Mengenal Yanti Bersaudara, Grup Musik Remaja 60-an yang Sisipkan Budaya Sunda
Tahun 1960-an menjadi titik awal lahirnya banyak grup musik di Indonesia. Mereka menampilkan sisi keunikannya masing-masing, seperti yang dilakukan oleh Yanti Bersaudara. Budaya Sunda begitu melekat pada grup tersebut.
Tahun 1960-an menjadi titik awal lahirnya banyak grup musik di Indonesia. Mereka menampilkan sisi keunikannya masing-masing, seperti yang dilakukan oleh Yanti Bersaudara. Budaya Sunda begitu melekat pada grup tersebut.
Yanti Bersaudara sudah eksis di tahun itu dengan musik pop bercorak psikedelik yang digemari anak-anak muda pada tahun itu. Iramanya santai, dengan lirik yang penuh makna selalu dibuat oleh masing-masing personel.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Unsur petikan gitar serta piano yang kuat menjadi ciri khas tersendiri. Ini semakin menonjolkan ekspresi grup musik tersebut sesuai tema lagu yang dibawakan. Di masanya, Yanti Bersaudara cukup digemari di kalangan warga Bandung dan sekitarnya.
Dikutip dari Instagram Budaya Kuring, Yanti bersaudara memiliki tiga orang personel yang seluruhnya merupakan remaja perempuan.
Asal Usul Nama Yanti
©2023 madrotter-treasure-hunt.blogspot.com//Merdeka.com
Yanti Bersaudara sendiri diambil dari nama masing-masing personel yakni, Yani, Tina, dan Iin yang merupakan anggota keluarga Hardjakusumah. Ketiganya sejak kecil sudah akrab dengan musik karena terpengaruh dari kakak laki-laki mereka yakni Sam, Acil, dan Jaka.
Sam, Acil dan Jaka sendiri diketahui sudah lebih awal aktif bermusik dan tergabung ke dalam sebuah grup bernama Aneka Nada. Dari sana, Yani, Tina dan Iin kemudian diajarkan bermusik dan olah suara oleh salah satu kakaknya bernama Sam.
Sayangnya, Yanti Bersaudara sangat minim publikasi saat mereka meniti karier dan baru terkenal saat mengeluarkan beberapa album seperti Gumbira, Hariring Kuring, sampai Pop Basa Sunda laris terjual di masanya.
Usung Budaya Sunda dan Religi
Yanti bersaudara merupakan grup musik yang unik karena mengusung tema budaya Sunda. Banyak di antara lagu-lagu mereka yang menggunakan bahasa Sunda seperti Gumbira, Bulan Dagoan, Sabilulungan, dan Leungiteun.
Tema lagu yang dibawakan pun menyangkut kehidupan sehari-hari dari remaja, seperti Gumbira yang menceritakan tentang anak-anak dengan nilai rapot memuaskan. Lantas mereka bergembira dengan hasil tersebut.
Selain bertema keseharian anak muda, lagu dari Yanti Bersaudara juga ada yang mengusung konsep religi seperti White Christmas, Holy Night, dan Silver Bells.
Sayangnya usia band tersebut tidak berlangsung lama. Mereka mengakhiri karier bermusiknya di tahun 1971, terutama setelah dua personelnya yakni Yani dan Tina menikah. Sedangkan Iin yang bungsu masih meneruskan karier bermusiknya bersama sang kakak dan bergabung ke Bimbo.
Terkenalnya Yanti Bersaudara
Kepopuleran Yanti Bersaudara tak lepas dari tangan dingin Soejoso Karsono yang merupakan pemilik usaha musik di Jakarta. Melalui jasanya, Yanti Bersaudara berhasil menelurkan beberapa lagu seperti Pesan Ibu, Purnama dan Irama, Badju Merah Muda dan Lembajung.
Lalu ada juga gubahan karya Koswara bertajuk Gumbira, Lampu Aladin, Tiada, Bilakah, dan Menuai Padi karya Yessi Menas.
Setelah masuk dapur rekaman tersebut, mereka lantas mengadakan pertunjukan di banyak daerah. Grup ini mulai mendapat atensi dan semakin terkenal. Salah satu yang membuatnya menarik perhatian adalah ketika bisa tampil di TVRI dalam acara Gaja dan Irama.