Penyakit yang Tidak Boleh Makan Daging Sapi, Jangan Disepelekan
Kelompok orang yang tidak boleh makan daging sapi atau daging merah secara umum melibatkan beberapa kondisi kesehatan yang berbeda.
Daging sapi merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Namun, bagi beberapa orang, konsumsi daging sapi dapat menjadi masalah serius.
Berbagai kondisi kesehatan dapat membuat seseorang harus menghindari makan daging sapi untuk menjaga kesehatan mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa penyakit yang tidak boleh makan daging sapi dan bagaimana konsumsi daging sapi dapat mempengaruhi kondisi kesehatan tersebut.
-
Apa saja penyebab bau amis pada daging sapi? Jika proses pemotongan tidak steril, daging bisa terkontaminasi bakteri dan mikroorganisme yang menyebabkan bau tak sedap.
-
Apa saja dampak negatif dari konsumsi daging sapi dan kambing yang berlebihan? Namun, konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan masalah kesehatan, baik secara langsung seperti pusing dan mual maupun penyakit degeneratif yang sifatnya jangka panjang seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, dan asam urat.
-
Siapa yang perlu berhati-hati dalam mengonsumsi daging sapi? Cara aman bagi penderita kolesterol tinggi saat mengonsumsi daging tentu perlu diperhatikan.
-
Apa efek samping yang sering dikaitkan dengan konsumsi daging berlebihan? Konsumsi daging yang tinggi sering kali dikaitkan dengan sembelit karena rendahnya kandungan serat dalam daging, yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pencernaan.
-
Mengapa penderita kolesterol tinggi disarankan untuk tidak makan daging sapi secara berlebihan? Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi disarankan menghindari makan daging karena bisa memicu lonjakan kolesterol.
-
Mengapa daging kambing dan sapi tidak dianjurkan untuk dimasak bersama? Kombinasi daging kambing dan sapi dalam satu hidangan bisa menimbulkan potensi keracunan.
Penyakit yang Tidak Boleh Makan Daging Sapi
1. Kolesterol Tinggi
Orang dengan kolesterol tinggi sebaiknya tidak mengonsumsi daging sapi secara teratur. Daging sapi termasuk dalam kelompok daging merah yang kaya akan lemak, terutama lemak jenuh. Konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Ahli gizi Roxanna Ehsani menyarankan bahwa orang dengan kolesterol tinggi harus menghindari konsumsi daging merah setiap hari karena ini tidak akan membantu menurunkan kadar kolesterol, melainkan akan meningkatkan nilai buruknya lebih banyak lagi.
2. Sindrom Alpha-gal
Sindrom Alpha-gal adalah reaksi alergi yang terjadi terhadap protein tertentu yang ditemukan pada daging sapi dan beberapa hewan lain. Orang dengan sindrom ini tidak boleh makan daging sapi karena dapat menyebabkan reaksi alergi yang berat, termasuk gejala seperti gatal-gatal, bengkak, dan bahkan anafilaksis. Reaksi ini disebabkan oleh imun sistem yang salah mengenali protein tersebut sebagai bahan asing dan menyerangnya.
3. Penyakit Jantung
Orang yang memiliki penyakit jantung sebaiknya menghindari konsumsi daging sapi secara berlebihan. Daging sapi kaya akan lemak jenuh yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, sehingga memperburuk kondisi penyakit jantung. Konsumsi daging merah yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, orang dengan penyakit jantung harus membatasi asupan daging merah dan memilih makanan yang lebih seimbang dan rendah lemak.
4. Penyakit Ginjal Lanjut
Orang dengan penyakit ginjal lanjut sebaiknya tidak mengonsumsi daging sapi, terutama daging merah. Diet tinggi lemak, seperti yang terkandung dalam daging merah, dapat memperburuk kondisi ginjal lanjut. Hal ini karena ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan lemak dan kolesterol dari darah, yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih cepat.
