Sensasi Ngopi sambil Menikmati Pemandangan Kuningan di Waja Kopi
Salah satu kopi dari Jawa Barat yang paling diburu adalah Kopi asal Kuningan. Bahkan kopi ini telah menjadi komoditas andalan sejak zaman penjajahan Belanda.
Jawa Barat sejak lama telah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Berbagai varian kopi di Jabar terus diburu hingga kini oleh para pecinta kopi dari berbagai belahan dunia.
Salah satu kopi dari Jawa Barat yang paling diburu adalah Kopi asal Kuningan. Bahkan kopi ini telah menjadi komoditas andalan sejak zaman penjajahan Belanda.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
Salah satu Komoditas yang Diandalkan Belanda
© Shutterstock
Dilansir dari disporapar.kuningankab.go.id, pada masa penjajahan Belanda, Kopi Kuningan menjadi salah satu produk kopi yang diperhitungkan kualitasnya.
Setiap tahunnya tidak kurang dari 10.000 pikul kopi tersebut harus disetorkan oleh petani setempat kepada Pemerintah Kolonial Belanda, sebagai salah satu komoditas yang menjadi andalan.
Bahkan saking berpengaruhnya, kopi yang berasal dari Kota Kuda tersebut sempat masuk pemberitaan dari salah satu koran Indonesia berbahasa Belanda bernama 'Java Bode'.
Dikembangkan Secara Modern
http://disporapar.kuningankab.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Dinas Kepemudaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, salah satu tempat yang mengangkat citra Kopi Kuningan adalah kedai kopi Waja. Tempat ngopi favorit warga Kuningan ini terletak di sekitar Gunung Ciremai, di dalam area wisata Sukageuri View Kuningan dan berada 1.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Nama Waja merupakan singkatan dari Warugha Jagat. Warugha berarti tubuh dan Jagat artinya semesta, sehingga kopi tersebut mengandung filosofi tubuh yang menyatu dengan semesta.
Siapapun yang meminum kopi tersebut akan merasakan sensasi kehangatan yang luar biasa layaknya tubuh yang menyatu dengan alam semesta.
Menikmati Kopi Kuningan di Atas Ketinggian
Instagram: @wajakopi_kuningan
Kenikmatan secangkir kopi ini semakin bertambah karena diminum di atas ketinggian.
Jika kita menikmati kopi ini di Kedai Kopi Waja ini saat pagi atau sore hari, suasana kabut akan menambah kenikmatan dan kehangatan kopi oriental tersebut.