Mengenal Uniknya Padi Salibu yang Dilirik Pemprov Jabar, Sekali Tanam bisa Panen hingga 5 Kali
Padi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Padi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Mengenal Uniknya Padi Salibu yang Dilirik Pemprov Jabar, Sekali Tanam bisa Panen hingga 5 Kali
Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan. Tanaman ini diklaim unik, karena bisa dipanen hingga lima kali walau hanya sekali tanam.
Padi jenis ini dinilai produktif dan menguntungkan bagi para petani.
-
Apa itu Siwaluh Jabu? Menurut bahasa setempat, Siwaluh artinya delapan dan Jabu adalah ruangan. Rumah ini kemudian diartikan sebagai rumah dengan delapan ruangan. Delapan ruangan ini nantinya akan dihuni oleh masing-masing keluarga karena rumah ini sejatinya merupakan rumah untuk 8 keluarga.
-
Tasamuh itu apa? Tasamuh artinya adalah toleransi. Bahasa ini diambil dari bahasa Arab. Perlu diketahui bahwa toleransi merupakan tenggang rasa, murah hati dan lapang dada. Dalam sebuah istilah, tasamuh adalah saling menghormati dan menghargai antar manusia satu dengan yang lain. Bisa disimpulkan jika tasamuh ini adalah akhlak terpuji dalam pergaulan di mana ada rasa saling hormat dan menghargai antara satu dan yang lain.
-
Apa itu papeda? Papeda sendiri diketahui merupakan makanan khas dari Tanah Papua dan Maluku.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa sebenarnya papeda itu? Papeda jadi kuliner unik asli Indonesia yang muncul di Google Doodle hari ini.
“Dalam satu tahun bisa minimal lima kali panen bahkan bisa jadi tujuh kali panen," ujar Pejabat (PJ) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin di Bandung, mengutip Liputan6, Kamis (18/1).
Membantu Efisiensi Pertanian
Diterapkannya padi berteknologi salibu juga diklaim akan mencegah meningkatkan efisiensi penanaman padi di Jawa Barat.
Ini karena padi salibu akan menekan biaya tanam yang sebelumnya tinggi.
"Kalau yang cara konvensional, paling banyak itu tiga kali dalam satu tahun panen dan satu kali panen paling lima sampai enam ton. Belum lagi biayanya juga lebih mahal. Karena setiap panen mesti ada proses lagi untuk penanaman dan sebagainya. Kalau ini (salibu) setelah panen, sudah tinggal ditanam saja," kata Bey.
Tanaman Kembali Tumbuh Setelah Panen
Mengutip laman Kementerian Pertanian, padi salibu merupakan hasil teknologi budi daya yang bisa tumbuh kembali setelah dipotong saat panen.
Tunasnya akan muncul dari buku tanaman yang ada di dalam tanah, sehingga suplai hara akan bergantung dari batang baru.
Tingkat keberhasilan budi daya salibu ditentukan pertumbuhan tanaman utama, sehingga budi daya sudah bisa dilakukan jika tunas tumbuh lebih dari 70 persen.
- Penampilan Necis Dedi Mulyadi dengan Gaya Rambut Semar di Debat Pilgub Jabar Jadi Sorotan
- Ini Alasan Tak Terduga Wika Salim Cium Pipi Penonton Sampai Pingsan
- Dilangkahi Sang Adik yang Menikah di Umur 21 Tahun, Ini Sosok Tampan Teuku Atha Kakak Beby Tsabina
- Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Biaya Produksi Menurun hingga 40 Persen
Menurut Bey, jika petani menerapkan budi daya salibu ini, biaya produksi pertanian diklaim akan menurun hingga 40 persen.
"Pertama, biaya menurun hampir 40 persen tapi produksi meningkat. Jadi bayangkan, kalau lima kali saja, satu kali panen tujuh ton berarti kan lima kali tujuh sudah menghasilkan 35 ton," kata dia.
Perlu Dikenalkan Lebih Luas
Menurut Bey, teknologi ini perlu dikenalkan lebih luas lagi agar peningkatan hasil panen secara massal bisa terwujud.
Dirinya kemudian meminta kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) untuk memperluas penerapan budi daya padi teknologi salibu, termasuk
menyosialisasikannya kepada penyuluh.
"Nanti Bapak Kadis (DTPH) akan melakukan sosialisasi atau semacam pelatihan kepada penyuluh,"
kata Bey
merdeka.com