Mengunjungi Kebun Teh Panglejar di Bandung Barat, Pernah Alami Kebakaran Hebat pada Era Penjajahan Belanda
Kebakaran itu menyebabkan kerugian yang cukup besar, yaitu hampir mencapai 35.000 gulden.
Kebakaran itu menyebabkan kerugian yang cukup besar, yaitu hampir mencapai 35.000 gulden.
Foto: YouTube Jejak Siborik
Mengunjungi Kebun Teh Panglejar di Bandung Barat, Pernah Alami Kebakaran Hebat pada Era Penjajahan Belanda
Kebun Teh Panglejar berada di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Dulunya tempat itu merupakan area perkebunan kopi. Namun kopi yang ditanam di sini mengalami kemunduran yang cukup parah.
-
Apa daya tarik utama Kebun Teh Sirah Kencong? Wisatawan bisa menikmati pemandangan asri dengan udara segar karena kebun teh ini terletak di dataran tinggi yang jauh dari polusi.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama Kebun Teh Kemuning? Pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, dan suasana yang asri menjadi daya tarik utama kebun teh tersebut.
-
Kapan Kebun Teh Jangkung mulai ditanami? Menurut sebuah plang penanda di lokasi tertulis jika kebun teh sudah ditanami oleh para petani setempat sejak tahun 1896, dengan luas total sekitar 1 hektare.
-
Kenapa Kawah Putih begitu terkenal di Bandung? Kawah Putih adalah salah satu destinasi wisata alam paling populer di Bandung. Terletak di daerah Ciwidey, Kawah Putih merupakan kawah gunung berapi yang dikelilingi oleh hutan dan danau berwarna putih kehijauan yang menakjubkan.
-
Apa yang menarik dari Kebun Teh Jangkung? Kebun teh Jangkung kiranya tak boleh dilewatkan bagi para penyuka suasana alam, dengan cerita sejarah yang menarik untuk disimak.
Kemudian pada 1893 hingga 1911, kebun itu mulai ditanami tanaman teh. Melalui seorang pengusaha asal Inggris, DC Boutmy, kebun teh itu mengalami kemajuan yang signifikan. Apalagi lokasinya cukup dekat dengan Stasiun Kereta Api Padalarang.
Dalam sebuah video yang diunggah pada 29 Mei 2024, kanal YouTube Jejak Siborik berkesempatan untuk mengunjungi Kebun The Panglejar. Tampak di bagian atas bangunan utama kebun teh tertulis angka “1925”.
Tapi kalau kebun itu sudah ada sejak tahun 1893, lantas kenapa di bangunannya baru tertulis angka “1925”. Apa gerangan yang terjadi pada waktu itu?
Berdasarkan arsip dari Harian De Locomotif, pada saat itu pabrik pengolahan teh di kebun itu mengalami kebakaran hebat.
Kebakaran itu menyebabkan kerugian yang cukup besar, yaitu hampir mencapai 35.000 gulden. Setelah kebakaran, pabrik itu dibangun kembali dan diresmikan pada 24 Maret 1925.
Salah seorang administratur yang pernah bertugas di kebun tersebut adalah Botmi. Ia sempat menghidupkan lagi bisnis perkebunan yang mulai lesu. Saat Botmi bertugas, perkebunan itu kembali bergeliat.
Selain bangunan utama, di area tersebut masih banyak terdapat bangunan lain seperti bangunan pembangkit diesel, dan juga area perumahan kepala pabrik.
- Mengunjungi Kebun Teh Sirah Kencong di Blitar, Perkebunan Kelas Dunia dengan Pemandangan Indah dan Udara Segar
- Buah Kesabaran Usai Puluhan Tabung Menabung, Kakek 73 Tahun Pedagang Gorden di Lombok Ini Bisa Naik Haji
- Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915
- Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia
Area perumahan itu tepat persis berada di samping pabrik. Ada salah satu bangunan yang dulu berfungsi sebagai rumah pengelola pabrik. Saat ini bangunan tersebut tampak masih utuh.
Di sekitar bangunan itu sebenarnya masih ada beberapa bangunan lain, namun sayang banyak bangunan rumah di sana yang telah hancur.
Di bagian atas area perkebunan, terdapat bangunan khas Hindia Belanda milik para juragan perkebunan. Di sana terdapat sebuah koridor yang digunakan untuk masuk ke rumah.
Lantai koridor itu masih asli peninggalan Belanda.
Di salah satu bagian, terdapat bangunan garasi yang cukup luas. Selain garasi, bangunan itu juga difungsikan sebagai istal kuda.
Lahannya Komoditas Unggulan
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, wilayah Bandung Barat merupakan area yang cukup strategis untuk ditanami komoditas unggulan.
Di sana terdapat banyak bangunan pabrik dan perumahan karyawan yang cukup modern. Komoditas yang ditanam juga cukup bervariasi antara lain teh, kopi, karet, cokelat, dan kina.
Untuk menunjang pengangkutan komoditas di Bandung Barat, perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staatsporwegen (SS) membangun jalur kereta api yang melewati area perkebunan itu.
Hal ini membuktikan bahwa keberadaan perkebunan pada saat itu sangat menguntungkan bagi pihak kolonial.