Mengenal Retinopati Diabetik dan Gejalanya, Gangguan Mata yang Muncul Akibat Diabetes
Gula yang terlalu banyak di dalam darah dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang ada di retina.
Retinopati diabetik adalah kondisi mata yang terjadi akibat diabetes. Hal ini dapat timbul sebagai akibat dari kadar gula darah tinggi yang menyebabkan diabetes. Seiring waktu, gula yang terlalu banyak di dalam darah dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina.
Retina adalah selaput yang menutupi bagian belakang mata. Bagian mata ini akan mendeteksi cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak melalui saraf optik.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Jika gula menyumbat pembuluh darah kecil yang masuk ke retina, maka bisa menyebabkannya bocor atau berdarah. Mata kemudian dapat menumbuhkan pembuluh darah baru yang lebih lemah dan lebih mudah bocor atau berdarah.
Jika mata mulai menumbuhkan pembuluh darah baru, maka ini dikenal sebagai retinopati diabetik proliferatif, yang oleh para ahli dianggap sebagai stadium yang lebih lanjut. Tahap awal dikenal sebagai retinopati diabetik nonproliferatif.
Mata dapat menumpuk cairan saat tubuh memiliki gula darah tinggi yang lama. Akumulasi cairan ini mengubah bentuk dan lekukan lensa sehingga menyebabkan perubahan penglihatan. Begitu seseorang mengendalikan kadar gula darahnya, lensa biasanya akan kembali ke bentuk aslinya, dan penglihatan akan membaik.
Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan lebih lanjut tentang penyebab dan gejala retinopati diabetik dirangkum dari laman medicalnewstoday.com.
Gejala Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya akan terlihat ketika kondisi lebih lanjut.
Retinopati diabetik cenderung mempengaruhi kedua mata. Tanda dan gejala dari kondisi ini mungkin termasuk:
- penglihatan kabur
- gangguan penglihatan warna
- eye floaters, atau bintik-bintik transparan dan benang-benang gelap yang mengapung di bidang penglihatan seseorang dan bergerak ke arah yang dilihat orang tersebut
- bercak atau garis yang menghalangi penglihatan
- penglihatan malam yang buruk
- tempat gelap atau kosong di tengah penglihatan
- kehilangan penglihatan yang tiba-tiba dan total
Faktor Risiko
Siapa pun yang menderita diabetes berisiko terkena retinopati diabetik. Namun, risikonya lebih tinggi jika orang tersebut:
- memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol
- memiliki tekanan darah tinggi
- memiliki kolesterol tinggi
- sedang hamil
- sering merokok
- sudah lama menderita diabetes
Komplikasi Retinopati Diabetik
Jika tidak diobati, retinopati diabetik dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Ketika pembuluh darah berdarah ke dalam jeli utama yang mengisi mata, yang dikenal sebagai vitreous, dapat menjadi kondisi yang disebut sebagai perdarahan vitreous.
Dalam kasus ringan, gejalanya termasuk floaters, tetapi kasus yang lebih parah dapat menjadikan seseorang kehilangan penglihatan, karena darah di vitreous menghalangi cahaya masuk ke mata. Jika retina tetap tidak rusak, pendarahan di vitreous bisa hilang dengan sendirinya.
Dalam beberapa kasus, retinopati diabetik dapat menyebabkan retina terlepas. Komplikasi ini dapat terjadi jika jaringan parut menarik retina dari bagian belakang mata.
Biasanya menyebabkan munculnya bintik-bintik mengambang di bidang penglihatan seseorang, kilatan cahaya, dan kehilangan penglihatan yang parah. Retina yang terlepas menghadirkan risiko kehilangan penglihatan total yang signifikan jika seseorang tidak mendapatkan perawatan.
Aliran cairan normal di mata dapat tersumbat saat pembuluh darah baru terbentuk, yang menyebabkan glaukoma. Penyumbatan menyebabkan penumpukan tekanan di mata, meningkatkan risiko kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan.
Pencegahan
©www.huffingtonpost.com
Pengelolaan kadar gula darah yang baik akan membantu mencegah retinopati diabetik. Dengan mendeteksi sedini mungkin gejala akan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, adalah faktor lain yang juga dapat terlibat. Penderita diabetes dapat mengambil langkah-langkah untuk mengontrol tekanan darahnya, seperti:
- makan makanan yang sehat dan seimbang
- berolahraga secara teratur
- mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat
- berhenti merokok
- menghentikan asupan alkohol
- mengambil tindakan antihipertensi apa pun yang direkomendasikan dokter
- rutin berkonsultasi dengan dokter