Peninggalan Kerajaan Padjadjaran, Ini Kisah Makam Tua di Tengah Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor tak hanya menyimpan pesona akan tanaman-tanaman serta bunga-bunga indah yang tersimpan di sana. Di dalam kebun raya berusia dua abad itu ternyata juga terdapat sejumlah makam tua.
Kebun Raya Bogor tak hanya menyimpan pesona akan tanaman-tanaman serta bunga-bunga indah yang tersimpan di sana. Di dalam kebun raya berusia dua abad itu ternyata juga terdapat sejumlah makam tua.
Kompleks makam keramat itu berada sekitar 600 meter dari pintu utama I. Pada hari-hari biasa saja, cukup banyak pengunjung yang berziarah ke makam tua itu. Peziarah makin ramai saat akhir pekan tiba.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu siapa saja tokoh-tokoh yang dimakamkan di makam tua itu? Berikut ulasan selengkapnya:
Empat Makam
©Nu.or.id
Terdapat empat makam di area seluas kurang lebih 100 meter persegi itu. Empat makam itu adalah makam Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi, Mbah Jepra, Mbah Baul, dan Solendang Galuh Pangkuan.
Di antara makam-makam itu, makam Ratu Galuh memiliki sekatnya sendiri. Empat makam tersebut berada di bawah tanah yang membentuk lereng dan di bawah sebuah pohon besar yang dikelilingi pohon-pohon kecil. Kondisi ini membuat makam itu kondisinya sangat rindang.
Selain itu, permukaan area makam diletakkan batu-batu sungai berukuran sedang untuk melapisi tanah sehingga tidak becek ketika hujan.
Sejarah Penemuan Makam
©Nu.or.id
Keempat makam itu terawat baik. Dilansir dari Nu.or.id, keempat makam itu ditemukan pada tahun 1946. Ratu Galuh yang dimakamkan di sana merupakan istri dari Sribadiga Maharaja Prabu Siliwangi, raja dari Kerajaan Padjadjaran. Sementara itu Mbah Jepra dan Mbah Baul merupakan panglima dari Prabu Linggabuana.
Menurut kuncen makam itu, Pak Rohman, keberadaan makam itu menarik para pengunjung untuk datang ke sana. Bahkan turis mancanegara tertarik untuk mendatangi makam keramat itu.