Mengenal Lebih Dekat Gula Kawung, si Manis Khas Sunda yang Serba Guna
Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir.
Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir.
Mengenal Lebih Dekat Gula Kawung, si Manis Khas Sunda yang Serba Guna
Gula kawung jadi salah satu bahan makanan yang dibuat secara tradisional oleh warga Jawa Barat. Bentuknya pun beragam, mulai dari bundar, pipih, hingga tebal.
Gambar: Kemdikbud
-
Apa perbedaan mendasar antara gula aren dan gula merah? Salah satu perbedaan mendasar antara gula aren dan gula merah terletak pada bahan bakunya. Gula aren diperoleh dari nira pohon aren, sementara gula merah dihasilkan dari nira pohon kelapa atau palem.
-
Apa saja hidangan khas Jawa yang tersedia di Warung Khas Jawa Batu? Menu-menu makanan khas Jawa yang disajikan diolah dengan resep kuno. Menurut pihak warung, beberapa menu favorit pelanggan ialah Nasi Rawon, Nasi Campur, Nasi Gudeg, Nasi Krengsengan, Semur Lidah dan Sop Buntut.
-
Apa saja kuliner khas Jawa yang dijual di Warung Mbah Rajak? Warung Mbah Rajak menjual berbagai macam makanan tradisional Jawa, mulai dari kudapan, lauk pauk, hingga makanan berat dengan porsi kecil.
-
Apa saja nama lain gula yang sering ditemukan di minuman kemasan? Rupanya, ada nama lain gula yang biasanya muncul pada label kemasan makanan. Berikut ini nama lain gula pada minuman kemasan: 1. Sukrosa Dilansir dari situs Kesehatan hello sehat, sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit. Tipe gula ini hadir dalam berbagai bentuk, yaitu berbentuk pasir, bubuk, bahkan batu yang disebut gula batu. Satu sendok teh sukrosa mengandung 17 kalori dan konsumsi sukrosa sangat dibatasi untuk penderita diabetes melitus. 2. Sirup jagung tinggi fruktosa (SJFT) atau high fructose corn syrup (HFCS) Gula jagung adalah pemanis dari jagung yang kerap digunakan sebagai pengganti gula biasa. Gula ini biasanya diolah menjadi sirup dengan kandungan fruktosa yang tinggi. Jenis gula jagung yang paling umum digunakan yakni jenis HFCS 55, yang memiliki perbandingan fruktosa 55% dan glukosa 42%. Jenis gula jagung ini paling mirip kandungannya dengan gula biasa. 3. Sirup Agave Sirup agave adalah salah satu produk pemanis pengganti gula yang berasal dari tanaman agave atau sejenis sukulen yang berasal dari Meksiko dan Amerika Latin. Sirup agave sebagian besar terdiri dari fruktosa, sama halnya seperti sirup jagung. Sebagai perbandingan, pemanis ini mengandung sekitar 80% fruktosa dan 20% glukosa. 4. Gula Bit Bit gula adalah sebuah tumbuhan yang akarnya mengandung kadar sukrosa yang tinggi dan ditumbuhkan secara komersial untuk produksi gula yang disebut gula bit. 5. Glukosa Glukosa merupakan kandungan dari sukrosa dan high fructose corn syrup. Dalam satu sendok teh glukosa mengandung sebanyak 16 kalori. Glukosa diketahui berpengaruh dalam kadar gula darah. 6. Fruktosa Pemanis ini dikenal sebagai pemanis pada buah karena kandungannya cukup tinggi pada buah dan madu. Jenis gula alami ini baik untuk penderita diabetes melitus karena tidak menyebabkan kenaikan gula darah. 7. Galaktosa Galaktosa sering ditemukan pada susu dan berbagai produk susu lainnya, seperti yoghurt, keju, dan sebagainya. Jenis gula ini juga memiliki kadar manis yang lebih rendah dibandingkan dengan glukosa. 8. Laktosa Laktosa diketahui sebagai pemanis yang ada di dalam susu dan terdiri dari galaktosa dan glukosa. Gula alami ini memiliki rasa yang kurang manis dan lebih susah untuk dicerna dalam tubuh. Oleh karena itu, laktosa jarang digunakan sebagai tambahan pada produk makanan atau minuman kemasan. 9. Maltosa Maltosa merupakan disakarida dari karbohidrat sederhana yang dibentuk dari dua molekul glukosa. Tipe gula ini juga sering disebut dengan gula malt, yang biasanya terdapat pada sereal, pasta, kentang, beberapa produk minuman beralkohol, dan berbagai produk makanan kemasan lain. 10. Brown Sugar Brown sugar artinya gula cokelat dalam bahasa Indonesia. Brown sugar adalah yang gula berasal dari sari dan air tebu yang dibuat dalam bentuk butiran kristal kecil.