5. Riwayat Keluarga Pengidap Kanker Tertentu
Orang dengan riwayat keluarga pengidap kanker tertentu, seperti kanker kolon, sebaiknya menghindari konsumsi daging sapi. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker kolon. Daging merah mengandung senyawa kimia yang dapat mempengaruhi DNA dalam sel tubuh dan memicu perubahan genetik yang berpotensi mengakibatkan kanker. Oleh karena itu, mengurangi atau menghindari konsumsi daging merah dapat membantu mencegah kanker kolon.
- Jangan Dianggap Remeh, ini Dampak Buruk Sering Sarapan Makanan Pedas Setiap Hari
- Dampak Kebanyakan Konsumsi Makanan Pedas, dari Sebabkan Diare hingga Buat Sakit Kepala
- Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Sapi dapat Menyebabkan Kanker karena Pengolahannya, Ini Penjelasannya
- Mendadak Pusing Setelah Makan Daging Kambing? Begini Cara Mengatasinya Cukup Pakai Bumbu Dapur
6. Thalasemia
Pengidap thalasemia dilarang untuk mengonsumsi daging sapi karena daging sapi mengandung zat besi yang mudah diserap tubuh. Zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah dan memperburuk kondisi thalasemia. Oleh karena itu, pengidap thalasemia harus menghindari makanan yang tinggi kandungan besi seperti daging sapi.
Kandungan Nutrisi dalam Daging Sapi
Meski beberapa orang diminta untuk menghindari daging sapi, namun orang yang tidak memiliki pantangan sebaiknya mengonsumsi makanan ini karena nutrisinya yang bervariasi.
Daging sapi sebagian besar terdiri dari protein dan lemak dalam jumlah yang bervariasi. Berikut adalah fakta nutrisi untuk daging sapi panggang giling dengan porsi 3,5 ons (100 gram) dengan kandungan lemak 10%:
- Kalori: 217
- Air: 61%
- Protein: 26,1 gram
- Karbohidrat: 0 gram
- Gula: 0 gram
- Serat: 0 gram
- Lemak: 11,8 gram
Kandungan protein daging sapi tanpa lemak yang sudah dimasak berkisar antara 22–26%. Protein hewani ini biasanya berkualitas tinggi, mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh Anda.
Daging adalah salah satu sumber protein makanan terlengkap, profil asam aminonya hampir identik dengan otot kita. Karena alasan ini, mengonsumsi daging bisa sangat bermanfaat setelah operasi dan bagi atlet yang sedang dalam masa pemulihan. Jika dikombinasikan dengan latihan kekuatan, hal ini juga membantu menjaga dan membangun massa otot.
Manfaat Daging Sapi
Daging sapi merupakan sumber nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan manusia. Jika Anda tidak mengidap suatu penyakit atau kondisi yang melarang konsumsi daging sapi, maka makanan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
- Sumber Energi dan Protein
Daging sapi kaya akan kalori dan protein yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai aktivitas. Protein esensial dalam daging sapi membantu pembentukan sel-sel tubuh, menjaga kesehatan otot, dan mendukung proses tumbuh kembang.
- Menguatkan Tulang dan Gigi
Daging sapi mengandung fosfor dan kalsium yang penting untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang. Kedua nutrisi ini membantu tumbuh kembang tulang dan gigi.
- Meningkatkan Massa Otot
Daging sapi kaya akan asam amino esensial yang membantu memperbesar massa otot dan memperbaiki sel-sel otot yang rusak. Hal ini sangat bermanfaat bagi atlet dan orang yang ingin meningkatkan kekuatan fisik.
- Menyehatkan Kulit, Rambut, dan Kuku
Daging sapi mengandung vitamin B dan vitamin E yang membantu menyehatkan kulit dan rambut. Zinc dalam daging sapi juga membantu menjaga kesehatan kuku.
- Menjaga Berat Badan
Daging sapi dapat membantu menjaga berat badan jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat. Lebih dari itu, daging sapi mengandung lemak yang seimbang yang dapat membantu menjaga berat badan dan mempertahankan energi tubuh.
- Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Daging sapi mengandung asam lemak DHA dan lipid yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan kardiovaskular lainnya. Vitamin B12 dalam daging sapi juga membantu mengurangi resiko penyakit jantung.