Serunya Bersantai di Kampung Sabin, Restoran Unik Bernuansa Bali di Cirebon
Saat pertama kali menginjakkan kaki di pintu masuk, nuansa Bali begitu kental. Ada banyak bendera bermotif poleng, atau kain kotak putih hitam khas yang terpasang di area menuju restoran. Ini semakin indah dengan pemandangan sawah yang hijau menyegarkan.
Ingin makan siang dengan panorama persawahan? Atau ingin berlibur ke Bali, namun terkendala jarak dan waktu? Mungkin Kampung Sabin bisa jadi solusi. Restoran estetik ini memang tengah naik daun di kalangan masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Di tempat ini, pengunjung seakan diajak terbang ke pulau dewata untuk sesaat.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di pintu masuk, nuansa Bali begitu kental. Ada banyak bendera bermotif poleng, atau kain kotak putih hitam khas yang terpasang di area menuju restoran. Ini semakin indah dengan pemandangan sawah yang hijau menyegarkan.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Saat masa libur panjang, termasuk Sabtu dan Minggu, kawasan Kampung Sabin dipadati oleh pengunjung termasuk dari luar kota. Berikut ulasan lengap restoran estetik yang tengah naik daun ini.
Makan di Tengah Bangunan Kaca dan Bambu
©2022 Instagram Kampung Sabin/ Merdeka.com
Daya tarik tempat makan berkonsep wisata ini memang tidak diragukan lagi. Pengelola mengemas lokasi tersebut dengan sangat apik, dengan mengombinasikan desain modern dengan tradisional. Hasilnya, struktur bangunan bambu beratapkan jerami dan berhiaskan kaca menjadi daya tarik yang unik.
Mengutip ANTARA, di bangunan itu, wisatawan bisa menikmati ragam olahan durian montong yang menjadi andalan di Kampung Sabin.
Ada ragam olahan durian yang bisa dicicipi, salah satunya pie durian yang bercitarasa manis legit. Tak perlu takut, satu kotak pie durian dijual pengelola dengan harga Rp28 ribu saja. Ada juga sajian kopi khas yang bisa disesap kenikmatannya.
Menikmati View Gunung Ciremai dari Saung Tengah Sawah Hijau
Keunikan lain yang bisa dinikmati dari restoran wisata Kampung Sabin adalah makan di saung yang berada di tengah area persawahan hijau, sekitar restoran. Titik ini sempat viral lantaran keindahannya.
Duduk santai, sembari menyantap makanan dan minuman juga semakin lengkap dengan terlihatnya pemandangan dari gunung tertinggi di Jawa Barat yakni Ciremai. Sesekali, pengunjung bisa mengabadikan gambarnya saat cuaca sedang cerah.
Kemudian, ada juga fasilitas lainnya yang bisa dipakai pengunjung di Kampung Sabin, seperti toilet, musala, tempat berkumpul keluarga, area bermain anak hingga panggung hiburan musik.
“Gapura didesain orang Bali karena punya filosofi sehingga kami tidak berani asal-asalan. Jadi, kami konsultasi dan komunikasi dengan orang Bali,” kata Manajer Operasional Kampung Sabin, Tomi Prasojo.
Menu yang Ditawarkan di Kampung Sabin
©2022 Instagram Kampung Sabin/ Merdeka.com
Ada ragam menu yang disajikan pengelola Kampung Sabin. Nasi campur Bali dengan sate lilit menjadi andalan. Selain itu, ada juga nasi goreng seafood khas Kampung Sabin yang tak boleh dilewatkan.
Menu western juga dihadirkan di daftar menu dan bisa dicicipi, seperti pasta fettuccini carbonara, spaghetti bolognaise dan salted beacurd spicy. Rata-rata, makanan dan minuman yang tersedia dibanderol dengan harga mulai dari Rp30 ribuan.
Tomi berujar, jika restoran yang pertama buka pada Mei 2021 ini memiliki konsep restoran wisata berkonsep Bali pertama di Cirebon. Kampung Sabin pun dijelaskan Tomi memiliki arti kampung sawah dalam bahasa Jawa.
“Kami ingin mengobati orang Cirebon yang ingin 'healing' tapi ribet dengan segala macam. Akhirnya dibuatlah wisata resto 'outdoor' di sini,” terangnya.
Lokasi Kampung Sabin
Di hari-hari tertentu, pengelola juga membuka pasar durian dari ragam jenis seperti durian matahari, durian sultan, durian bawor, durian Bengkulu hingga durian kuning mas.
Terdapat biaya masuk ke wilayah wisata restoran ini sebesar Rp20 ribu di hari biasa, dan Rp30 ribu di hari libur. Jam buka dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB malam.
Untuk lokasinya, Kampung Sabin berada di Kawasan Kota Baru Keandra, Jalan Nyi Ageng Serang, Sindangjawa, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“Kami biasanya promosi lewat dengan media lokal yang daring dan cetak. Lalu juga para pengunjung yang membagikan momennya di media sosial,” tandasnya.