Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Air Bendungan Barugbug di Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tampak memprihatinkan. Kondisinya hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap karena tercemar.
Padahal, bendungan ini menjadi tumpuan utama masyarakat di Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, warga menggunakan air ini untuk keperluan mandi, mencuci, memasak nasi, bahkan minum.
-
Apa benda peninggalan dari Kerajaan Tarumanagara yang ada di Karawang? Salah Satu Peninggalan Tarumanagara Adalah Percandian Batujaya di Karawang.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Di mana saja kawasan Segitiga Terumbu Karang berada? Kawasan ini mencakup perairan di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste, dan merupakan rumah bagi lebih dari 600 spesies karang pembentuk terumbu serta berbagai spesies ikan dan organisme laut lainnya.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
“Ya kecewa, airnya jadi bau seperti ini,” kata seorang warga bernama Cicih, mengutip Youtube Liputan6, Rabu (4/9).
Diduga dari Pabrik di Subang dan Purwakarta
Cicih bersama warga lain menduga bahwa cemaran air berwarna hitam pekat itu berasal dari sebuah pabrik kertas di Kabupaten Subang.
Air buangan dari pabrik tersebut diduga dialirkan ke sungai yang bermuara ke Bendungan Barugbug. Lambat laun, limbah membuat warna air berubah dan kondisinya tak layak dimanfaatkan.
“Ini airnya dari Subang, pabrik kertas yang bahannya dari bambu itu,” terang Cicih.
Air Dimanfaatkan Banyak Warga
Akibat pencemaran, aktivitas rumah tangga seperti mencuci, mandi, dan memasak tidak bisa lagi dilakukan.
- Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum
- Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
- Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
- Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Warga tak berani menggunakannya air karena khawatir berpengaruh terhadap kesehatan.
“Pencemaran ini sudah berbulan-bulan, ini baunya nyengat sekali sampai ke hidung, jadi tidak bisa dipakai nyuci beras, nyuci, mandi,” kata dia.
Dijadikan Sumber Pengairan Pertanian
Selain kebutuhan warga, air juga digunakan penuh untuk kebutuhan pertanian di sawah. Jika dipaksakan menggunakan air tercemar, dampak buruk terhadap hasil panen bisa terjadi.
Salah seorang petani menyebut bahwa sawahnya kini rentan mati, lantaran sumber air untuk perawatan berwarna hitam dan berbau.
“Kalau ke padi bikin panennya tidak sehat, akhirnya terpaksa beli, apalagi sekarang tidak ada air (kemarau),” kata seorang petani di Situdam, Hasan.
Warga Berharap ada Tindakan dari Pemerintah
Cicih, Hasan dan warga Jatisari lainnya berharap agar Pemerintah Kabupaten Karawang bertindak dan mengatasi permasalahan pencemaran ini. Sebab, kejadian limbah dari pabrik sudah berlangsung lama dan belum ada tanda-tanda berhenti.
Warga juga sebelumnya sudah melakukan protes, namun belum ada tindakan lanjutan untuk mengatasi pencemaran.