-
Apa menu andalan Gudeg Jogja Bu Iin? Kedai angkringan dengan menu andalan gudeg berserta masakan Jawa ini bernama Gudeg Jogja Bu Iin.
-
Kapan gula aren meningkatkan kadar glukosa dalam darah dibandingkan gula merah? Ini berarti gula aren cenderung meningkatkan kadar glukosa darah lebih cepat dibandingkan gula merah.
Secara tampilan, gula kawung memiliki warna cokelat kekuningan, dengan tekstur yang padat dan sedikit keras. Ukurannya pun berbeda-beda, tergantung cetakan dari pembuatnya.
Biasanya gula kawung didapatkan di rumah-rumah produksi milik warga, maupun pasar-pasar tumpah wilayah Jawa Barat selatan. Beberapa daerah penghasil gula kawung di antaranya Kabupaten Sumedang, Garut, Ciamis, Tasik, sampai Pangandaran.
Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir. Yuk kenalan lebih dekat dengan gula kawung yang khas.
Dibuat dari Pohon Aren
Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Rabu (11/10), gula kawung dibuat dari air nira pohon aren, bukan dari air kelapa.
Petani akan menggunakan lodong atau batang bambu besar sebagai penampung air nira dari atas pohon. Batang bambu itu akan disimpan di bagian atas batang mulai pagi sampai sore hari hingga terisi penuh.
Agar airnya keluar maksimal dari pohon nira, petani diharuskan menyayat permukaan tandan tertentu lalu menggosoknya menggunakan telapak tangan. Ini akan membantu membuka jalur air di masing-masing titik tandan.
Tak Boleh Sembarangan Memanjat
Demi menghasilkan gula kawung dengan kualitas baik, petani pun tidak bisa sembarangan memanjat atau memilih pohon nira.
Gambar: YouTube Desa Wisata Banyuasih.
Para penyadap ini diharuskan memiliki pengetahuan tentang karakteristik tandan sampai bagian mana saja yang bisa diambil air nira.
Mereka juga harus menjaga agar air nira yang masuk ke dalam lodong bisa terjaga kualitasnya, tanpa terkontaminasi apapun termasuk air hujan saat ditinggal di atas pohon.
Murninya air nira yang diambil, akan turut memengaruhi rasa dari gula kawung yang diproduksi.
Proses Memasak Nira Menjadi Gula Kawung
Setelah air nira terkumpul, para petani akan membawa lodong dari atas pohon ke rumah produksi.
Prosesnya juga masih sangat tradisional, yakni dengan cara memanaskannya menggunakan wajan besar berbahan bakar kayu dan daun aren kering. Ini disebut akan memperkuat aroma dari gula kawung.
Proses memasak air nira sampai mengental dilakukan selama 4 sampai 5 jam, dengan proses pengadukan yang tidak boleh berhenti.
Setelah tidak encer lagi, adonan bisa langsung dituang ke cetakan berbahan batok kelapa maupun bambu.
- Muncul Makam dengan Bendera Merah Putih di Tengah Waduk Jatigede yang Surut, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
- Lindungi Pengendara Lain, Aksi Laki-Laki Tutup Knalpot dengan Kakinya Ini Banjir Pujian
- 'SInyal' Bukan Orang Abu-Abu di Balik Kemeja Hitam Putih Ganjar Pranowo
- Uang Sering Hilang, Warga Lamongan Curiga Ada Orang Pelihara Tuyul
Perbedaan dengan Gula Merah Lainnya
Sebenarnya, gula kawung merupakan jenis gula merah yang banyak beredar. Namun terdapat perbedaan dari segi warna dan rasa.
Gambar: YouTube Desa Wisata Banyuasih.
Untuk warna, gula kawung cenderung lebih cerah kekuningan saat matang, dibanding gula merah lainnya yang berbahan kelapa.
Kemudian dari rasa, gula kawung lebih manis dengan sedikit rasa pahit di ujung lidah.
Namun demikian, gula kawung ini jauh lebih sehat karena menggunakan bahan alami dan prosesnya yang masih tradisional.
Si Manis yang Serba Guna
Mengutip arengaindonesia.com, gula kawung sendiri telah jadi pemanis serba guna andalah masyarakat Jawa Barat.
Sejumlah kuliner dan minuman tradisional khas Sunda banyak menggunakan bahan baku gula kawung seperti dodol Garut, rangginang, ali agrem, jojorong, kue mangkok, kue lumpur, bajigur dan bandrek.
Gula kawung juga biasa dijadikan sesajian di acara ritual tertentu, juga jadi penambah tenaga jika dikonsumsi secara langsung.
Gula kawung bisa jadi alternatif oleh-oleh saat bertandang ke tanah pasundan.
Saat ini di pasaran harganya bervariasi, mulai dari Rp10 ribu untuk gula kawung noncetak, Rp13ribu–Rp15 ribu untuk yang versi cetak dan puluhan ribu untuk satu ikat daun.
Gambar: Merdeka.com