Apa Itu Aneurisme Otak? Kenali Kondisinya dari Gejala Awal yang Khas di Mata
Kondisi aneurisma otak bisa menyebabkan munculnya gejala awal yang khas dan dapat ditandai dari kelopak mata.
Kondisi aneurisma otak bisa menyebabkan munculnya gejala awal yang khas dan dapat ditandai dari kelopak mata.
-
Apa itu aneurisma otak? Aneurisma otak adalah kondisi yang perlu mendapat perhatian serius, karena dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Penyakit ini ditandai dengan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah, yang berisiko mengalami ruptur atau pecah.
-
Kapan gejala aneurisma otak muncul? Gejala Aneurisma Otak Nyeri di sekitar mata: Ini bisa terjadi ketika aneurisma menekan struktur saraf di sekitar mata. Penderita mungkin merasakan sakit yang tajam, tekanan, atau rasa tidak nyaman di sekitar mata, yang bisa disertai dengan penglihatan kabur atau ganda.Mati rasa di salah satu sisi wajah: Kondisi ini muncul ketika aneurisma menekan saraf yang mengontrol sensasi di wajah. Ini bisa menyebabkan hilangnya sensasi atau mati rasa di satu sisi wajah, yang mungkin juga disertai dengan kelemahan otot wajah. Pusing dan sakit kepala: Aneurisma yang membesar dapat menyebabkan sakit kepala karena tekanan pada jaringan otak dan saraf. Pusing juga bisa terjadi, terutama jika aneurisma mempengaruhi aliran darah ke area tertentu di otak.Kesulitan berbicara: Jika aneurisma berada di dekat area otak yang mengontrol bahasa, penderita mungkin mengalami kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain.Gangguan keseimbangan: Aneurisma yang menekan pada bagian otak yang mengatur keseimbangan bisa menyebabkan penderita merasa tidak stabil atau vertigo. Sulit berkonsentrasi dan penurunan daya ingat: Tekanan dari aneurisma pada jaringan otak dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengingat informasi.Gangguan penglihatan: Ini termasuk penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan parsial, yang bisa terjadi jika aneurisma menekan pada saraf optik atau jalur visual di otak. Jika aneurisma pecah, kondisi ini menjadi darurat medis dan bisa menyebabkan gejala seperti:Sakit kepala parah yang tiba-tiba: Sering disebut sebagai 'sakit kepala petir', ini adalah sakit kepala yang sangat parah dan mendadak, sering kali digambarkan sebagai sakit kepala terburuk yang pernah dialami.Pandangan kabur atau penglihatan ganda: Ini terjadi ketika perdarahan dari aneurisma pecah menekan pada saraf optik atau jalur visual.Mual dan muntah: Ini adalah respons tubuh terhadap perdarahan di dalam otak. Lemah atau lumpuh di salah satu sisi tubuh atau tungkai: Kondisi ini terjadi ketika perdarahan mempengaruhi area otak yang mengontrol gerakan.Sulit berbicara: Mirip dengan kesulitan berbicara karena aneurisma yang belum pecah, tetapi biasanya lebih parah.Sulit berjalan: Ini bisa terjadi karena kelemahan, kebingungan, atau masalah keseimbangan. Kelopak mata turun (ptosis): Ini terjadi ketika saraf yang mengontrol otot kelopak mata terpengaruh.Kejang: Ini bisa terjadi jika perdarahan menyebabkan iritasi pada jaringan otak.Penurunan kesadaran: Ini bisa berkisar dari mengantuk hingga koma, tergantung pada tingkat dan lokasi perdarahan.
-
Bagaimana aneurisma otak terbentuk? Seiring berjalannya waktu, dinding arteri yang lemah akan menipis hingga menyerupai balon.
-
Bagaimana mendeteksi aneurisma otak? Mendeteksi aneurisma otak biasanya dilakukan melalui pencitraan medis seperti neuroimaging, yang dapat membantu dokter dalam melihat kondisi pembuluh darah otak dan menilai risiko pecah.
Apa Itu Aneurisme Otak? Kenali Kondisinya dari Gejala Awal yang Khas di Mata
Aneurisme otak adalah kondisi medis serius yang ditandai dengan pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak, menyerupai balon.
Meski sering kali tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap kritis, ada beberapa tanda awal yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah jatuhnya satu kelopak mata secara tiba-tiba atau bertahap. Fenomena ini sering kali tidak disertai gejala lain, membuatnya kerap diabaikan oleh penderitanya.
Menurut Dr. Muhammad Kusdiansah, Sp.BS, seorang dokter bedah saraf dari RS Pusat Otak Nasional (RS PON), gejala khas aneurisme otak adalah jatuhnya satu kelopak mata.
"Kelopak matanya jatuh sebelah, bisa terjadi pelan-pelan atau tiba-tiba, tanpa ada gejala yang menyertai," ujarnya beberapa waktu lalu. Kusdiansah menjelaskan bahwa banyak pasien datang dengan keluhan tidak dapat membuka satu kelopak mata tanpa mengetahui penyebabnya.
Ada dua mekanisme yang bisa menyebabkan kondisi ini. Pertama, aneurisme yang membesar dapat menekan saraf kelopak mata, sehingga mengganggu fungsinya. Kedua, rembesan darah dari aneurisme dapat mengiritasi saraf tersebut.
"Biasanya ada dua kemungkinan, yaitu aneurismanya membesar sehingga menekan saraf kelopak mata, atau rembes darahnya. Jadi darahnya sudah mulai rembes sehingga mengiritasi saraf kelopak mata," jelas Kusdiansah. Ketika gejala ini muncul, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Tanda-Tanda Aneurisme Otak Pecah
Pecahnya aneurisme otak merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Salah satu gejala yang paling parah adalah sakit kepala hebat yang dikenal dengan istilah "thunderclap headaches".
Kusdiansah menjelaskan, "Kalau sudah pecah, itu gejalanya dibilang thunderclap headaches. Jadi saking sakitnya itu bahkan sampai pingsan."
Pasien sering menggambarkan sakit kepala ini sebagai yang terburuk dalam hidup mereka, hingga bisa menyebabkan pingsan karena tak tertahankan.
"Begitu pecah, penderitanya mengalami rasa sakit yang begitu parah hingga bisa membuat mereka pingsan, kemudian bangun lagi dalam kesakitan, menangis, teriak, saking sakit sekali kepalanya," tambahnya.
Deteksi Dini dan Pencegahan
Kusdiansah menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah aneurisme pecah. Aneurisme yang pecah masuk ke dalam spektrum stroke pendarahan, yang disebut perdarahan subarachnoid.
"Stroke pendarahan itu bermacam-macam, dan aneurisme yang pecah itu masuk ke dalam spektrum stroke pendarahan," jelasnya. Untuk mencegah terjadinya aneurisme, penting untuk menjalani gaya hidup sehat, tidak merokok, dan mengontrol tekanan darah.
"Yang paling penting adalah mencegah jangan sampai terjadi aneurisme, dengan tidak merokok, gaya hidup sehat, dan jangan hipertensi," tambah Kusdiansah.
Penanganan aneurisme memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan medis, risiko aneurisme dapat diminimalkan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti jatuhnya satu kelopak mata, segeralah mencari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.