Mengunjungi Telaga Remis Kuningan, Danau Indah yang Konon Bekas Air Mata Raja, Cocok untuk Hilangkan Penat
Kabarnya, air yang memenuhi danau di sana berasal dari air mata raja di masa lampau yang menyesali peperangan.
Pesona alam Kabupaten Kuningan salah satunya bisa dinikmati di wisata Telaga Remis, Desa Kaduela, Kecamatan Mandirancan.
Tempat ini memiliki banyak daya tarik, karena letaknya di kaki Gunung Ciremai. Hamparan pohon pinus dan "pulau" kecil di tengahnya mampu memanjakan mata siapa saja yang datang mengunjunginya.
-
Kenapa Pantai Pasir Kencana disebut wisata murah? Buka dari Selasa-Minggu pada jam 08.00-21.00 WIB, pengunjung dikenakan biaya masuk Rp15.000 pada Selasa-Kamis dan Rp20.000 pada Jumat-Minggu.
-
Apa saja yang ditawarkan Desa Wisata Muara Jambi untuk para wisatawan? Desa Wisata Muara Jambi mengajak pengunjung untuk berwisata sekaligus menambah edukasi soal budaya dan sejarah Kota Jambi. Pasalnya, kawasan ini begitu dekat dengan Candi Muara Jambi, Kanal Kuno, Sungai Batanghari dan Rumah Panggung milik masyarakat Melayu.
-
Apa saja yang ditawarkan oleh Wisata Bahari Lamongan? WBL merupakan kompleks rekreasi yang menawarkan berbagai atraksi dan kegiatan untuk pengunjung dari segala usia.
-
Apa saja destinasi wisata yang ditawarkan di Jawa Tengah? Jawa Tengah adalah provinsi yang kaya akan keindahan wisata alam, budaya, dan sejarah. Salah satu destinasi yang memikat adalah Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur Buddha yang terletak dekat Magelang. Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Apa yang ditawarkan oleh wisata Temanggung untuk para pengunjung? Keindahan alam wisata Temanggung menawarkan pesona yang memukau bagi para pengunjung. Wisata Temanggung sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Kota Tembakau ini. Temanggung adalah salah satu tempat wisata hits dan indah di Jawa Tengah. Temanggung juga memiliki keindahan alam pedesaan yang menawan, dengan sawah-sawah yang hijau dan udara yang segar.
-
Kenapa Desa Wisata Ketapanrame memiliki daya tarik wisatawan? Kekayaan alam dan budaya yang terjaga menjadi daya tarik wisatawan.
Selain kental dengan suasana syahdu, Telaga Remis juga sarat cerita legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Kabarnya, air yang memenuhi danau di sana berasal dari air mata raja di masa lampau.
Raja ini sedih dan menangis karena terjadi perang terus-menerus. Berikut informasi selengkapnya tentang destinasi Telaga Remis yang jadi primadona di kabupaten berikon kuda putih itu.
Danau Alami yang Dikelilingi Hutan Pinus
Siapa yang dapat menyangkal keindahan Telaga Remis jika sudah datang berkunjung? Tentu sulit karena tempat ini langsung membuat siapapun nyaman untuk menghabiskan waktu.
Keberadaan wisata ini agaknya menarik, karena sepanjang mata memandang adalah hamparan air danau jernih yang dikelilingi pepohonan pinus dengan perbukitan. Kemudian terdapat ikan warna-warni dan sering muncul ke permukaan.
Mengutip laman Pemprov Jabar, secara keseluruhan luas Telaga Remis mencapai 13 hektare dengan lebar danau maksimal 3,3 hektare.
