Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Untuk keperluan minum dan memasak, mereka mengandalkan air sungai. Setelah diberi satu permintaan oleh Vilmei, bapak Sulaiman menjawab hanya ingin hidup layak di tempat tinggal yang layak.
Akhirnya, Vilmei pun memberikan sebuah rumah satu petak untuk keluarga bapak Sulaiman.
Awal Bertemu Ibu Pemulung
Di awal video, Vilmei bertemu dengan ibu pemulung dan anak-anaknya yang sedang mencari rongsokan. Di momen ini, ibu ini menawarkan apa yang ingin mereka makan untuk buka puasa dan ibu menjawab ayam goreng.
- Bunuh Nenek Tetangga Gara-Gara Lahan, Ayah dan Dua Anaknya Dituntut Hukuman Mati
- Tak Dikenali Orang Tuanya, Momen Wanita Beri Kejutan Mudik Diam-Diam Ini Justru Bikin Ngakak
- Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
- 4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Setelah mengobrol, mereka pun pergi ke restoran cepat saji untuk membeli ayam goreng dan nasi untuk keluarga ibu ini. Setelah itu, mereka pergi ke rumah ibu ini yang ternyata hanya gubuk tak layak yang berada di pinggir kali.
Kondisi Gubuk di Pinggir Sungai
Beginilah kondisi tempat tinggal bapak Sulaiman dan ibu Susanti. Gubuk ini terbuat dari terpal bekas dan terletak di pinggir sungai.
Awalnya Driver Ojol Namun Montor Dicuri
Bapak ini pun menceritakan awal mula kehidupannya menjadi seperti ini.
"Namanya usahanya lagi begini, tadinya kan ngojek grab, gara-gara motornya hilang jadi saya nggak ngojek lagi. Jadinya sehari-hari mulung aja, mulung juga cukup buat makan aja. Kalau nimbang paling sehari dapat 30. Ngontrak ga cukup, jadi di usir-usir aja," ujarnya.
tiktok.com
Kelima anak mereka juga terpaksa harus putus sekolah karena tidak punya biaya. Bahkan untuk memasak saja, mereka memakai air sungai yang diendapkan terlebih dahulu agar bersih.
"Pak dengan kondisi kaya gini, kalau aku kasih satu permintaan apa yang bapak pengen?" tanyanya.
"Yang saya pengen ya hidup layak, tempat tinggal yang layak biar anak-anak tenang, nggak membahayakan, karena suka banjir, longsor" jawabnya.
Sujud Syukur Tak Menyangka, Doanya Dikabulkan
"Iya yaudah pak, kita bawa ke tempat tinggal yang lebih layak mau gak?"
"Mau, kayak mimpi saya, gak mungkin. Alhamdulillah, ini udah rezeki dari Tuhan, doa saya di dengar" ujar Sulaiman
Kedua pasutri ini pun langsung sujud syukur sambil berkaca-kaca. Tak menyangka doa yang selama ini dipanjatkan dikabulkan oleh Tuhan memiliki hunian yang layak.
"Bapak kalau doa mintanya apa sih Pak?"
"Mintanya supaya hidup normal kayak orang-orang gitu, punya tempat tinggal anak-anak bisa sekolah. Selama ini saya di jalan mulu, di pinggir kali" pungkas Sulaiman.
Vilmei dan keluarga ini pun bergegas untuk pindah di rumah baru dengan atap dan ubin yang layak.
Vilmei dan tim pun membantu membawa barang-barang untuk pindahan ke rumah baru.
Rumah Baru
Inilah potret tampak depan rumah baru yang lebih layak yang disiapkan Vilmei untuk keluarga Pak Sulaiman. Rumah ini lebih nyaman dan aman untuk ditinggali.
Dan seperti inilah bagian dalam rumah yang diberikan Vilmei. Nantinya rumah ini juga akan dicat dan dibelikan kasur untuk tidur.