Kisah Sukses Wanita Asal Tangerang, Dulu Jualan Keliling Kini Punya 3 Toko
Omzet ratusan juta menjadi pemasukan tetap dari Novisa Fajarini, perempuan 32 tahun asal Kota Tangerang yang sukses berbisnis sprei hingga memiliki tiga cabang. Sebelumnya, ia mengawali usaha tersebut dengan berjualan keliling.
Omzet ratusan juta menjadi pemasukan tetap dari Novisa Fajarini, perempuan 32 tahun asal Kota Tangerang yang sukses berbisnis sprei hingga memiliki tiga cabang. Sebelumnya ia mengawali usaha tersebut dengan berjualan keliling dan penuh tantangan.
Kesuksesannya memang tidak dibangun dengan instan. Kegigihan dan tekad yang kuat menjadi pelecut Novisa untuk terus fokus di penjualan sprei. Ia juga memperhatikan detail serta kualitas dari produk agar bisa menjaring banyak konsumen untuk membeli produknya.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
Kini, ratusan paket sprei telah mampu ia jual hingga ke luar kota karena tingginya permintaan pembelian. Berikut kisah suksesnya.
Memulai dari Bawah
Sempat Berjualan Keliling, Perempuan Asal Tangerang Ini Sukses Dirikan 3 Toko Sprei ©2023 Dokumentasi Pemkot Tangerang/ Merdeka.com
Novisa menceritakan bahwa usaha berjualan sprei milikinya benar-benar dari bawah. Awalnya, ia hanya menjual beberapa item yang ia bawa dengan berkeliling, atau biasa menamai dirinya penjual sprei kresek.
Ia berkeliling dan menawarkan ke banyak kumpulan ibu-ibu, rumah ke rumah sampai berjualan di pinggir jalan ia lakoni. Bahkan ia juga pernah menggelar lapak di salah satu rumah makan yang banyak didatangi orang sebagai salah satu upayanya.
"Di situ saya merintis dengan perlahan, sampai jualan di pinggir jalan, pokoknya di mana saja ada keramaian di situ saya jualan. Sekitar lima bulan berjalan, saya coba izin ke salah satu rumah makan yang ramai di Cilegon, untuk pasang meja untuk berjualan seprei saya. karena saat itu saya sedang tinggal di rumah mertua di Cilegon," katanya beberapa waktu lalu, dikutip dari laman Pemkot Tangerang, Selasa (23/5)
Mencatat Pelanggan
Setelah berjualan secara keliling sampai membuka lapak, Novisa kemudian menambah strateginya dengan mencatat pelanggan untuk database penjualan dan memperpanjang transaksi.
Sejak itu, perlahan terjadi peningkatan penjualan dari sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, ia memberanikan diri untuk membuka toko pertama dari hasil berjualan keliling dan membuka lapak di pinggir jalan. Sejak itu nama Dinara Sprei ia pilih untuk merek dagang usahanya.
"Entah perlahan di situ, barang dagangan saya jadi banyak, transaksi perputaran signifikan dan disitu saya memberanikan buka toko sendiri di Cilegon dengan nama merek Dinara Sprei," katanya.
Buka Dua Cabang Lain
Ia bersyukur, dari toko pertamanya itu penjualan sprei miliknya terus meningkat. Bahkan keuntungannya berkali-kali lipat hingga ia memilih untuk membuka dua cabang lagi di wilayah Serang dan Kota Tangerang.
Salah satu alasannya membuka cabang di Tangerang, karena perempuan dua anak ini berasal dari Kelurahan Sangiang, Kecamatan Priuk. Selain itu, suaminya juga dipindah tugaskan di Tangerang.
Ia bertekad untuk semakin menekuni usaha ini, karena dirasa memiliki jaringan konsumen yang besar.
"Sudah garisnya yang di atas, suami saya dipindah tugas ke Tangerang, karena memang saya asli Tangerang, akhirnya saya pun sudah memiliki cabang ketiga Dinara Sprei di Tangerang, tepatnya Blok R3 Nomor 9, Villa Grand Tomang, Periuk, Kota Tangerang. dan saya mau mengembangkan bisnis di Kota kelahiran saya ini," kata Novisa.
Omzet Capai Rp200 Juta
Menurutnya, kunci sukses dari usaha ini adalah dengan memperhatikan kualitas, mulai dari bahan, benang, teknik penjahitan sampai penjualan selalu ia pantau. Alhasil tokonya menghasilkan produk yang berkualitas.
"Dinara Sprei memiliki ribuan motif yang terus diupdate sesuai musim terkini. Tak hanya seprei dan bedcover, Dinara juga punya produk bantal, kasur, selimut hingga sofa bayi yang dijual mulai dari Rp10 ribuan aja," serunya.
Ia sempat mengenalkan beberapa produk unggulannya, mulai dari sprei berbahan sutra tensel organik, sprei berbahan katun jepang, catra sampai bahan katun lokal. Harganya juga terjangkau, yakni mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp250 ribuan. Sedangkan untuk bedcover, mulai Rp350 ribuan hingga Rp1 jutaan, tergantung dari ukuran dan bahan.
"Alhamdulillah, sprei di tiga toko bisa menjual 900 pcs seprei dengan omset hingga Rp200 jutaan setiap bulannya. Kualitas, kenyamanan dan daya tahan, bisa diuji," jelas Novisa.