- Mengunjungi Desa Girikerto Ngawi, Ada Kebun Teh Warisan Kolonial hingga Mata Air Alami yang Tak Pernah Kering
- Mengunjungi Air Terjun Putri Malu, Tingginya Mencapai 80 Meter dan Dikelilingi Alam yang Asri
- Mengunjungi Sendang Tirto Kamandanu, Sumber Air Warisan Raja Jayabaya yang Tak Pernah Kering, Konon Bisa Obati Segala Penyakit
- Desa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Naik Perahu Bebek Mengelilingi Danau
Satu hal yang tak boleh dilewat adalah mengelilingi danau menggunakan perahu bebek. Perahu ini berkapasitas dua orang dan dijalankan menggunakan tenaga kayuh.
Tak afdol rasanya jika tidak menjajal serunya mengayuh perahu bebek untuk menjelajah danau. Tak perlu khawatir karena pengelola akan memantau dan memperhatikan sisi keamanan pengunjung.
Untuk biaya sewa perahu bebek atau sepeda air, pengunjung hanya membayar Rp20 ribu selama beberapa jam mengelilingi danau. Bagi yang ingin berenang, di sini juga bisa dengan membayar sewa ban Rp5 ribu.
Cocok Jadi Tempat Piknik
Saat akhir pekan, banyak pengunjung yang mendatangi destinasi wisata tersebut. Tak jarang mereka datang dari kota-kota sekitar Kuningan seperti Cirebon, Majalengka, Sumedang hingga Kabupaten Indramayu.
Tersedia banyak area yang cukup luas, di bawah hutan pinus yang cocok dijadikan tempat untuk berpiknik. Menggelar tikar sembari menyantap makanan Bersama keluarga besar menjadi momen yang mengasyikkan di destinasi Telaga Remis.
Merujuk Instagram Disparbud Jabar, penamaan Telaga Remis memiliki arti telaga atau talaga yakni danau alami dan remis yang berarti kerrang-kerang kecil dan banyak ditemukan di sekitar danau.
Fasilitas Lain di Telaga Remis
Sejumlah fasilitas juga tersedia di Telaga Remis, mulai dari area parkir luas, toilet umum, warung makanan dan tempat duduk pengunjung.
Di lokasi juga ditemukan pedestrian untuk melihat sekeliling danau, gazebo yang nyaman juga kedai-kedai yang menjual aneka makanan.
Tak kalah menarik adalah terdapatnya spot untuk berburu oleh-oleh seperti pakaian, suvenir kerajinan tangan sampai totopong atau belangkon Sunda berbahan batik.
Legenda Telaga Remis
Mengutip situs Indonesia Kaya, dikatakan bahwa Telaga Remis memiliki legenda yang telah dikenal luas oleh warga sekitar. Cerita tersebut terkait dengan asal-usul air danaunya yang konon berasal dari air mata seorang raja.
Alkisah, danau Telaga Resmi diceritakan terbentuk saat masa Sultan Giri Laya yang menjadi pemimpin Cirebon di abad ke-17. Mulanya, sultan Giri Laya yang berkuasa menolak membayar upeti kepada Kesultanan Mataram.
Ketika itu, Sultan Agung dari Mataram memerintahkan Pangeran Purbaya untuk menuju Cirebon dan menagih upeti. Sayangnya, justru penolakan kembali terjadi hingga memicu pertempuran. Pertempuran yang berlangsung antara pasukan Purbaya dan Kesultanan Cirebon lewat Pangeran Salingsingan kemudian terus membesar dan bergeser sampai ke wilayah Gunung Ciremai.
Telaga Remis Berasal dari Air Mata Raja
Ketika sampai di lokasi yang kini menjadi Telaga Remis, Pangeran Salingsingan kalah. Mendapati kondisi ini ia kemudian menangis dan tak pernah berhenti.
Hal yang sama juga terjadi kepada Pangeran Purbaya karena mengingat sesama umat Muslim tak seharusnya berperang. Air mata keduanya lantas terus menggenang hingga memenui area kawasan kebun pinus itu.
Lambat laun air kemudian memenuhi tanah dan menjadi sebuah telaga. Sementara itu, untuk tiket masuk adalah Rp20 ribu per orang dengan biaya parkir kendaraan roda dua Rp5 ribu per motor.