Mengunjungi Percetakan Al Quran di Kiaracondong, Jadi Wisata Rohani yang Unik
Daya tarik wisata ini di antaranya adalah mengetahui proses pencetakan Al Quran dari awal sejak akhir. Tidak sebatas mencetak, para pegawainya juga menerapkan adab dalam setiap kegiatan produksinya termasuk memperlakukan barang yang cacat. Berikut selengkapnya.
Selama ini wisata rohani selalu identik dengan ziarah makam maupun safari rumah ibadah. Namun di Kota Bandung, Jawa Barat terdapat sebuah wisata religi di industri percetakan Al Quran. Terletak di bilangan Kiaracondong, destinasi itu bernama Syaamil.
Percetakan ini sudah mulai beroperasi sejak tahun 1997 silam. Dulunya, perusahaan ini berawal dari garasi rumah. Lama kelamaan, kegiatan produksinya kian berkembang hingga bisa menjadi sebuah percetakan Al Quran besar.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Baca juga: Tanda Tanda Kiamat Besar Dalam Islam Dan Penjelasannya Kehancuran Yang Pasti
Daya tarik wisata ini di antaranya adalah mengetahui proses pencetakan Al Quran dari awal sejak akhir. Tidak sebatas mencetak, para pegawainya juga menerapkan adab dalam setiap kegiatan produksinya termasuk memperlakukan barang yang cacat. Berikut selengkapnya.
Melihat Pembuatan dari Bahan yang Halal
Wisata percetakan Al Quran di Bandung ©2022 Dokumentasi Pemkot Bandung/ Merdeka.com
Dikonfirmasi Corporate Communication Director Syaamil, M Kh. Rachman Ridhatullah, wisatawan di sini bisa mengetahui secara langsung proses pembuatan kitab suci dan buku Agama Islam melalui bahan-bahan yang halal.
Menurut dia, adab harus diterapkan di berbagai lini, termasuk pembuatan kitab suci Al Quran. Proses pembuatannya sendiri diawasi dengan ketat, sehingga bisa tetap sesuai standar yang berlaku.
"Kita memilih bahan baku halal. Kertasnya halal. Bahan baku cetak lain seperti tinta, lem, dan kuas itu terhindar dari bahan haram," kata Rachman, mengutip laman Pemkot Bandung, Kamis (29/12)
Perlakukan Barang Reject dengan Baik
Di percetakan lainnya, proses produksi dan mencetak kitab suci kebanyakan dilakukan dengan biasa saja. Namun di sini, karyawannya harus benar-benar memperlakukan Al Quran dan buku-buku Agama Islam dengan sangat spesial.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan menjaga air wudhu selama proses pencetakan berlangsung. Bahkan pakaian pun harus diperhatikan.
"Juga menjaga pakaian, gunakan yang sepantasnya. Lalu, saat kita menempatkan hasil cetakan tidak boleh langsung menyentuh lantai. Tapi harus diberi ganjalan kayu," paparnya.
Selain itu, barang reject an atau cacat juga sama istimewanya, sehingga perlu diperhatikan proses daur ulangnya dan jangan sampai menyentuh tanah.
"Kita daur ulang lagi, tapi tetap jgn sampai menyentuh lantai cecerannya," ujarnya.
Proses Daur Ulangnya Unik
Di sini, terdapat proses daur ulang yang unik. Untuk memastikan kondisi daur ulang yang ramah lingkungan, percetakan Syaamil ini dibantu oleh akuarium yang berisi ikan dan ditempatkan di ruangan limbah.
"Kalau limbah itu mencemari air dan ikannya jadi mati, berarti ada yang salah dari proses kita memilih dan menggunakan bahan baku. Namun, sejauh ini alhamdulillah ikannya masih tetap hidup," ungkapnya.
Dalam satu hari, Syaamil mampu mencetak hingga 9.000 eksemplar Al Quran, dengan proses yang bisa disaksikan oleh wisatawan yang berkunjung.
Pencetakan dimulai dengan membuat desain, lalu mencetak, melipat, menyusun mushaf, menjahit, memasang lem, jilid, memasang batas pita hingga quality control sistem.
"Sebagian besar pekerja di sini merupakan warga Kiaracondong. Kami memang ingin memberdayakan masyarakat sekitar," ungkapnya.