Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya
Budaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.
Budaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya
Terdapat berbagai tradisi lawas yang dimiliki oleh masyarakat Betawi, salah satunya ketupat lepas. Ini bukan budaya makan bareng ketupat nasi, atau membagikannya ke warga. Melainkan sebagai pengiring nazar dari para orang tua terhadap anak-anak mereka.
-
Kenapa budaya palang pintu muncul di Betawi? Budaya palang pintu muncul ketika daerah-daerah Betawi masih rawan. Dulu jauh sebelum seperti saat ini, orang melamar untuk nikah harus berangkat pada malam hari.
-
Kapan tradisi Nyambat populer di Betawi? Tradisi ini sebelumnya sempat popular sejak puluhan tahun silam oleh kalangan warga Betawi setidaknya sampai tahun 1950-an.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tamat Qur'an di Betawi? Tradisi yang juga dikenal dengan nama Tamat Qur'an ini populer di kalangan warga pinggiran Jakarta, terutama yang masih kental dengan budaya Betawi. Biasanya, acara ini dirayakan oleh anak-anak yang mampu menyelesaikan sebanyak 30 juz. Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi "nyedengin baju" di Betawi? Nyedengin Baju berarti Mengukur Pakaian Mengutip situs Seni Budaya Betawi, pengamat budaya Betawi, Yahya Andi Saputra, mengatakan bahwa tradisi Nyedengin baju jadi ciri khas keluarga Betawi di masa silam. Dalam bahasa Betawi, disedengin berarti diukur tubuh kita. Ini bertujuan agar baju lebaran nantinya cukup dan pas ketika dikenakan.
-
Kapan tradisi Lebaran Betawi berlangsung? Tradisi berlebaran masyarakat Betawi berlangsung hingga pekan ketiga di bulan Syawal.
-
Apa yang dimaksud dengan Nyambat di budaya Betawi? Tradisi ini akan meringankan warga yang sedang memiliki hajat atau kegiatan yang berat, dengan adanya keterlibatan dari para tetangga.
Tradisi ketupat Betawi sudah bertahan selama puluhan hingga ratusan tahun silam. Ini merupakan janji orang tua kepada sang anak, ketika mengalami kondisi yang tak mengenakan.
Biasanya warisan budaya nenek moyang ini dihadirkan berbarengan dengan kesenian khas Betawi lainnya, yakni ngibing topeng. Sayangnya, tradisi ini hanya dirawat oleh sebagian kecil warga pinggiran ibu kota di masa sekarang karena pergeseran zaman.
Berikut informasi seputar ketupat lepas Betawi.
Foto: jakita.jakarta.go.id
Pelaksanaan Ketupat Lepas
Mengutip laman Seni Budaya Betawi, untuk melaksanakan nazar ini mula-mula disiapkan terlebih dahulu ketupat yang terbuat dari janur kuning.
Foto: Kemdikbud
Ketupat yang digunakan juga berbeda dengan ketupat lebaran, karena salah satu janurnya bisa terlepas saat ditarik.
Kemudian ketupat disimpan di atas beras berwarna kuning dari kunyit, juga uang logam. Kemudian proses penarikan ujung ketupat dilakukan oleh si pemilik nazar dan orang yang dinazarkan.
Setelah nazar diucapkan, ketupat bersama beras kuning dan uang logam lantas dilempar ke arah orang-orang yang hadir di sana sebagai saksi pembacaan janji.
Diiringi Kesenian Topeng
Dalam laman pariwisataindonesia.id, acara ini harus dipimpin oleh ketua adat Betawi atau orang yang disepuhkan dan dipercaya memimpin acara.
Pemimpin akan membacakan mantra dan doa, sesuai apa yang dinazarkan. Doa diyakini akan membawa harapan dan janji yang sudah diucap oleh yang memiliki hajat agar sampai ke Tuhan.
- Cara Membangun Masa Kecil yang Bahagia, Hal Penting yang Orang Tua Pahami untuk Tumbuh Kembang Anak
- Tak Banyak yang Tahu, Ini Keunikan Bahasa Betawi Dialek Jawa
- Kata Bijak Ayah untuk Anak Laki-Laki, Penuh Pelajaran Hidup
- Mengenal Budaya Khataman Al-Qur'an Ala Masyarakat Betawi, Dulu Anak-Anak Diarak Keliling Kampung
Setelah seluruh rangkaian selesai, mulai dari pembacaan nazar, pelepasan ujung janur, melemparnya ke warga sampai pembacaan doa, acara dilanjutkan dengan kesenian topeng Betawi sampai semalam suntuk.
Konon, topeng Betawi diyakini memiliki kekuatan supranatural yang turut membantu terwujudnya nazar yang diucapkan demi sang anak.
Kembang Topeng jadi Unsur Utama
Sebenarnya kesenian yang digunakan haruslah topeng Betawi. Ini karena adanya kembang topeng yang merupakan unsur dan dipercaya memiliki kekuatan spiritual.
Kembang topeng ini seolah menyatu dengan tradisi ketupat lepas yang tidak akan terwujud jika tidak diiringi kesenian kembang topeng di Topeng Betawi.
Namun di masa sekarang, kesenian ini mulai bergeser menjadi sebuah hiburan rakyat. Kesenian pengiring pun lebih variatif seperti tanjidor, gambang kromong sampai lenong Betawi.
Wujud Kasih Sayang Orang Tua
Adapun asal usul kesenian ini muncul sebagai bentuk kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Dikutip dari majalah online Pemprov DKI Jakita, di masa silam banyak warga yang belum sadar akan kesehatan mereka.
Saat didapati anggota keluarga atau anak yang sering sakit, mereka akan melakukan berbagai cara di luar medis, salah satunya melalui nazar agar penyakitnya diangkat.
Kesenian ini berangkat dari harapan orang tua yang sedih karena anaknya atau anggota keluarganya sering sakit-sakitan. Agar semesta mendukung dan membantu kesembuhannya, maka diiringilah kesenian Betawi yang masih dianggap sakral kala itu.
Tradisi ketupat lepas jadi budaya khas warga Betawi
Foto: pariwisataindonesia.id