Sejarah 15 Oktober 1844: Kelahiran Filsuf Jerman Friedrich Nietzsche di Prussia
Nietzsche tampak telah “ditakdirkan” menjadi filsuf penutup abad ke-19, yang ditandai dengan tahun meninggalnya yang persis terjadi pada tahun 1900. Dari berbagai kajian terhadap pemikiran Nietzsche, yang paling banyak dibahas adalah tentang ateisme, yang berdasarkan pernyataannya bahwa “Tuhan telah mati”.
Memasuki millenium baru, abad ke-21, pemikiran filsafat Barat kontemporer telah berkembang dengan sangat pesat dan beragam. Munculnya berbagai aliran dalam filsafat di Barat abad ke-20 dan 21 sangat dipengaruhi oleh pemikiran filsafat sebelumnya, terutama abad ke-19.
Salah seorang filsuf abad ke-19 yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran filsafat abad ke-20 adalah G.W.F. Nietzsche yang lahir pada 15 Oktober 1844 dan meninggal pada 25 Agustus 1900, empat bulan sebelum masuknya abad ke-20.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Ken Ken beralih profesi? Setelah menghilang dari dunia hiburan selama 18 tahun, ia menemukan panggilan barunya sebagai seorang petani.
-
Bagaimana cara mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Mengamalkan dzikir “Ya Jabbar” adalah sebuah praktik spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan menggunakan salah satu dari Asmaul Husna, yaitu “Al Jabbar” yang berarti “Yang Maha Perkasa”.
-
Bagaimana cara mengamalkan Ya Jabbar Ya Qahhar agar mendapatkan manfaat yang maksimal? Cara mengamalkan Ya Jabbar Ya Qahhar selanjutnya dengan mengetahui waktu yang tepat. Dzikir dapat diamalkan pada waktu-waktu tertentu, terutama di pagi hari setelah sholat Subuh dan di sore hari sebelum Maghrib. Namun, tidak ada batasan waktu yang ketat, dan Anda dapat mengamalkannya kapan saja Anda merasa perlu.
-
Siapa saja yang dapat mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Cara mengamalkan Ya Jabbar ini perlu diketahui umat muslim.
Nietzcshe terkenal sebagai filsuf yang menyuarakan kebebasan dalam berpikir. Atas nama kebebasan berpikir itu, Nietzsche telah “memproklamasikan” bahwa Tuhan telah mati (Gott is tot). Pemikiran Nietzsche menggoyang dan mendongkel filsafat Barat yang telah mapan, dogma teologi Kristen, serta kebudayaan Barat.
Nietzsche tampak telah “ditakdirkan” menjadi filsuf penutup abad ke-19, yang ditandai dengan tahun meninggalnya yang persis terjadi pada tahun 1900. Dari berbagai kajian terhadap pemikiran Nietzsche, yang paling banyak dibahas adalah tentang ateisme, yang berdasarkan pernyataannya bahwa “Tuhan telah mati”.
Berikut sejarah 15 Oktober 1844, kelahiran Filsuf Jerman Friedrich Nietzsche di Saxony Prussia yang telah dirangkum merdeka.com melalui Media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya pada Sabtu, (15/10/2022).
Biografi Singkat Friedrich Nietzsche
Nietzsche lahir pada 15 Oktober 1844 di Roecken, Jerman. Orangtuanya adalah Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849), seorang pastor Lutheran yang keras dan istrinya Franziska, nama gadisnya Oehler (1826-1897). Ia diberi nama untuk menghormati kaisar Prusia, Friedrich Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama.
Sebagai remaja, Nietzsche memiliki kemampuan istimewa. Ia seorang pembelajar bahasa yang berbakat dan juga seorang musisi yang terampil memainkan berbagai alat musik. Sebagai pelajar, Nietzsche kehilangan keyakinannya terhadap agama Kristen sejak usia yang masih sangat muda.
Sebagai akibatnya, Nietzsche meninggalkan pelajaran teologi untuk kemudian lebih menekuni kebudayaan klasik. Pada usia 25 tahun, yaitu tahun 1869, Nietzsche diangkat sebagai profesor filologi klasik di Universitas Basel.
Saat itu Nietzsche menjadi dosen di Universitas Basel karena rekomendasi dosennya terdahulu saat belajar di Leizpig. Sebulan kemudian, Nietzsche mendapatkan gelar doktor dari Leizpig tanpa ujian dan formalitas apa pun.
Sebuah karya yang meyakinkan diri Ritscl atas Nietzsche adalah De Theognide Megarensis (Silsilah Para Dewa Megara). Nietzsche adalah mahasiswa paling maju untuk ukuran anak-anak muda seumurnya yang perah ia ajar. Di Basel, Nietzsche ditunjuk sebagai pengajar filologi klasik di Basel, dan menjadi pengajar kajian Yunani di sekolah menengah milik universitas yang sama sejak 13 Februari 1869.
Pada masa-masa kariernya yang cukup gemilang dirasakan oleh Nietzsche, ada saat dimana ia harus sering cuti dan beristirahat demi kesembuhan penyakitnya. Misalnya saja, pada 1870 ia jatuh sakit karena serangan desentri dan difteri.
Pada tahun 1870 ini ia hanya mengajar selama satu bulan, dan waktu yang lainnya ia gunakan untuk berobat ke berbagai daerah. Sakit mata dan kepala mulai ia rasakan yakni sejak tahun 1875 dan kambuhnya yang paling parah ia alami pada 1879 dan mengharuskannya beristirahat mengajar.
Pada 2 Mei 1879, Nietzsche mengajukan petisi untuk dibebaskan dari tugas mengajar di universitasnya: tanggal 14 Juni ia memperoleh pensiun. Nietzsche meninggal pada penghujung abad ke-19, 25 Agustus 1900, setelah dirawat oleh adiknya. Ia dimakamkan di makam keluarga di Roecken, Jerman.
Karya-Karya Friedrich Nietzsche
Perjalanan hidup Nietzsche sebagai filsuf mengalami perkembangan yang sangat menentukan ketika ia membaca buku Arthur Schopenhauer, The World as Will and Idea (1818).
Buku tersebut selain menginspirasi pemikiran filosofisnya, sekaligus juga meneguhkan ateismenya. Selain Schopenhauer, pemikir yang memengaruhi filsafat Nietzsche adalah Richard Wagner. Hal ini terlihat dari persembahan Nietzsche terhadap Wagner atas bukunya The Bird of Tragedy (1872). Adapun karya-karya Nietszche antara
lain, yaitu:
- Die Geburt Der Tragödie (Kelahiran Tragedi) - 1872.
- Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan NonKontemporer) - 1873-1876.
- Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, Terlalu Manusiawi) - 1878-1880.
- Morgenröthe (Merahnya Pagi) - 1881.
- Die Fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang Gembira) -1882.
- Also Sprach Zarathustra (Maka Berbicaralah Zarathustra) - 1883-1885.
- Jenseits Von Gut Und Böse (Melampaui Kebajikan dan Kejahatan) – 1886.
- Zur Genealogie Der Moral (Mengenai Silsilah Moral) – 1887.
- Der Fall Wagner (Perihal Wagner) – 1888.
- Götzen-Dämmerung (Menutupi Berhala) – 1889.
- Der Antichrist (Sang Antikristus) – 1889.
- Ecce Homo (Lihat Sang Manusia) – 1889.