Osteonekrosis adalah Penyakit Tulang Akibat Kekurangan Darah, Ketahui Penyebabnya
Osteonekrosis, yang juga disebut nekrosis avaskular (AVN) atau nekrosis aseptik, adalah matinya sel-sel tulang akibat penurunan aliran darah.
Tulang Anda terus berubah saat sistem kerangka membuat jaringan tulang baru untuk menggantikan jaringan tulang yang menua yang akhirnya rusak dan mati. Anggap ini sebagai sebuah siklus, di mana tubuh Anda membuat jaringan baru untuk menggantikan jaringan yang rusak dan mati.
Pola ini perlu dilakukan dengan benar agar tulang Anda tetap sehat dan kuat. Darah membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan tulang agar tetap sehat dan beregenerasi. Tanpa aliran darah, sistem kerangka Anda tidak dapat membuat jaringan tulang baru dengan cukup cepat. Tulang sekarat mulai runtuh dan akhirnya kolaps.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Kapan Tirta Gangga dibangun? Kompleks seluas satu hektare ini dibangun pada tahun 1946 oleh mendiang Raja Karangasem.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa itu taubat? Arti taubat kepada Allah SWT yaitu pulang kepada-Nya, kembali ke haribaan-Nya dan berdiri di depan pintu surga-Nya. Bisa dikatakan pula, taubat merupakan kembali dan menyerahkan diri kepada Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Osteonekrosis, yang juga disebut nekrosis avaskular (AVN) atau nekrosis aseptik, adalah matinya sel-sel tulang akibat penurunan aliran darah. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan melemahnya area tulang. Tulang yang kolaps ini, pada akhirnya, dapat menyebabkan artritis degeneratif (yang juga disebut osteoartritis) pada persendian di dekatnya, dan paling sering terjadi di area pinggul dan lutut.
Tanpa pengobatan, akhirnya ruang antar sendi bisa runtuh, dan tulang bisa kehilangan bentuknya yang mulus. Osteoarthritis pun dapat berkembang. Beberapa orang dengan osteonekrosis akan memerlukan operasi penggantian sendi.
Berikut akan kami jelaskan lebih lanjut tentang apa penyebab, gejala, dan cara mengobati kondisi osteonekrosis dilansir dari Healthline.
Gejala Osteonekrosis
Tulang pinggul adalah sendi yang paling sering terkena osteonekrosis. Osteonekrosis juga sering mempengaruhi lutut. Dalam kasus yang lebih jarang, osteonekrosis dapat mempengaruhi tulang di area:
- bahu
- pergelangan tangan
- pergelangan kaki
- tangan
- kaki
Pada tahap awal, osteonekrosis mungkin tidak menimbulkan gejala. Saat sel darah mati dan penyakit berkembang, gejala mungkin muncul dalam urutan berikut:
- nyeri ringan atau berat di dalam atau di sekitar sendi yang terkena
- sakit selangkangan yang menjalar hingga ke lutut
- rasa sakit yang terjadi saat meletakkan beban di pinggul atau lutut
- nyeri sendi yang cukup parah untuk membatasi gerakan
Nyeri dapat meningkat secara dramatis karena patahan kecil pada tulang, yang disebut fraktur mikro. Ini dapat menyebabkan tulang runtuh. Pada akhirnya, sendi dapat rusak dan berkembang menjadi radang sendi.
Waktu antara gejala pertama dan ketidakmampuan untuk menggerakkan sendi bervariasi. Secara umum, kondisi ini dapat berkisar dari beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun. Gejala dapat muncul secara bilateral, artinya dapat terjadi di kedua sisi tubuh.
