Mengenal Ki Lobama, Tokoh Penyebar Islam di Cirebon dan Jawa Sebelum Wali Songo
Ki Lobama diutus langsung oleh ulama Fiqih dan Sunni dari Kurdi, Syekh Abdul Qadir Jailani yang juga bermahzab Hambali dan dikenal luas sebagai pendiri Thariqot Qadiriyyah di abad ke-12.
Dalam perkembangannya, wilayah Cirebon menjadi salah satu pusat penyebaran Agama Islam sejak beratus-ratus tahun lalu. Saat itu, Islam menjadi ajaran yang kian populer ketika disebarkan oleh Wali Songo, di bawah kepemimpinan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Namun sebagaimana diberitakan kanal YouTube Cirebon Heritage pada Rabu (03/11), di wilayah pesisir Utara Jawa Barat, Agama Islam ternyata sudah berkembang lebih dulu sejak abad ke-12 masehi, jauh sebelum Sunan Gunung Jati lahir.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Sosok penyebarnya saat itu bernama Syekh Abdurahman Al-Qadri, atau warga setempat lebih mengenalnya sebagai Ki Lobama. Berkat kehebatannya, Ia disebut mampu mengenalkan ajarannya hingga ke masyarakat di sebagian wilayah pulau Jawa. Berikut kisahnya.
Berasal Dari Baghdad
Kompleks makam Ki Lobama di Mundu, Cirebon
©2021 YouTube Cirebon Heritage/Merdeka.com
Berdasarkan penuturan Solihin, juru kunci makam Ki Lobama di Kecamatan Mundu, Cirebon, masyarakat sekitar memiliki kepercayaan jika Ki Lobama merupakan pendakwah pertama Agama Islam di wilayah tersebut.
Ia diutus langsung oleh ulama Fiqih dan Sunni dari Kurdi, Syekh Abdul Qadir Jailani yang juga bermahzab Hambali dan dikenal luas sebagai pendiri Thariqot Qadiriyyah.
Diketahui, Ki Lobama juga merupakan guru agama ‘gaib’ dari Mbah Kuwu Cirebon, atau Pangeran Walasungsang (dikenal juga Pangeran Cakrabuwana). Putra dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran) yang memutuskan keluar kerajaan untuk mendirikan nagari Cirebon.
“Beliau Ki Lobama merupakan utusan dari Baghdad untuk menyebarkan Agama Islam di Jawa, dan merupakan guru gaibnya Mbah Kuwu Cirebon,” kata Solihin.
Lebih Dulu Menyebarkan Agama Islam dari Sunan Gunung Jati
Kompleks makam Ki Lobama di Mundu, Cirebon
©2021 YouTube Cirebon Heritage/Merdeka.com
Melansir laman historyofcirebon.id, Ki Lobama datang ke Pulau Jawa pada abad ke-12 (sekitar tahun 1101 an) dalam rangka mendakwahkan Islam di Pulau Jawa.
Jika ditinjau dari waktu kedatangannya di Cirebon, masa itu terpaut jauh ratusan tahun dari masa penyebaran agama oleh Sunan Gunung Jati dan Wali Songo yang lain di paruh tahun 1479 – 1568 masehi.
Disebutkan Solihin, Ki Lobama memiliki masa dakwah yang terpaut 300 tahun sebelum era kekuasaan dari Mbah Kuwu Cirebon, Pangeran Cakrabuwana atau Pangeran Walang Sungsang.
“Jika melihat usia, Ki Lobama sangat terpaut jauh selisih usia dengan Mbah Kuwu (pendiri Cirebon) itu sekitar 300 tahun,” ujar Solihin, di sela-sela kesibukannya di kompleks makam tua itu.
Asal Usul Nama Lobama
Syekh Abdurahman Al-Qadri mendapat julukan Ki Lobama karena pengaruhnya yang berhasil diterima oleh masyarakat yang saat itu masih kuat terpengaruh tradisi dari kerajaan-kerajaan Sunda.
Ia dijuluki Lobama karena memiliki pengetahuan yang banyak dan luas, terkait penerapan ilmu Agama Islam di kalangan masyarakat Jawa khususnya Mundu di Cirebon.
Jika mengacu ke bahasa, Lobama artinya Loba Agama, atau banyak memahami seluk-beluk keagamaan.
Lokasi makam Ki Lobama sendiri berada di Desa Mundu Kec Mundu Kab Cirebon. Ia dimakamkan bersama tokoh-tokoh penting Cirebon di masa lalu, salah satunya Pangeran Bratakelana, anak Sunan Gunung Jati yang wafat akibat dirampok di laut Jawa.