Mengenal Fenomena El Nino beserta Dampak dan Perbedaannya dengan La Nina
Fenomena El Nino dan La Nina adalah dua pola iklim berlawanan yang merusak kondisi normal. El Nino dan La Nina dapat berdampak global pada cuaca, kebakaran hutan, ekosistem, dan ekonomi.
Selama kondisi normal di samudra Pasifik, angin pasat bertiup ke barat sepanjang ekuator, membawa air hangat dari Amerika Selatan menuju Asia. Untuk menggantikan air hangat itu, air dingin naik dari kedalaman. Proses ini yang disebut upwelling.
Fenomena El Nino dan La Nina adalah dua pola iklim berlawanan yang merusak kondisi normal tersebut. Ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO). El Nino dan La Nina dapat berdampak global pada cuaca, kebakaran hutan, ekosistem, dan ekonomi.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa yang ditemukan tim gabungan di area tambang batu bara? Tim gabungan berhasil mengevakuasi satu dari dua Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus), sedangkan anak orangutan masih dalam proses pencarian, karena bergerak cepat memisahkan diri dari induknya saat dievakuasi.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa ciri khas Gambang Rancag? Melagukan pantun jadi ciri unik kesenian asli Betawi ini Nyaris Tenggelam, Seni Betawi Kuno Ini Unik Karena Padukan Pantun dengan Gambang Kromong
-
Di mana Jaka Tarub bertemu dengan bidadari? Semakin mendekat dengan sumber suara, makin membuatnya terkejut. Ia melihat sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga.
Melansir dari oceanservice.noaa.gov, episode El Nino dan La Nina biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan, tetapi terkadang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Fenomena El Nino dan La Nina rata-rata terjadi setiap dua hingga tujuh tahun, tetapi tidak terjadi dalam jadwal yang teratur. Umumnya, fenomena El Nino lebih sering terjadi daripada La Nina.
Dampak Fenomena El Nino
©2012 Shutterstock/VladisChern
Fenomena El Nino adalah pola iklim yang menggambarkan pemanasan air permukaan yang tidak biasa di Samudra Pasifik tropis timur. El Nino adalah "fase hangat" dari fenomena yang disebut El Nino-Southern Oscillation (ENSO). La Nina, “fase dingin” ENSO, adalah pola yang menggambarkan pendinginan air permukaan wilayah yang tidak biasa.
Fenomena El Nino berdampak pada suhu laut, kecepatan dan kekuatan arus laut, kesehatan perikanan pesisir, dan cuaca lokal dari Australia hingga Amerika Selatan dan sekitarnya. Peristiwa El Nino terjadi secara tidak teratur dengan interval dua hingga tujuh tahun.
Kaitan El Nino (dan fenomena cuaca lainnya) dengan kesehatan
Semakin banyak penelitian yang menunjukkan hubungan penting antara siklus ENSO, fenomena iklim, dan kesehatan manusia. Dilansir dari reliefweb.int, El Nino dan gangguan cuaca serupa disebut dapat mempengaruhi kesehatan manusia terutama melalui bencana alam dan wabah penyakit menular terkait. Namun, tidak mungkin untuk memperkirakan berapa banyak kematian dan penyakit manusia yang terkait langsung dengan El Nino, karena efek kesehatan dihasilkan dari interaksi kompleks peristiwa cuaca abnormal dengan faktor-faktor seperti populasi, kepadatan penduduk, status kesehatan, infrastruktur sanitasi, dan lain-lain.
Bencana alam
Fenomena El Nino dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan curah hujan secara dramatis, yang dapat menyebabkan bencana alam secara langsung seperti banjir atau kekeringan. Selain itu, peristiwa angin kencang seperti tornado dapat meningkatkan frekuensi atau intensitasnya. Efek ini dapat terjadi pada jarak jauh dari fenomena ENSO dan cenderung lebih dramatis di area tertentu.
Bencana-bencana ini dapat menyebabkan cedera dan kematian langsung, menghancurkan tanaman dan harta benda, menyebabkan kelaparan dan mengganggu pembangunan. El Nino membuat populasi yang sudah rentan menjadi lebih rentan. Penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah orang yang terkena dampak bencana alam di seluruh dunia lebih besar selama masa El Nino pertama dan tahun berikutnya dibandingkan tahun sebelum El Nino.
Perbedaan dengan La Nina
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Pakhnyushcha
Setelah El Nino selesai dan kembali normal, kondisi tersebut justru dapat masuk ke dalam La Nina. La Nina pada dasarnya adalah kebalikan dari fenomena El Nino.
Alih-alih melemahnya Angin Pasat, La Nina justru mengalami penguatan sirkulasi udara di khatulistiwa. La Nina mendorong air hangat lebih jauh ke barat. Kemudian, meningkatkan upwelling air dingin di Pasifik timur sehingga menurunkan suhu di sana.
Mirip dengan El Nino, La Nina juga dapat berdampak besar pada cuaca global. La Nina cenderung memiliki efek kebalikan dari El Nino. Misalnya, Anda mendapatkan kondisi kekeringan di negara-negara dekat pasifik timur karena air yang lebih dingin menghasilkan lebih sedikit hujan.
El Nino dan La Nina diklasifikasikan sebagai dua pola cuaca utama di Pasifik. Fenomena siklus ini dapat berdampak pada iklim, dan sering kali menyebabkan gelombang panas atau musim dingin di seluruh Amerika Utara dan Eropa.
Namun, El Nino dan La Nina bukan hanya fenomena cuaca—mereka juga merupakan bagian yang sangat penting dari siklus hidrologi.
Apa yang terjadi selama El Nino dan La Nina?
Ketika air hangat menumpuk di sepanjang Samudra Pasifik tropis tengah dan timur, maka terjadilah fenomena El Nino. Fenomena ini meningkatkan kelembapan yang naik di udara, menghasilkan lebih banyak badai hujan. Misalnya, pada tahun 1997, suhu air yang luar biasa hangat mencapai 6 °C lebih hangat dari rata-rata, mengakibatkan curah hujan di atas rata-rata di beberapa bagian dunia.
Sebaliknya, ketika air dingin menumpuk di sepanjang wilayah yang sama, La Nina akan terjadi dengan dampak yang berlawanan. Pada tahun 1988, air yang sangat dingin menyebabkan atmosfer menjadi dingin. Semakin sedikit air yang menguap, udara menjadi lebih kering, lebih dingin, dan lebih padat. Karena udara padat ini tidak naik atau berkembang menjadi badai, lebih sedikit hujan yang turun di beberapa bagian dunia, seperti Pasifik timur, Ekuador, Peru, dan Amerika Serikat bagian tenggara.