Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai
Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Penyakit akibat membuang sampah sembarangan adalah ancaman nyata bagi kesehatan manusia.
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai
Penyakit yang ditimbulkan akibat perilaku ini bisa sangat serius, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa.
Sampah memang tidak hanya buruk bagi lingkungan. Apalagi dengan kebiasaan buruk yang masih dilakukan banyak orang dengan membuang sampah sembarangan. Kesehatan manusia pun menjadi ancaman.
Sampah yang dibuang sembarangan dapat menjadi sumber penyakit karena menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen. Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan apa saja penyakit akibat membuang sampah sembarangan yang perlu kita waspadai.
-
Kapan wabah penyakit pernapasan ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Di bagian mana penyakit rebah kecambah menyerang tanaman? Pembusukan pada leher akar tanaman yang baru tumbuh (sedang berkecambah), disebabkan oleh serangan jamur Phytium sp. dan Rhizoctonia solani. Akibatnya leher akar mengecil sehingga tak mampu lagi menopang batang tanaman. Batang menjadi busuk dan kering sehingga keadaan tanaman akan rebah.
-
Apa masalah yang sering dialami rambut berminyak? Masalah rambut berminyak sering kali membuat tampilan rambut tampak lepek dan tidak segar.
-
Apa penyebab utama dari sembelit? "Ketika tubuh kurang cairan, hal ini bisa membuat usus besar mengeluarkan banyak air sehingga tinja mengeras," jelas dr. Berookim.
-
Apa itu penyakit lambung? Penyakit lambung merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di masyarakat, memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan banyak individu.
-
Kapan penyakit tipes biasanya terjadi? Beberapa ciri tipes ringan pada orang dewasa berlangsung selama tiga hingga empat minggu, atau lebih. Intensitas gejala tipes ringan juga sangat bervariasi, seperti demam dan tubuh terasa lemas.
Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi virus yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan. Penyakit ini bisa menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh sampah yang mengandung virus. Gejala umumnya termasuk kelelahan, mual, sakit perut, dan kuning pada kulit atau mata. Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
Disentri
Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau parasit yang ditemukan di sampah dan dapat menyebar melalui kontak langsung atau makanan dan minuman yang terkontaminasi. Disentri bisa sangat menular dan jika tidak ditangani, dapat menyebabkan dehidrasi berat.
Salmonellosis
Salmonellosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Bakteri ini sering ditemukan di sampah dan dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan kram perut. Penyakit ini biasanya menyebar melalui makanan yang terkontaminasi dan dapat berisiko tinggi bagi anak-anak dan orang tua.
Keracunan Makanan Stafilokokus
Keracunan makanan ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus yang ada di sampah dan dapat berkembang biak pada makanan yang tidak disimpan dengan benar. Gejala termasuk mual, muntah, dan diare. Penting untuk memastikan makanan disimpan dan diolah dengan cara yang higienis untuk mencegah penyakit ini.
Infeksi Kulit
Sampah yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi kulit, seperti bisul atau impetigo. Bakteri atau parasit dari sampah dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan pada kulit. Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan adalah kunci untuk mencegah infeksi kulit ini.
Tetanus
Tetanus adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di tanah, debu, dan sampah. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, seperti goresan dari benda tajam yang terkontaminasi. Gejala tetanus termasuk kekakuan otot dan kesulitan menelan. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah tetanus.
Trakhoma
Trakhoma adalah infeksi mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan sekresi mata orang yang terinfeksi atau melalui lalat yang berkembang biak di sampah. Praktik kebersihan yang baik dan pengendalian lalat adalah penting untuk mencegah trakhoma.
Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang dapat berkembang biak di genangan air yang terkontaminasi sampah. Gejala termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam. Menghindari genangan air dan memastikan lingkungan bersih dari sampah adalah langkah penting dalam pencegahan demam berdarah.
Kolera
Kolera adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses dari orang yang terinfeksi. Kolera dapat menyebabkan diare parah dan dehidrasi. Akses ke air bersih dan sanitasi yang baik adalah kunci untuk mencegah kolera.
Amoebiasis
Amoebiasis disebabkan oleh parasit protozoa bernama Entamoeba histolytica. Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh kista amoeba. Gejala amoebiasis meliputi diare berdarah, kram perut, dan demam. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada usus dan hati. Pencegahan termasuk menjaga kebersihan tangan dan menghindari konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditemukan di air yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi. Gejala leptospirosis termasuk demam, sakit kepala, mual, dan nyeri otot. Pencegahan melibatkan menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi dan menjaga kebersihan lingkungan.
Bagaimana Cara Mengurangi Sampah?
Mengetahui cara mengurangi sampah plastik tidak hanya menjadi keharusan moral tapi juga kebutuhan mendesak untuk masa depan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi masalah sampah plastik:
- Menggunakan Produk Berulang: Investasilah pada produk berulang yang dirancang untuk digunakan lebih dari sekali. Contohnya, gunakan tas belanja kain, botol minum yang bisa diisi ulang, dan peralatan makan dari stainless steel. Gantilah plastik tas belanja dengan yang berbahan kanvas atau serat alami. Pilih botol minum dan wadah makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali. Langkah ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan tetapi juga menghemat uang dalam jangka panjang.
- Recycling dan Upcycling: Daur ulang (recycling) adalah proses mengolah sampah menjadi bahan baru. Upcycling adalah proses kreatif mengubah bahan yang tidak terpakai menjadi produk dengan nilai lebih tinggi. Mulailah memilah sampah plastik dan pastikan mereka bersih sebelum dibawa ke tempat daur ulang. Kamu juga bisa mengubah botol plastik bekas menjadi pot bunga atau organizer kecil.
- Penggunaan Alternatif dari Produk Plastik: Alternatif produk plastik semakin banyak dan mudah ditemukan. Gunakan peralatan makan yang terbuat dari bambu, sedotan dari stainless steel, dan tas dari kain ramah lingkungan. Penggunaan alternatif ini sangat efektif untuk mengurangi konsumsi plastik sehari-hari.
- Belanja Produk Lokal: Belanja produk lokal membantu peningkatan perekonomian daerah setempat dan mengurangi intensitas pengiriman barang ke luar kota yang menggunakan plastik atau wadah lain yang dapat menjadi sampah.
- Membawa Botol Minuman Pribadi: Membawa botol minuman pribadi mengurangi penggunaan gelas plastik atau botol sekali pakai. Dengan kebiasaan ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan.