Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus 1961, Ketahui Arti Lambang dan Gerakannya
Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden Powell yang merupakan seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden Powell yang merupakan seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan dari serangan tentara Boer.
Pada saat itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota.
-
Apa isi ramalan Jayabaya tentang masa depan Nusantara? Jayabaya meramal Nusantara akan mengalami masa penuh bencana. Gunung-gunung meletus, bumi berguncang, laut dan sungai meluap. Ini akan menjadi masa penuh penderitaan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana warugan lemah tercatat dalam sejarah? Dalam catatan sejarah, naskah itu sudah ada sejak 1846 dan dikenalkan oleh Bupati Bandung, Wiranatakusumah IV kepada Masyarakat Batavia. Namun diduga pembuatannya sebelum runtuhnya Kerajaan Padjajaran, sekitar tahun 1400-an masehi.
Mere mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting, seperti misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan.
Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Dimana lencana tersebut di kemudian hari digunakan sebagai logo dari Gerakan Pramuka Internasional.
Di Indonesia gerakan kepramukaan secara resmi dikenalkan kepada masyarakat pada 14 Agustus 1961. Bukan saja di Ibu Kota Jakarta, tetapi juga di tempat-tempat penting lainnya di Indoensia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Selanjutnya, tanggal 14 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai hari pramuka. Berikut sejarah hari pramuka yang telah dirangkum merdeka.com melalui pramuka.lk.ipb.ac.id dan berbagai sumber lainnya pada Minggu, (14/08/2022).
Sejarah Hari Pramuka
Pengertian pramuka adalah kepanjangan dari praja muda karana yang artinya sekumpulan anak muda yang memiliki karya atau sedang berkarya. Maka pantas jika kemudian pramuka dianggap sebagai penerus bangsa yang memiliki karya dan kemajuan dalam berpikir, disiplin dan mampu mengatasi masalah.
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpuk di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepemanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentuka satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia. Kongres yang dimaksud dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.
Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada tahun 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena sebuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948, waktu diadakan api ungun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri.
Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI) Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia).
Kedua federasi tersebut pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Badel Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10, menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunana, pasar Minggu pada 10-20 Agustus 1955.
Seiring berjalannya waktu kegiatan kepramukaan semakin membaik, gerakan ini benar-benar resmi dikenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia pada 14 Agustus 1961. Seketika tanggal tersebut diperingati sebagai hari Pramuka.
Arti Lambang dan Gerakannya
Kepramukaan pada hakekatnya merupakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggunjawab orang dewasa.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hizbul Waton dan lain-lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut Gerakan Pramuka.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pleatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
- Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
- Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
- Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Arti Lambang Pramuka
Selanjutnya, lambang gerakan pramuka adalah tunas kelapa. Lambang ini biasanya digunakan dalam bendera pramuka dan pakaian seragam. Walaupun terlihat simpel namun lambang tersebut memiliki arti khusus yang inspiratif.
Lambang Pramuka dibuat oleh Soernardjo Atmodipoerwo yang pada saat itu menjabat sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga sekaligus tokoh pramuka. Adapun berikut ini merupakan arti lambang pramuka yaitu:
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal
Makna nyiur atau buah kelapa sedang tumbuh secara istilah memiliki arti cikal bakal' di Indonesia, yang berarti penduduk asli pertama Indonesia yang menurunkan generasi baru.
2. Buah kelapa dapat bertahan lama dalam berbagai keadaan
Lambang buah kelapa dapat bertahan lama dalam kondisi apa pun. Hal ini mengkiaskan bahwa anggota Pramuka adalah sosok dari seorang yang rokhaniah dan memiliki jasmaniah yang kuat, ulet, sehat serta memiliki tekad yang besar dalam menghadapi segala rintangan dan menghadang dalam kehidupannya dan siap menempuh berbagai macam ujian agar dapat mengabdi untuk tanah air tercinta serta bangsa Indonesia.
3. Buah kelapa bisa tumbuh di mana saja
Hal ini menandakan bahwa besarnya daya serta upaya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya (kemampuan beradaptasi). Jadi, melambangkan setiap anggota Pramuka dapat beradaptasi dalam masyarakat di mana pun dan kapan pun dia berada serta dalam situasi apa pun.
4. Buah kelapa tumbuh menjulang lurus ke atas dan tinggi
Pohon kelapa merupakan satu di antara pohon tertinggi yang ada di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, lambang gerakan Pramuka adalah tunas kelapa berarti bahwa setiap anggota Pramuka memiliki cita-cita yang lurus dan tinggi, yaitu cita-cita yang mulia dan jujur serta ia dapat tetap berdiri tegak dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh apa pun.
5. Akar kelapa tumbuh ke dalam tanah dan kuat
Lambang gerakan Pramuka adalah tunas kelapa ini memiliki arti bahwa tekad dan keyakinan setiap anggota Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan yang benar, baik, kuat dan nyata, merupakan tekad dan keyakinan yang digunakan olehnya untuk memperkuat dirinya agar dapat mencapai cita-citanya.
6. Pohon kelapa adalah pohon yang serbaguna
Pohon Kelapa merupakan pohon yang serbaguna dari ujung atas sampai bagian akarnya. Berdasarkan hal tersebut, lambang gerakan Pramuka adalah tunas kelama memiliki arti atau makna bahwa setiap anggota Pramuka merupakan seseorang yang dapat berguna dan mau membaktikan dirinya untuk kepentingan tanah air, agama, bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.