Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama
Di Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati
Cirebon di masa silam merupakan pusat penyebaran Islam di wilayah barat Pulau Jawa. Melalui As Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, masyarakat setempat bisa dengan mudah menerima dan mengenal Islam secara mendalam tanpa intimidasi.
Ketika itu, Islam dikenalkan secara perlahan dengan mengadopsi budaya serta kesenian setempat agar menyentuh semua kalangan. Sampai sekarang, jejak kejayaannya masih bisa ditemukan di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana suasana di Desa Wisata Cimaja? Desa Wisata Cimaja jadi salah satu destinasi wisata terbaik di Sukabumi karena suasananya mirip di Bali.
-
Bagaimana pemandangan di Desa Wisata Ciasihan? Mengutip Instagram Disparbud Jabar, Selasa (3/10), hal pertama yang bisa ditemui dan dirasakan saat menginjakan kaki di desa wisata Ciasihan adalah pemandangannya yang cantik dan berhawa sejuk.
-
Dimana lokasi Desa Wisata Gerabah Kasongan? Desa wisata gerabah di Kasongan berada di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
-
Apa yang dihasilkan oleh para pengrajin di Desa Wisata Gerabah Kasongan? Desa ini dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar di Indonesia, dengan ribuan pengrajin yang menghasilkan karya-karya seni keramik yang memukau.
-
Apa daya tarik utama Desa Wisata Cisaat? Menyaksikan kota Kabupaten Subang dari atas ketinggian menjadi daya tarik utama dari Desa Wisata Cisaat. Cara melihat keindahannya pun langsung dari atas ketinggian. Tapi tenang, bukan terbang bak superman, namun menggunakan fasilitas wisata paralayang yang didampingi oleh tim profesional Seluruh wilayah Subang, mulai dari kebun teh sampai bangunan perkotaan akan tampak jelas.
Di Desa Astana, peninggalan tokoh penyebar Islam masih bisa dapat dikunjungi seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Pakungwati yang merupakan keraton pertama di Cirebon.
Kemudian, terdapat sejumlah kuliner tradisional yang bisa dicicipi di lokasi ataupun dibawa pulang sebagai buah tangan.
Berziarah di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati
Desa Astana menjadi salah satu wisata religi dengan daya tarik kompleks makam Sunan Gunung Jati. Di waktu-waktu tertentu, tempat ini dipadati pengunjung untuk mendoakan dan berziarah.
Di sana juga terdapat deretan makam dari keturunan Sunan Gunung Jati yang juga sering didatangi. Tempatnya juga nyaman, karena sudah ditutupi atap dan diberi lantai keramik.
Sebagai ulama yang moderat, Sunan Gunung Jati merangkul seluruh agama dan budaya yang ada di Cirebon. Menariknya, di kompleks makam tersebut juga terdapat area untuk berziarah bagi kalangan nonmuslim yang ingin mengenang kepemimpinan salah satu dari 9 wali sanga itu.
- Dulunya Jadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam, Begini Filosofi Tata Kota Kawasan Kotagede di Masa Lampau
- Kaesang Diam-Diam Urus Surat Tak Pernah Dipidana di PN Jaksel, Untuk Apa?
- Melihat Kirab Belasan Pusaka Keraton Surakarta, Tujuh Kerbau Bule Pimpin Arak-arakan Diikuti Ribuan Abdi Dalem
- Lebih Dekat dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Ada Bangunan Siti Inggil yang Penuh Makna
Ada Masjid Berusia 500 Tahun
Di Astana, juga terdapat sebuah masjid unik dengan desain kuno. Mengutip Youtube Kemenparekraf, masjid ini bernama Dog Jumeneng dengan cat yang serba putih. Masjid juga dipenuhi piring kemarik peninggalan zaman penjajahan.
Menurut Novi Hermanto selaku DKM setempat, masjid saat ini sudah memasuki usia lebih dari 500 tahun. Kabarnya, pendiriannya juga tidak melalui proses konstruksi karena merupakan masjid tiban atau berdiri sendiri.
Selain itu, daya tarik masjid ini juga memiliki koleksi menarik berupa mushaf lawas peninggalan abad ke-19.
Kompleks Makam Syekh Datul Kahfi dan Keraton Pakungwati
Dalam penyebaran agama Islam di Cirebon, terdapat sosok penting lainnya yakni Syekh Datul Kahfi yang merupakan guru dari Sunan Gunung Jati. Syekh Datul Kahfi juga merupakan sosok pertama yang mengenalkan ajaran Islam di Cirebon.
Di Astana terdapat kompleks makamnya yang juga nyaman dikunjungi. Tempat ini juga selalu dipadati pengunjung, terutama menjelang hari raya besar Islam yakni Maulid Nabi.
Kemudian, di sana juga terdapat Keraton Pakungwati yang merupakan keraton pertama di Cirebon. Dahulu, tempat ini merupakan surau kecil sekaligus bangunan dengan tumpukan bata untuk pemerintahan. Pendirinya adalah Ki Somadullah, Haji Abdullah Iman atau Pangeran Walangsungsang.
Sosok ini masih keturunan langsung dari Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi yang menikahi Nyai Subang Larang. Pangeran Walangsungsang kemudian melakukan perjalanan spiritual ke Cirebon untuk mendirikan Keraton Pakungwati.
Mencicipi Kuliner Intip yang Melegenda di Astana
Selain melakukan wisata religi, di sana juga terdapat aneka poduk oleh-oleh salah satunya intip yang legendaris. Makanan ini terbuat dari beras yang dikeringkan dan digoreng mirip rangginang, namun diberi cairan gula merah manis.
Kemudian, ada juga kerupuk kulit dan gepit yang memiliki cita rasa asin gurih. Di tempat oleh-oleh sekitar juga tersedia berbagai kerajinan kayu dan pernak pernik khas budaya Cirebon.
Karena daya tariknya ini, pengunjung diketahui turut datang dari luar negeri.
Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023
Mengutip laman Pemprov Jabar, Desa Astana telah berhasil menembus peringkat 75 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Uno, Desa Astana berhasil mengalahkan sebanyak 4.573 desa dari seluruh wilayah Indonesia dengan potensi khasnya yakni destinasi religi dan sejarah.
“Desa-desa wisata religi ini akan kita persiapkan melalui travel pattern atau pola perjalanan wisata yang dilengkapi dengan beberapa produk wisata serta event-event berkelas dunia. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, serta peningkatan ekonomi,” kata Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.