Sampai Umur Berapa Bayi Dijemur? Begini Penjelasan yang Ibu Wajib Tahu
Salah satu cara mendapatkan vitamin D bagi bayi adalah dengan menjemur di bawah sinar matahari. Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukannya.
Sampai umur berapa bayi dijemur adalah pertanyaan yang terkadang membuat para ibu bingung.
Sampai Umur Berapa Bayi Dijemur? Begini Penjelasan yang Ibu Wajib Tahu
Namun banyak yang bertanya-tanya, sampai umur berapa bayi dijemur? Artikel ini akan menjawab rasa penasaran tersebut sekaligus memberikan tips-tips tentang cara menjemur bayi yang aman.
Usia untuk Menjemur Bayi
Secara umum, tidak ada batasan usia yang ketat mengenai sampai kapan bayi boleh dijemur. Namun, praktik menjemur bayi biasanya dimulai sejak bayi baru lahir, terutama untuk bayi yang mengalami penyakit kuning.
-
Bagaimana cara menambah berat badan bayi secara mudah dan aman? Sejumlah cara bisa dilakukan secara sederhana untuk mengatasi masalah berat badan bayi yang terlalu rendah ini.
-
Bagaimana cara menidurkan bayi dengan lebih mudah dan nyaman? Dalam artikel ini, kami akan membagikan beberapa tips menidurkan bayi secara efektif dengan lebih mudah dan nyaman. Simak selengkapnya.
-
Bagaimana cara memandikan bayi yang baru lahir? Pada bayi yang baru lahir, memandikan bayi perlu dilakukan dengan menyeka tubuhnya menggunakan lap atau handuk basah.
-
Bagaimana cara mencegah jamur di mulut bayi? Pastikan untuk menjaga kebersihan botol susu, dot, dan peralatan makan bayi. Cuci peralatan tersebut dengan air panas dan deterjen, dan pastikan mereka benar-benar kering sebelum digunakan.
-
Bagaimana cara mengejan yang benar saat melahirkan? Mengejan yang benar seperti saat ingin BAB, karena ada saraf di bawah yang terlibat dalam proses persalinan.
-
Bagaimana cara mengeringkan bulu anak kucing yang baru tercebur? Jangan tunggu sampai kering sendiri, segera keringkan bulu anak kucing yang baru tercebur.Gunakan handuk untuk mengeringkan bulu anak kucing.
Rekomendasi umum adalah menjemur bayi yang baru lahir selama satu minggu pertama kehidupannya, dan setelah itu, menjemur tetap bisa dilakukan untuk kesehatan bayi secara keseluruhan.
Cara Menjemur Bayi yang Aman
Untuk menjemur bayi, waktu idealnya adalah di bawah jam 10 pagi. Jadi, Anda bisa menjemur buah hati Anda antara pukul 07.00 hingga 09.00. Pada waktu ini, sinar matahari lebih lembut dan kaya akan vitamin D. Namun, jika Anda terlewat di rentang waktu tersebut, Anda bisa menunggu dan menjemur bayi setelah pukul 16.00, ketika intensitas sinar UV lebih rendah dan aman bagi kulit bayi.
Hindari juga menjemur bayi antara pukul 10.00 hingga 16.00, karena sinar matahari pada waktu tersebut dapat berbahaya bagi kulit sensitif bayi.
Lama waktu menjemur bayi juga harus diperhatikan. Tergantung pada warna kulitnya, bayi yang berkulit putih dianjurkan untuk berjemur selama 30 menit per minggu. Sementara bayi yang memiliki kulit sedang hingga gelap dianjurkan untuk berjemur selama 3 sampai 5 jam per minggu.
Ingat, bahwa durasi tersebut dilakukan dalam waktu 1 minggu. Jadi bukan berarti sekali dijemur langsung 30 menit atau harus dijemur setiap hari. Yang perlu diperhatikan lagi adalah jangan menjemur bayi dengan keadaan telanjang di bawah sinar matahari. Hal ini karena kulit bayi yang baru lahir sangat sensitif.
Berikut tips menjemur bayi yang bisa Anda coba:
- Tempat yang Tepat: Pilih tempat yang aman dan nyaman, seperti di teras yang teduh atau dekat jendela. Hindari menjemur di bawah sinar matahari langsung, terutama untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan.
- Pakaian yang Sesuai: Kenakan pakaian yang ringan dan longgar, seperti baju dan celana lengan panjang. Hindari pakaian yang terlalu tipis atau menerawang. Pastikan bayi tetap terlindungi dengan topi berpinggiran lebar untuk melindungi kepala, telinga, dan leher dari sinar matahari.
- Gunakan Tabir Surya: Jika bayi berusia lebih dari 6 bulan, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 pada area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah dan tangan, 15-20 menit sebelum menjemur.
- Perhatikan Kesehatan Bayi: Selalu dampingi bayi saat berjemur. Jika bayi mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, seperti rewel atau berkeringat berlebihan, segera bawa mereka ke dalam ruangan untuk mendinginkan tubuh.
- Hindari Paparan Langsung: Untuk bayi yang lebih muda, menjemur dari dalam ruangan dengan sinar matahari yang masuk melalui jendela bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
Manfaat Menjemur Bayi
Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi merupakan praktik yang umum dilakukan oleh orang tua, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Aktivitas ini tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan bagi bayi. Berikut adalah penjelasan tentang manfaat menjemur bayi.
1. Mencegah dan Mengurangi Penyakit Kuning
Salah satu manfaat utama dari menjemur bayi adalah kemampuannya untuk mencegah dan mengurangi penyakit kuning. Penyakit kuning terjadi akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang sering dialami oleh bayi baru lahir. Sinar matahari mengandung spektrum cahaya yang dapat membantu mengurai bilirubin, sehingga kadar bilirubin dalam darah dapat menurun. Paparan sinar matahari pagi yang kaya akan cahaya biru sangat efektif dalam proses ini, dan biasanya disarankan untuk menjemur bayi selama 10 hingga 15 menit setiap hari.
Menjemur bayi juga berfungsi untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh. Sinar matahari membantu mengubah provitamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D yang aktif. Vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, serta membantu penyerapan kalsium. Dengan demikian, menjemur bayi secara rutin dapat berkontribusi pada pembentukan tulang dan gigi yang kuat.
3. Memberikan Paparan Udara Segar
Salah satu keuntungan menjemur bayi di luar rumah adalah paparan udara segar. Udara di luar umumnya lebih bersih dan memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam ruangan. Paparan udara segar ini penting untuk kesehatan pernapasan bayi, membantu mereka bernapas lebih baik dan mendapatkan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mereka.
Paparan sinar matahari memberikan kehangatan yang nyaman bagi bayi. Ini sangat penting, terutama untuk bayi yang baru lahir yang mungkin rentan terhadap hipotermia. Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi membantu menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil, sehingga mereka merasa nyaman dan aman.
5. Melatih Kulit Bayi untuk Menerima Rangsangan
Kulit bayi memiliki banyak reseptor yang dapat merespons suhu dan sinar matahari. Dengan menjemur bayi, mereka akan terbiasa dengan rangsangan dari sinar matahari. Ini membantu kulit mereka beradaptasi dan mengembangkan toleransi terhadap berbagai suhu, yang merupakan bagian penting dari perkembangan sensorik mereka.
Paparan sinar matahari juga berkontribusi pada produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Dengan tidur yang lebih nyenyak, bayi akan lebih segar dan energik saat bangun. Tidur yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.