukan cinta. Namun, budaya dapat secara signifikan memengaruhi cara individu berpikir, mengalami, dan menampilkan cinta itu sendiri.
Tanda Cinta
Tanda seseorang yang jatuh cinta banyak digambarkan oleh para penyair, penulis, hingga film-film romantis. Seorang penulis dengan nama pena Dr. Seuss memiliki gambaran soal tanda jatuh cinta yang mungkin juga banyak dialami oleh orang-orang:
“You know you're in love when you can't fall asleep because reality is finally better than your dreams.”
Namun, terlepas dari ungkapan syair atau kutipan romantis, para peneliti juga telah membuat perbedaan yang membedakan antara perasaan suka dengan mencintai orang lain. Salah satunya adalah skala menyukai dan mencintai (Scales of Liking and Loving) dari seorang psikolog bernama Zick Rubin. Menurutnya, cinta terdiri dari tiga elemen, yaitu:
- Keterikatan: Kebutuhan untuk bersama orang lain dan menginginkan kontak fisik dan persetujuan
- Kepedulian: Menghargai kebahagiaan dan kebutuhan orang lain selayaknya Anda sendiri
- Keintiman: Berbagi pikiran, perasaan, dan keinginan pribadi dengan orang lain
Berdasarkan pandangan cinta ini, Rubin mengembangkan dua kuesioner untuk mengukur variabel-variabel tersebut, yang dikenal sebagai Rubin's Scales of Liking and Loving. Meski seseorang cenderung memandang orang yang mereka sukai sebagai sosok yang menyenangkan, cinta sendiri ditandai dengan sikap setia, posesif, dan saling percaya.
Jenis-jenis Cinta
©Unsplash
Tidak semua bentuk cinta itu sama, dan psikolog telah mengidentifikasi sejumlah jenis cinta yang berbeda yang mungkin dialami oleh orang-orang. Jenis cinta ini meliputi:
- Persahabatan (Friendship): Jenis cinta ini melibatkan menyukai seseorang dan berbagi tingkat keintiman tertentu.
- Ketertarikan fisik (Infatuation): Ini adalah bentuk cinta yang sering kali melibatkan perasaan ketertarikan yang intens tanpa rasa komitmen; itu sering terjadi di awal suatu hubungan dan mungkin semakin dalam menjadi cinta yang lebih langgeng.
- Cinta yang bergairah (Passionate love): Jenis cinta ini ditandai dengan perasaan rindu dan ketertarikan yang intens, di mana jenis cinta ini sering melibatkan idealisasi orang lain dan kebutuhan untuk mempertahankan kedekatan fisik yang konstan.
- Cinta kasih sayang (Compassionate/companionate love): Bentuk cinta ini ditandai dengan kepercayaan, kasih sayang, keintiman, dan komitmen.
- Cinta tak berbalas (Unrequited love): Bentuk cinta ini terjadi ketika satu orang mencintai orang lain yang tidak membalas perasaan cinta itu.
Dampak Cinta
Cinta, keterikatan, dan kasih sayang memiliki dampak penting pada kesejahteraan dan kualitas hidup. Hubungan cinta telah dikaitkan dengan dampak positif pada kesehatan, seperti:
- Menurunkan risiko penyakit jantung
- Menurunkan risiko kematian setelah serangan jantung
- Kesehatan yang lebih baik
- Meningkatkan umur panjang
- Menurunkan tingkat stres
- Mengurangi risiko depresi
- Mengurangi risiko diabetes
Potensi negatif
Sayangnya, seperti yang dikatakan Shakespeare, perjalanan cinta tidak pernah berjalan mulus. Ya, tidak ada hubungan yang sempurna, sehingga akan selalu ada masalah, konflik, kesalahpahaman, dan kekecewaan yang bisa berujung pada stres atau patah hati.
Jadi, meskipun cinta dikaitkan dengan sejumlah emosi positif, cinta juga dapat disertai dengan sejumlah perasaan negatif. Beberapa potensi dampak negatif saat mengalami cinta meliputi:
- Kecemasan
- Depresi
- Meningkatnya stres
- Kecemburuan
- Obsesi
- Sikap posesif
- Kesedihan
Meski seseorang pasti mengalami beberapa emosi negatif yang terkait dengan cinta, itu bisa menjadi masalah jika perasaan negatif itu lebih besar daripada yang dampak positif, atau jika dampak negatif ini mulai mengganggu kehidupan seseorang.