Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
Sesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Sesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
Wayang menjadi salah satu kesenian yang ada di Pulau Jawa.
Di setiap pementasan, dalang akan membacakan kisah lampau tentang kehidupan raja-raja, maupun cerita Mahabarata yang melegenda.
-
Kapan Festival Wayang Kulit Banyuwangi diselenggarakan? Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Siapa yang tampil di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Pertunjukan tersebut menampilkan parade 3 dalang asal Banyuwangi. Mereka memainkan tokoh-tokoh wayang kulit dengan gaya dan karakter yang berbeda-beda.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi melalui Festival Wayang Kulit? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023.
-
Kapan Museum Wayang Sendang Mas diresmikan? Dilansir dari Liputan6.com, museum ini diresmikan pada 31 Desember 1983 dengan mendatangkan ketua Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) pada waktu itu.
-
Apa yang unik dari kambing di Bogor? Ada kambing bertanduk 5 yang menggegerkan masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
-
Di mana sentra kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul berada? Di Kabupaten Bantul, terdapat sentra kerajinan wayang kulit, tepatnya di Desa Wukirsari, Kapanewon Imogiri.
Kesenian wayang kemudian berubah, dan mencoba ragam gaya bercerita yang disesuaikan dengan kehidupan masyarakat sekarang. Inovasi ini bisa dilihat di pementasan Wayang Bambu khas Kota Bogor, Jawa Barat.
Sayangnya banyak yang belum mengetahui uniknya pertunjukan tersebut, padahal Wayang Bambu membawa pesan kehidupan yang relevan, terutama di kalangan anak muda milenial. Berikut selengkapnya.
Mengenal Wayang Bambu
Berdasarkan informasi dari kanal YouTube Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Wayang Bambu merupakan kesenian asli Kota Bogor, Jawa Barat.
Sosok wayang yang digunakan adalah berjenis golek, atau patung, bukan dari kulit yang pipih seperti di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Untuk bagian kepala, bambu tipis dianyam, tanpa dilukis. Ini jadi keunikan khasnya.
Jadi Salah Satu Kesenian buhun
Wayang Bambu ini jadi salah satu kesenian buhun yang masih dipertahankan oleh seniman di Bogor sejak 1930-an silam.
Buhun merujuk kepada tradisi kuno dari nenek moyang orang Sunda.
Gambar: YouTube Disparbud Jabar.
Dulunya, Wayang Bambu memiliki cerita yang sama dengan Wayang Golek, dan hanya bahannya saja yang dibuat dari bambu bukan kayu.
Tokoh Wayang Bambu yang paling dikenal saat ini adalah Drajat Iskandar yang sehari-hari menjadi seorang dalang.
Mengisahkan Kehidupan Sosial Zaman Sekarang
Disampaikan Ki Drajat (sapaan Drajat Iskandar), Wayang Bambu memang berbeda dari kesenian wayang lainnya karena menceritakan kehidupan sosial di zaman sekarang. Nama-namanya juga tidak terikat pada tokoh Punakawan atau wayang-wayang lainnya, alias lebih bebas.
Dirinya akan menyesuaikan tema-tema yang diangkat dengan kondisi saat ini, seperti pendidikan, etika, dan adab terhadap orang tua sampai bahaya tawuran, narkoba, miras, serta seks bebas.
Ini diekspresikan melalui Wayang Bambu agar pesannya lebih mengena, terutama kepada generasi muda. Bahasa yang digunakan juga menggunakan Sunda khas Kota Bogor.
Diiringi Musik Karinding
Keunikan lain dari Wayang Bambu ada pada musik pengiringnya yang bukan dari gamelan melainkan karinding.
Karinding merupakan alat musik unik yang terbuat dari bambu. Karinding dimainkan dengan cara menempelkan ruas tengah bambu di depan mulut yang sedikit terbuka.
Kemudian ujung paling kanan dipukul perlahan menggunakan ruas jari hingga mengeluarkan suara.
Suara Karinding yang unik menjadikan pertunjukan Wayang Bambu kian berwarna, dan berbeda.
Di beberapa pertunjukan, petikan gitar juga menjadi pengiring dari Wayang Bambu Kota Bogor.
Masuk Kesenian Kotemporer
Kesenian ini sebenarnya sempat terpuruk. Ki Drajat lantas ingin mengangkat kembali Wayang Bambu dengan format yang lebih segar seperti sekarang ini.
Dirinya berharap agar kesenian Wayang Bambu bisa terus bertahan, dan tidak kembali punah sebagai sebuah kesenian asli Kota Bogor.
Ki Drajat membuat dan merawat wayang-wayangnya ini dikediamannya, Kampung Cijahe, Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.