Penyebab dan Faktor Risiko Osteonekrosis
Cedera yang memperlambat atau menghentikan aliran darah ke tulang adalah penyebab utama osteonekrosis. Risiko dan penyebab umum osteonekrosis lainnya adalah:
- minum alkohol
- merokok
- mengonsumsi kortikosteroid dosis tinggi dalam waktu lama, seperti prednison atau kortison, karena dapat meningkatkan zat lemak (lipid) dalam darah, yang dapat menyumbat arteri
- penyakit anak termasuk penyakit Legg-Calve Perthes
Tidak selalu jelas apa yang menyebabkan masalah dengan aliran darah ke tulang. Terkadang osteonekrosis juga mempengaruhi orang yang sehat. Ini mungkin muncul secara spontan, tanpa sebab. Osteonekrosis spontan di lutut, misalnya, disebut SPONK atau SONC.
Beberapa penyebab osteonekrosis yang kurang umum meliputi:
- penyakit dekompresi dan penyakit caisson, suatu kondisi yang disebabkan oleh pelepasan cepat nitrogen ke dalam darah
- konsumsi bifosfat, seperti zoledronate/zoledronic acid (Reclast, Zometa) atau pamidronate untuk mengobati kanker di tulang (Obat ini terkait dengan kejadian osteonekrosis yang jarang terjadi di rahang.)
- kemoterapi atau radiasi
- kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, atau keduanya
- penyakit Gaucher
- infeksi HIV
- lupus
- transplantasi organ, terutama transplantasi ginjal
- pankreatitis
- anemia sel sabit atau kelainan darah lainnya
Pria mengembangkan osteonekrosis lebih banyak daripada wanita kecuali penyebabnya adalah cedera atau lupus. Penyakit ini juga paling sering mempengaruhi orang yang berusia 30 hingga 60 tahun. Meskipun orang-orang dari segala usia dapat mengembangkan osteonekrosis.
Pengobatan untuk Osteonekrosis
Perawatan untuk osteonekrosis tergantung pada:
- umur
- penyebab osteonekrosis
- tulang mana yang rusak
- berapa banyak kerusakan yang ada
Perawatan biasanya berlangsung dan berubah seiring perkembangan penyakit — dari perawatan non-bedah untuk meredakan rasa sakit dalam jangka pendek, hingga perawatan bedah untuk perbaikan yang bertahan lama. Tujuan pengobatan adalah untuk:
- mengobati penyebab osteonekrosis
- mengurangi rasa sakit
- membantu Anda menggunakan sendi yang terkena
- menghentikan kerusakan lebih lanjut pada sendi dan mencegah keruntuhan
Perawatan dini: Seringkali, perawatan dimulai dengan obat penghilang rasa sakit dan dengan membatasi menahan beban (seperti berjalan) di area yang terkena. Mengutip dari rheumatology.org, jenis perawatan konservatif ini dapat bekerja dengan baik untuk pasien dengan osteonekrosis dini di area tulang yang kecil. Namun, itu tidak bekerja untuk mereka yang menderita osteonekrosis pinggul atau lutut. Sebaliknya, pasien ini mungkin memerlukan prosedur pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit dan mencoba mencegah tulang yang kolpas.
Pembedahan: Pasien yang osteonekrosisnya semakin parah mungkin memerlukan prosedur yang disebut dekompresi inti. Ini menghilangkan sepotong (inti) tulang dari daerah yang terkena, untuk mencoba meningkatkan aliran darah.
Kasus yang lebih lanjut mungkin memerlukan prosedur yang disebut osteotomi. Selama operasi ini, ahli bedah mengangkat tulang mati dan memposisikan kembali tulang yang tersisa sehingga tulang yang sehat menopang permukaan sendi yang menahan beban. Jika kolaps tulang pada sendi telah terjadi, pasien ini sering membutuhkan penggantian sendi total (artroplasti) pinggul atau lutut.
Pilihan operasi lain untuk kasus lanjut adalah pencangkokan tulang. Ini melibatkan pengambilan sepotong kecil tulang dari kaki yang sehat seseorang dan mencangkok (transplantasi) ke area tulang mati. Cangkok tulang meningkatkan aliran darah dan mendukung tulang di sekitarnya.
Pengobatan: Tidak ada terapi medis yang terbukti untuk osteonekrosis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengobatan bifosfonat jangka pendek dapat memperlambat, memperbaiki atau bahkan mencegah keruntuhan tulang di pinggul dan lutut.