Mengenal Tari Panarat, Ekspresi Kegembiraan ala Pemetik Teh Cisarua
Tarian unik ini merupakan bentuk ekspresi kegembiraan yang dilakukan oleh para pemetik daun teh yang didominasi oleh kaum perempuan di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan berbagai tradisi, salah satunya berupa tarian-tarian yang banyak terdapat di berbagai daerah. Salah satu tarian asli Indonesia yang menarik perhatian adalah Tari Panarat.
Tarian unik yang belum banyak diketahui ini ternyata begitu melekat di kalangan masyarakat yang tinggal di kawasan perkebunan teh Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Di mana Tari Tradisional dapat dipentaskan? Mendukung dan mengapresiasi pertunjukan tari tradisional yang diselenggarakan di tempat terbuka, panggung, pura, atau tempat lainnya.
-
Apa yang dianggap sebagai bukti keperjakaan secara tradisional? Keperjakaan dan keperawanan telah lama menjadi konstruksi sosial dan budaya yang memengaruhi pandangan masyarakat terhadap kesehatan seksual. Namun, apakah benar ada cara ilmiah untuk membuktikan keperjakaan seorang pria? Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang mitos dan realitas seputar hal ini. Mitos Seputar Keperjakaan Laki-Laki, Apakah Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah? Apa Itu Keperjakaan? Sebelum membahas mitos seputar keperjakaan, kita perlu memahami apa itu keperjakaan. Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tueng Dara Baro? Dalam adat perkawinan masyarakat Aceh, seluruh rangkaian upacara pernikahan harus dilakukan tahap demi tahap, salah satunya adalah Upacara Tueng Dara Baro. Upacara ini mirip dengan "Ngunduh Mantu" atau penjemputan dan penerimaan pengantin perempuan di keluarga pihak laki-laki.
-
Kapan tari tradisional mulai berkembang? Jenis tari tradisional telah berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik.
Tarian ini merupakan bentuk ekspresi kegembiraan yang dilakukan oleh para perempuan pemetik daun teh dalam melakukan pekerjaannya.
Terinsipirasi dari Semangat Memetik Daun Teh
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Indonesia.go.id, untuk membangkitkan semangat sebelum memetik teh, para pekerja biasanya akan melakukan gerakan tarian unik.
Para pemetik teh mulai melakukan aktivitas menari ringan dengan menggunakan atribut lengkap, sembari berinteraksi satu sama lain di kawasan perkebunan teh yang terhampar luas di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Dilakukan Untuk Menyambut Tamu
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Dimasa perkembangannya, Tari panarat tidak hanya dilakukan di kawasan perkebunan teh semata, tetapi juga telah dijadikan sebagai pengiring acara-acara sakral di Jawa Barat seperti penyambutan tamu besar hingga upacara pernikahan dengan adat Sunda.
Selain itu, Tari panarat juga masih terus dilestarikan dan di pelajari oleh beberapa sanggar seni yang ada di kawasan Cisarua, Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam melestarikan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas akan uniknya kesenian tari panarat ini.
Dilakukan oleh 9 Orang
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Ketika dipentaskan, Tari Panarat dilakukan oleh 9 orang yang semuanya merupakan kaum perempuan. Mereka tampil dengan menggunakan atribut lengkap layaknya para pemetik teh yang sedang bekerja.
Tarian dimulai dengan empat orang penari yang keluar dari dalam bakul tempat daun teh dikumpulkan. Secara perlahan, mereka beranjak dari bakul dan mulai mengenakan topi caping seakan-akan mempraktikkan gerakan hendak memetik dengan ekspresi penuh suka cita.
Menutupi Sebagian Wajahnya
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Dalam penampilannya, terdapat hal yang unik dari Tari Panarat ini. Para penari mengawali gerakan dengan memakai topi caping yang menutupi sebagian wajahnya. Hal tersebut serupa dengan para perempuan yang sedang memetik daun teh sebelum dibawa ke pabrik.
Ekspresi ceria juga ditampilkan dalam gerakan tari ketika memetik hingga menunduk sembari meletakkan petikannya ke dalam keranjang. Sesekali para penari juga melepas topi capingnya lalu berputar-putar sambil memperlihatkan ekspresi gembira karena melimpahnya daun teh yang mereka petik.
Diiringi Musik Tradisional Sunda
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Seperti halnya tarian Sunda lainnya, Tari Panarat juga diiringi dengan suara tabuhan kendang rampak khas Sunda untuk mengatur irama gerakan dari sang penari. Selain itu ada juga iringan suling Sunda sebagai penjaga irama tarian.
Iringan musik tersebut membuat tarian panarat menjadi lebih hidup dengan komposisi musik yang berubah-ubah sesuai ekspresi para penari.