Mengenal Kesenian 'Monster Seram' Berokan Indramayu, Media Penyebaran Agama Islam
Berdasarkan riwayatnya, seni pertunjukan rakyat berokan digunakan untuk mengenalkan agama Islam di masa lalu. Terdapat banyak pesan sufistik yang tersirat dengan maksud mengajak manusia agar dekat dengan Tuhan.
Suara rampak kendang menjadi unsur utama dalam mengiringi atraksi berokan. Iramanya kian dinamis, saat petikan gitar listrik dan suling mulai dimainkan sampai pertunjukan selesai.
Berokan sendiri menjadi tradisi khas masyarakat Pantura di Jawa Barat secara turun temurun. Tarian rakyat ini menggambarkan sosok besar mirip monster hitam, dengan mata yang menyala dan bergerak secara liar. Selama ini, berokan amat populer hampir di seluruh desa se wilayah Kabupaten Indramayu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Berdasarkan riwayatnya, di masa lalu seni pertunjukan rakyat berokan digunakan untuk mengenalkan agama Islam. Terdapat banyak pesan sufistik yang tersirat dengan maksud mengajak manusia agar dekat dengan Tuhan.
Dirangkum Merdeka.com, Kamis (10/2), berikut informasi selengkapnya tentang kesenian berokan Indramayu.
Manusia dan Roh Sebagai Satu Kesatuan
©2022 YouTube Indramayu Channel/ Merdeka.com
Mengutip indramayukab.go.id, seni berokan merupakan kreasi dari pendiri wilayah Cirebon, Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana, ketika menyebarkan syiar Islam ke wilayah Galuh.
Sebagaimana yang dilakukan oleh para wali, Mbah Kuwu mencoba menerapkan hal itu agar dapat mudah diterima oleh kalangan masyarakat yang masih menjunjung tinggi warisan leluhur.
Dalam penampilannya, Mbah Kuwu mengibaratkan hewan besar berokan sebagai manusia dan pemainnya sebagai roh. Jika dalangnya hadir dan memasuki tubuh monster berokan, maka ia akan hidup dan jika tidak roh akan mati dan kembali ke pangkuan ilahi.
Dalam laman filosofisenibudaya, disebutkan bahwa kunci agar manusia siap menjalani hal itu harus dibarengi dengan pelaksanaan ibadah, seperti salat lima waktu.
Membawa Berkah dan Menolak Bala
©2022 YouTube Indramayu Channel/ Merdeka.com
Beberapa sumber menyebut, pemberian nama berokan berasal dari kata Barokah atau keselamatan.
Selain itu, makna berokan juga bisa diartikan sebagai penolak bala dengan penggunaan monster hitam seram untuk mengolok-ngolok makhluk gaib yang mengganggu manusia, sebagai jalan mempertebal iman (hanya takut kepada Tuhan).
Adapun berokan asli Indramayu menggunakan sejumlah alat musik tradisional berupa kendang, rebana, kecrek, gong hingga suling khusus.
Dimainkan Dengan Mengikuti Alunan Musik
Dalam setiap pertunjukkannya, kesenian berokan akan dimainkan sesuai iringan dari alat musik tradisional yang dimainkan nayaga. Pola ritmenya juga berubah-ubah, tergantung konsep yang dibawakan.
Saat musik mulai dibunyikan, sang dalang yang masuk ke tubuh berokan akan berbicara, berdialog sampai bernyanyi dengan beragam gaya seperti berdiri dengan empat kaki, duduk, tengkurap sehingga menarik penonton.
Tak jarang, berokan juga akan berlari-lari mengejar penonton atau mengikuti gerakan tari dari kuda lumping yang mendampinginya. Di saat yang sama, penonton akan memasukkan uang berbagai pecahan ke dalam mulut berokan
Adapun berokan bisa menjadi memainkan beberapa peran, seperti singa, macan hingga buaya yang diikuti dengan mulut topeng yang selalu digerakkan dalang.