Mengenal Perbedaan Anxiety dan Panic Attack, Kenali Gejalanya
Panic attack ditandai dengan gelombang ketakutan atau ketidaknyamanan yang muncul tiba-tiba disertai dengan gejala fisik dan mental. Sedangkan anxiety adalah bagian dari respons emosional dan protektif yang tertanam dalam tubuh manusia.
Anxiety dan panic attack adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian. Wajar saja, mengingat keduanya memang memiliki beberapa gejala yang mirip. Namun, profesional kesehatan menggunakan istilah ini untuk gejala dan gangguan tertentu, dan terdapat perbedaan anxiety dan panic attack.
Panic attack, atau serangan panik, ditandai dengan gelombang ketakutan atau ketidaknyamanan yang muncul tiba-tiba disertai dengan gejala fisik dan mental lainnya. Serangan panik bersifat episodik dan biasanya memuncak dalam beberapa menit atau jam.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Sedangkan anxiety, atau kecemasan, adalah bagian dari respons emosional dan protektif yang tertanam dalam tubuh manusia. Kondisi ini akan menjadi masalah jika berlangsung lama, berlebihan, dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari laman verywellmind.com, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang perbedaan anxiety dan panic attack.
Perbedaan Anxiety dan Panic Attack
Profesional yang merawat kondisi kesehatan mental mendasarkan diagnosis pada kriteria yang ditemukan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (edisi ke-5), yang dikenal sebagai DSM-5. Meskipun kecemasan dan serangan panik terasa serupa, perbedaan yang diuraikan dalam DSM membantu mengidentifikasi dan menunjukkan perbedaan anxiety dan panic attack.
Perbedaan anxiety dan panic attack akan lebih baik jika digambarkan dalam hal intensitas gejala dan lamanya gejala utama muncul. Serangan panik biasanya memuncak sekitar 10 menit sementara kecemasan bisa berlangsung selama berbulan-bulan.
Tabel berikut menjelaskan secara singkat perbedaan anxiety dan panic attack.
Panic Attack |
Anxiety |
Tiba-tiba |
Muncul secara bertahap |
Berlangsung selama beberapa menit |
Bisa bertahan berbulan-bulan |
Gemetar |
Kegelisahan |
Sakit dada |
Kelelahan |
Hot flashes |
Ketegangan otot |
Rasa detasemen |
Sifat cepat marah |
Perbedaan anxiety dan panic attack akan semakin terlihat dalam penjabaran berikut ini.
Anxiety
Kecemasan umumnya meningkat selama periode waktu tertentu dan sangat berkorelasi dengan kekhawatiran berlebihan tentang beberapa potensi bahaya, baik yang nyata maupun yang hanya dirasakan.
Jika antisipasi terhadap sesuatu menumpuk dan tingkat stres yang tinggi membuat seseorang kewalahan, hal itu mungkin terasa seperti "serangan". Anxiety mungkin bisa ditandai dengan gejala berikut.
Gejala mental:
- Sulit berkonsentrasi
- Sifat lekas marah
- Kegelisahan
Gejala fisik:
- Tidur terganggu
- Pusing
- Kelelahan
- Peningkatan detak jantung
- Meningkatkan respon terkejut
- Ketegangan otot
Meski beberapa gejala kecemasan mirip dengan yang terkait dengan serangan panik, namun biasanya gejala tidak terlalu intens. Tidak seperti serangan panik, gejala kecemasan akan menetap dan bertahan lama, hingga berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
Panic Attack
Panic attack adalah perasaan takut, teror, atau ketidaknyamanan yang intens dan tiba-tiba disertai dengan beberapa gejala mental dan fisik lainnya. Gejala serangan panik seringkali sangat ekstrem sehingga menyebabkan gangguan yang parah. Menurut DSM-5, panic attack ditandai dengan empat atau lebih gejala berikut:
Gejala mental:
- Perasaan tidak nyata (derealisasi)
- Merasa terlepas dari diri sendiri (depersonalisasi)
- Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
- Takut mati
Gejala fisik:
- Sakit dada
- Panas dingin
- Keringat berlebihan
- Perasaan tersedak
- Merasa pusing, goyah, atau pingsan
- Jantung berdebar-debar atau detak jantung cepat
- Hot flashes
- Mual atau gangguan perut
- Sensasi mati rasa atau kesemutan (parestesia)
- Gemetar
- Sensasi sesak napas, kesulitan bernapas
Panic attack biasanya terjadi tiba-tiba tanpa pemicu langsung yang jelas. Gejala serangan panik bisa memuncak dalam 10 menit dan kemudian mereda. Namun, beberapa serangan mungkin berlangsung lebih lama atau mungkin terjadi secara berurutan.
Sehingga sulit untuk menentukan kapan satu serangan berakhir dan serangan lainnya dimulai. Setelah mengalami panik, bukanlah hal yang aneh jika Anda merasa stres, khawatir, merasa tidak sehat, atau gelisah di sepanjang sisa hari.
Perawatan untuk Anxiety dan Panic Attack
Meski terdapat perbedaan anxiety dan panic attack, namun jika Anda mengalami salah satu atau keduanya, sudah tersedia perawatan yang efektif.
Beberapa pilihan perawatan yang paling umum termasuk terapi, obat resep, dan strategi swadaya. Anda dapat memutuskan untuk mencoba salah satu atau kombinasi dari metode tersebut.
- Psikoterapi dapat membantu Anda untuk lebih memahami gejala, mengembangkan cara untuk mengelolanya, mengatasi rasa sakit di masa lalu, dan mendapatkan perspektif yang lebih jelas serta pandangan yang lebih optimis.
- Obat-obatan dapat membantu Anda mengurangi gejala. Obat ini mungkin hanya diperlukan dalam waktu singkat untuk mengendalikan gejala saat Anda menerapkan strategi jangka panjang lainnya.
- Teknik swadaya, seperti latihan pernapasan dan relaksasi otot progresif, juga dapat bermanfaat untuk memungkinkan Anda bekerja dengan mengelola gejala sesuai dengan kemampuan Anda sendiri.