Mengenal Benjang Batok, Seni Asli Pangandaran yang Bantu Bebaskan Warga dari Romusha
Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat zaman dahulu untuk melawan kolonialisme. Di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat misalnya, seni Benjang Batok jadi senjata ampuh agar warga terhindar dari kerja paksa romusha yang diterapkan pasukan Jepang.
Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat zaman dahulu untuk melawan kolonialisme. Di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat misalnya, seni Benjang Batok jadi senjata ampuh agar warga terhindar dari kerja paksa romusha yang diterapkan pasukan Jepang.
Mengerjakan banyak pembangunan dengan siksaan rupanya memantik kekesalan warga. Kesenian ini kemudian berhasil melawan kerja paksa bukan dengan kekerasan, melainkan melalui tarian yang mampu mengalihkan perhatian para penjajah.
-
Apa yang diceritakan dalam Wawacan Pangandaran? Wawacan merupakan sebuah kesenian berbentuk sastra lawas khas wilayah Pangandaran. Sesuai namanya, wawacan atau bacaan ini merupakan teks berisi pesan tertentu yang dibacakan oleh tokoh setempat. Di daerah asalnya, wawacan biasanya bertema alam dan lingkungan, serta dibacakan kepada generasi muda agar mereka bisa menjaga kelestariannya.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Tarian ini diiringi oleh alunan musik kuno, dengan menggunakan batok atau tempurung kelapa hingga dikembangkan menggunakan angklung. Kesenian Benjang Batok terbukti sukses membuat warga lolos dari jebakan romusha yang menyengsarakan.
Menghipnotis Penjajah Jepang
©2023 YouTube Studio Angklung Mang Koko/ Merdeka.com
Dikutip dari Instagram @budaya.kuring, Senin (13/3), kesenian asli Sunda ini disebut mampu menghalau penjajah agar tidak menjerat rakyat Pangandaran. Saat itu di tahun 1940-an, warga di Dusun Karangpaci, Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang memainkan kesenian ini ketika anggota keluarga hendak direkrut untuk bekerja kasar dan tidak dibayar.
Kaum istri bersepakat untuk mengalihkan perhatian tentara Jepang dengan tarian yang diiringi batok kelapa. Batok kelapa dimainkan dengan cara dibenturkan ke batok lainnya sehingga menciptakan irama yang unik.
Dikarenakan menjadi sesuatu yang baru bagi penjajah, kesenian ini berhasil menciptakan kekaguman dan membuat mereka lupa bahwa tujuannya di Pangandaran adalah untuk mencari tenaga romusha.
Membantu Para Suami Kabur
Menurut cerita, para tentara Jepang saat menikmati kesenian Benjang Batok juga meminum minuman keras sehingga mabuk. Di tengah kondisi demikian, para perempuan meminta suaminya melarikan diri agar tidak ditangkap penjajah. Cara ini berhasil. Kaum lelaki di Dusun Karangpanci bisa terhindar dari siksaan kerja paksa yang tidak manusiawi.
Kesenian Benjang Batok terus dilestarikan oleh warga di Pangandaran sebagai kearifan lokal setempat. Kesenian ini juga masih dimainkan di acara-acara kebudayaan, dengan iringain musik angklung beserta gamelan Sunda.
Mang Koko, selaku budayawan setempat menjadi pihak yang terus merawat seni Benjang Batok agar masyarakat sekarang mengetahui keberadaannya.
Jadi Tarian Menyambut Tamu
©2023 YouTube Studio Angklung Mang Koko/ Merdeka.com
Sementara itu, menurut laman tourism.pangandarankab.go.id, kesenian ini berasal dari Bahasa Sunda yakni Benjang yang artinya Ngabebenjo Nganjang atau menhormati dan menyambut pihak yang bertamu ke Pangandaran.
Para penari Benjang Batok biasanya mengikuti irama yang keluar dari tempurung kelapa itu untuk menari. Gerakannya perlahan, dengan musik yang tidak terlalu cepat. Dengan berpadunya tempurung kelapa, angklung dan gamelan kesenian ini mampu melahirkan nada yang unik dan enak didengar.
Keunikan lain yang bisa ditemukan adalah lagu yang dinyanyikan oleh para penari biasanya membawa pesan khusus bagi masyarakat atau dalam bahasa setempat dinamakan sisindian. Kesenian ini juga rutin ditampilkan sebagai bentuk syukur warga akan kondisi yang aman dan baik-baik saja di desanya.