Mengenali 5 Tanda-Tanda Diabetes Lewat Wajah, Panduan Deteksi Dini yang Penting
Diabetes dapat terdeteksi tidak hanya melalui pemeriksaan medis, tetapi juga melalui ciri-ciri fisik pada wajah, menurut para ahli.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia, dan tidak selalu dapat didiagnosis hanya melalui pemeriksaan darah atau tes medis tertentu. Terdapat beberapa tanda fisik yang muncul di bagian tubuh, khususnya wajah, yang dapat menjadi indikator bahwa kadar gula darah seseorang sedang tinggi.
Para ahli menyatakan bahwa kulit adalah salah satu organ yang paling terpengaruh oleh peningkatan kadar gula dalam darah. Menurut Dr. John Quinn dari Quinn Clinics, kondisi kulit manusia, terutama di area wajah, sering kali mencerminkan tanda-tanda awal dari ketidakstabilan kadar gula darah.
-
Apa tanda diabetes di wajah? Menurut para ahli, kulit adalah organ yang paling rentan terhadap perubahan akibat lonjakan kadar gula darah dalam tubuh. Dr. John Quinn dari Quinn Clinics menjelaskan bahwa area wajah sering kali menjadi indikator awal dari kadar gula darah yang tidak terkontrol. 'Kulit bersisik di kelopak mata atau xanthelasma dapat menjadi tanda bahwa diabetes tidak terkontrol dengan baik, terutama jika kadar lemak darah juga tinggi,' ungkapnya sebagaimana dilansir dari Express UK (12/7).
-
Dimana tanda diabetes di kulit? Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping.
-
Bagaimana tanda diabetes di kulit? Diabetes adalah penyakit yang dapat meningkatkan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Diabetes dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan, termasuk kulit. Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya: Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah.
-
Apa tanda diabetes di kulit? Diabetes adalah penyakit yang dapat meningkatkan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Diabetes dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan, termasuk kulit. Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya: Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah.
-
Apa saja tanda-tanda diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat, dan jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global menurut laporan CDC dan WHO.
-
Mengapa wajah membulat tanda diabetes? Menurut Dr. Berg, jika wajah mengalami perubahan menjadi lebih bulat dan bengkak, hal ini bisa menjadi indikasi adanya kelebihan insulin atau asupan karbohidrat yang berlebihan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai hiperglikemia, mengakibatkan kesulitan bagi tubuh dalam mengelola kadar gula darah, sehingga memicu terjadinya retensi cairan dan peradangan di beberapa bagian wajah.
"Kulit bersisik di kelopak mata atau xanthelasma dapat menjadi tanda bahwa diabetes tidak terkontrol dengan baik, terutama jika kadar lemak darah juga tinggi," ungkapnya sebagaimana dilansir dari Express UK (12/7). Selain itu, tanda lain yang mungkin muncul di wajah, seperti benjolan kecil berwarna kuning kemerahan, sering kali menandakan adanya gangguan metabolik yang berkaitan dengan kadar gula darah. Dengan demikian, penting untuk mengenali gejala-gejala diabetes yang dapat terlihat dari wajah, simak informasi lengkapnya yang dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Jum'at(6/12).
1. Wajah yang Bulat dan Bengkak
Menurut Dr. Berg, perubahan pada bentuk wajah yang terlihat lebih bulat dan bengkak dapat menjadi indikasi adanya kelebihan insulin atau asupan karbohidrat yang berlebihan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai hiperglikemia, menyebabkan tubuh mengalami kesulitan dalam memproses gula darah, sehingga berujung pada retensi cairan dan peradangan di beberapa bagian wajah.
Kondisi wajah yang membulat ini tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga sering kali menjadi sinyal bahwa tubuh mengalami resistensi insulin. "Konsumsi karbohidrat berlebih bisa mempengaruhi bentuk wajah dan menjadi pertanda awal diabetes," ungkap Dr. Berg. Dengan demikian, penting untuk memperhatikan pola makan dan asupan karbohidrat demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. Mata Merah
Salah satu tanda diabetes yang sering kali tidak disadari adalah kemerahan pada area mata. Menurut Dr. Berg, kondisi mata merah sering kali berhubungan dengan masalah pada liver, yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
"Mata merah dapat menjadi tanda masalah lever, namun bisa juga karena kekurangan tidur atau defisiensi vitamin B2 dan B3," jelasnya. Gangguan pada liver memiliki potensi untuk memperburuk kadar gula darah, mengingat fungsi liver sangat berkaitan dengan proses metabolisme dalam tubuh. Oleh karena itu, jika kemerahan pada mata terjadi secara berkelanjutan, sebaiknya kondisi ini tidak diabaikan.
3. Kantung di Bawah Mata
Jika Anda sering memperhatikan adanya kantung di bawah mata yang muncul secara berlebihan, hal ini mungkin merupakan tanda bahwa ginjal Anda kesulitan dalam mengatur cairan tubuh. Menurut Dr. Berg, retensi cairan biasanya dialami oleh individu yang memiliki kadar gula darah tinggi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Selain mengganggu penampilan, kantung mata yang menghitam dan membesar ini juga bisa menjadi indikasi penting yang perlu diperhatikan untuk memantau kesehatan gula darah. Ketika ginjal mengalami beban berlebih akibat tingginya kadar gula dalam darah, gejala ini dapat muncul sebagai tanda peringatan.
4. Lemak yang Terakumulasi di Bawah Dagu
Penumpukan lemak di area bawah dagu, yang sering disebut sebagai "double chin," dapat menjadi tanda bahwa tubuh mengalami resistensi insulin. Ini adalah kondisi yang sering dialami oleh individu yang menderita diabetes. Dr. Berg menjelaskan bahwa akumulasi lemak di daerah ini tidak hanya bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti sleep apnea, tetapi juga menunjukkan bahwa metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa tubuh lebih cenderung menyimpan lemak di bawah dagu sebagai respons terhadap ketidakstabilan kadar gula darah. Untuk mencegah hal ini, Berg merekomendasikan agar penderita diabetes mulai memperbaiki pola makan mereka.
5. Jerawat dan Kulit Berminyak
Jerawat yang terus-menerus muncul di wajah dapat menjadi indikasi bahwa kadar insulin dan androgen dalam tubuh sedang meningkat. "Jerawat bisa disebabkan oleh tingginya kadar androgen sebagai akibat dari lonjakan insulin," kata Berg. Untuk mengurangi gejala ini, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zinc atau melakukan perubahan dalam pola makan.
Bagi sebagian orang, jerawat yang disebabkan oleh lonjakan hormon androgen ini bisa menjadi lebih parah ketika kulit dalam kondisi berminyak. Oleh karena itu, penanganan yang tepat melalui perubahan pola makan atau pengobatan medis sangat penting untuk mengatasi gejala yang muncul.