Pemkot Tangerang Berencana Bangun Pusat Penanganan Stunting, Begini Kata Wali Kota
Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya memutus mata rantai stunting di kalangan masyarakat. Demi memfokuskan penyelesaian masalah tersebut, pihak pemkot berencana membuat pusat penanganan stunting yang berlokasi di rumah sakit.
Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya memutus mata rantai stunting di kalangan masyarakat. Demi memfokuskan penyelesaian masalah tersebut, pihak pemkot berencana membuat pusat penanganan stunting yang berlokasi di rumah sakit.
Disampaikan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, penanganan yang terfokus di rumah sakit akan mempermudah pemantauan upaya pengentasan masalah stunting di wilayahnya.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kalau perlu kita buatkan pusat penanganan stunting, bisa di RSUD atau di Ar-Rahmah Sari Asih, tolong Dinkes dan Bappeda hal itu dikaji," kata Arief R Wismansyah, Rabu (29/5), dilansir dari ANTARA.
Orang Tua akan Diberikan Pendampingan
Ilustrasi pertumbuhan anak
©Shutterstock
Arief menilai, masalah kurang gizi kronis itu perlu penanganan khusus sehingga pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengkaji anggaran dalam penanganan stunting di Kota Tangerang.
"Anak-anak stunting itu kan tentunya pasti butuh perhatian dan penanganan khusus ya, karena itu perlu kita bantu, semua perlu kita kasih makan dengan gizi seimbang, makanya harus dikaji anggarannya," jelasnya.
Menurut Arief, upaya penanganan stunting perlu keterlibatan semua pihak. Itu sebabnya penanganan stunting di wilayahnya akan melibatkan pendampingan dari orang tua.
"Masalahnya kita tahu kok, masalahnya ada di pola asuh. Karena anak yang baru lahir itu kan polos, mereka dari lahir sampai balita sangat berharap kepada kemampuan orang tuanya. Jadi harus kita berikan pendampingan dan pelatihan agar tidak salah dalam memberikan gizi kepada anak," katanya.
Angka Stunting di Kota Tangerang Terus Turun
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang, angka stunting di wilayah ini terus menunjukkan penurunan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni, pada tahun 2018 angka stunting sebesar 19,1 persen, dan turun menjadi 15,3 persen pada tahun 2021.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka stunting Provinsi Banten sebesar 24,5 persen, bahkan juga lebih rendah dari angka nasional sebesar 24,4 persen.
“Namun, upaya percepatan penurunan stunting masih perlu terus dilakukan oleh Kota Tangerang, khususnya untuk mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dengan Rembuk Stunting kita menyatukan persepsi dan membangun komitmen bersama, untuk sama-sama bergerak menyelesaikan kasus kurang gizi kronis pada anak,” katanya.